> >

Kayumanis Koerintji: Warisan Lokal yang Terjaga Lewat Sertifikasi Indikasi Geografis

Advertorial | 5 Oktober 2024, 00:28 WIB
Kayu manis (cinamomum burmanii) merupakan salah satu rempah unggulan yang telah mengharumkan nama Indonesia di pasar dunia. (Sumber: Dok. Jelajah Indikasi Geografis)

Sertifikasi Indikasi Geografis tidak hanya melindungi keaslian produk dari pemalsuan, tetapi juga meningkatkan nilai jualnya di pasar global. Berkat upaya MPIG, para petani lokal dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar dan memastikan keberlanjutan budidaya Kayumanis Koerintji, yang telah menjadi warisan berharga bagi masyarakat Kerinci.
 

Indikasi Geografis dan Kualitas Kayumanis Koerintji

Salah satu langkah penting yang dilakukan oleh masyarakat Kerinci untuk melestarikan kualitas kayu manis mereka adalah melalui pendaftaran indikasi geografis. Indikasi geografis ini menjadi jaminan kualitas dan keaslian produk Kayumanis Koerintji sehingga dapat terlindungi secara hukum.

Kayumanis Koerintji berbeda dari kayu manis daerah lain, terutama dalam hal kandungan senyawa dan kualitas minyak atsiri yang dihasilkan. (Sumber: Dok. Jelajah Indikasi Geografis)

"Masyarakat kami sebagian besar mengandalkan kayu manis sebagai sumber penghidupan, baik secara ekonomi maupun sosial. Oleh karena itu, kami merasa perlu untuk mempertahankan kualitasnya dengan mendaftarkan indikasi geografis," jelas Yusuf.

Kayumanis Koerintji berbeda dari kayu manis daerah lain, terutama dalam hal kandungan senyawa dan kualitas minyak atsiri yang dihasilkan. Berdasarkan hasil laboratorium dari Bogor, Kayumanis Koerintji memiliki kandungan sinamaldehida tertinggi di Indonesia, menjadikannya sebagai salah satu kayu manis terbaik di dunia.

Proses pemanenan kayu manis di Kerinci melalui tahapan pengupasan dengan alat penyukik, lalu dikikis, dan dipotong. Setelah kulit kayu manis dikupas, kulit tersebut kemudian dijemur hingga kering. 

Hasil panen ini biasanya digunakan untuk produksi berbagai olahan kayu manis, termasuk greenstick. Sentra pengolahan kayu manis di Kerinci juga terus berkembang, mendukung peningkatan kualitas dan produksi kayu manis untuk pasar lokal maupun internasional.

Melalui pendekatan alami dan tanpa penggunaan herbisida atau insektisida, para petani di Kerinci berkomitmen untuk menjaga kualitas dan keaslian kayu manis mereka. Budidaya ini telah menjadi warisan yang terus dijaga oleh masyarakat setempat, tidak hanya untuk kesejahteraan ekonomi, tetapi juga untuk mempertahankan tradisi dan budaya yang telah berlangsung selama berabad-abad.

 

Pengaruh Indikasi Geografis Terhadap Kayumanis Koerintji

Ketua MPIG-K2J Yusuf menjelaskan bagaimana status indikasi geografis (IG) berperan penting dalam pengembangan dan pemasaran Kayumanis Koerintji, baik di pasar nasional maupun internasional.

Ciri khas Kayumanis Koerintji dapat dikenali dari logo indikasi geografis yang tertera pada kemasan. (Sumber: Dok. Jelajah Indikasi Geografis)

"Pengaruhnya luar biasa. Dengan kualitas yang dihasilkan, Kayumanis Koerintji bisa menembus pasar global, termasuk Yogyakarta dan bahkan negara-negara luar. Harga kayu manis juga meningkat, dulu hanya Rp12.000 per kilogram, sekarang sudah jauh lebih tinggi," jelas Yusuf.

Dengan adanya sertifikasi IG, Kayumanis Koerintji kini diakui secara internasional, sehingga reputasinya meningkat. “Kami menguasai sekitar 10 hingga 20 persen dari total produksi kayu manis nasional, dengan kapasitas mencapai 100 hingga 200 ton per tahun,” tambahnya.

Dalam menjaga kualitas, komunitas MPIG-K2J selalu melakukan pengawasan ketat, terutama dalam proses pasca-panen. “Kami melakukan quality control minimal 11 kali sebelum kayu manis dipasarkan. Setiap pesanan juga disesuaikan dengan permintaan, misalnya dari Nigeria, yang memiliki standar kemasan tertentu,” ungkap Yusuf.

Ciri khas Kayumanis Koerintji dapat dikenali dari logo indikasi geografis yang tertera pada kemasan. “Logo ini menandakan Kayumanis Koerintji yang asli dan berkualitas, bahkan berstandar internasional,” tegasnya.

Dengan adanya indikasi geografis, harapan ke depannya adalah agar mutu Kayumanis Koerintji tetap terjaga, mulai dari proses budidaya, perawatan, hingga penjualan.

"Budidaya kayu manis adalah aset penting bagi masyarakat Kerinci yang telah diwariskan oleh para leluhur kami. Banyak dari kami bisa menyekolahkan anak hingga ke perguruan tinggi dan bahkan menunaikan ibadah haji berkat hasil dari kayu manis," tutup Yusuf.

Penulis : Adv-Team

Sumber : Kompas TV


TERBARU