Rahasia Sukses Owner Waroeng Sambal Bakar: Dari Tenda Pinggir Jalan hingga Restoran Besar
Advertorial | 10 September 2024, 16:30 WIBKOMPAS.TV – Sambal merupakan pelengkap makanan yang tidak bisa dipisahkan dari keseharian masyarakat Indonesia. Terdapat beragam jenis dan rasa sambal yang khas dari Sabang sampai Merauke.
Sambal seolah menjelma menjadi elemen penting dalam berbagai hidangan, mulai dari sajian sederhana di rumah hingga menu di restoran mewah.
Cita rasa pedas dan segar dari sambal mampu meningkatkan selera makan dan memberikan kenikmatan tersendiri bagi para pecinta kuliner.
Popularitas sambal yang mendalam di hati masyarakat menginspirasi Davin Azhar untuk mendirikan bisnis kuliner yang fokus pada inovasi sambal sebagai produk unggulan, yaitu Waroeng Sambal Bakar.
Davin Azhar, pendiri Waroeng Sambal Bakar yang merupakan Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Trisakti, memulai perjalanan bisnisnya dengan membuka warung tenda sederhana di Benhil.
Pada awal merintis bisnis kuliner, Davin mengembangkan resep secara otodidak dengan belajar dari berbagai sumber online serta mendapatkan inspirasi dari keluarga.
Saat itu, Davin merasakan bahwa passion-nya lebih besar di bidang bisnis dibandingkan pekerjaannya sebagai kontraktor.
Setelah melihat potensi bisnis yang lebih besar jika dikelola dengan baik, ia memutuskan untuk fokus di dunia bisnis kuliner sejak tahun 2017. Bermula dari sebuah warung tenda di pinggir jalan di daerah Benhil, ia bertemu dengan Galuh Chandra, teman kuliahnya.
Keduanya kemudian berkolaborasi dan membentuk brand "Ayam Bebek Pak Boss". Bisnis ini dikembangkan melalui sistem kemitraan hingga memiliki sejumlah cabang di Jabodetabek, bahkan di luar Jakarta, seperti Purwokerto, Cilegon, Karawang, hingga Palembang.
Selama masa tersebut, mereka mengalami banyak jatuh bangun dan belajar banyak mengenai dinamika berbisnis dengan partner.
Pandemi Covid19 pada 2020 membawa tantangan besar bagi bisnis, terutama bagi usaha kecil dan menengah (UMKM), yang mengalami penurunan penjualan hingga 80–90 persen.
Hal ini memaksa UMKM, termasuk bisnis Davin, untuk terus berinovasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan kebiasaan konsumen yang beralih ke online delivery.
Melihat peluang ini, Davin meluncurkan "Bro Kitchen" sebagai cloud kitchen dianggap yang sangat sesuai dengan tren kuliner saat pandemi.
Meskipun bisnis tersebut masih berjalan hingga kini, Davin tidak lagi berfokus pada Bro Kitchen karena merasa kebiasaan konsumen sudah kembali bergeser pascapandemi.
Davin dan Galuh kemudian fokus mengembangkan Waroeng Sambal Bakar (WSB) dengan beberapa rencana strategis saat bisnis kuliner mulai berangsur pulih.
Waroeng Sambal Bakar (WSB) pertama kali didirikan pada tahun 2022 sebagai pengembangan dari beberapa bisnis kuliner yang sebelumnya telah dirintis oleh Davin dan Galuh.
Bisnis WSB berkembang pesat terutama setelah pandemi, ketika konsep restoran makan di tempat (dine-in) mulai diminati kembali.
Dimulai dari sebuah kios kecil di Cilangkap, kini WSB telah memiliki 26 cabang, dengan cabang terbaru sekaligus terbesar, yaitu WSB di Juanda, Bekasi. Cabang terjauh WSB saat ini berada di Namlea, Maluku.
Sebagai salah satu comfort food khas Indonesia, sambal sudah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Hal inilah yang mendorong Davin dan Galuh memutuskan memilih sambal bakar menjadi menu utama pada bisnis kuliner mereka.
Melihat potensi pasar yang besar, WSB menghadirkan 15 jenis sambal favorit dengan inovasi penggunaan minyak kelapa agar lebih gurih, nikmat dan sehat.
Meski cost lebih tinggi, WSB berkomitmen menjaga kualitas dengan harga menu terjangkau. Strategi yang ditempuh yaitu memastikan semua bahan baku diambil langsung dari tangan pertama untuk menekan biaya produksi.
Pada awalnya, WSB menggunakan sistem kemitraan di mana operator dipegang oleh mitra. Namun, seiring berjalannya waktu, WSB beralih ke sistem investasi di mana pusat yang menjalankan operasional untuk memastikan kualitas produk dan pelayanan tetap terjaga.
Pertimbangan dalam membuka cabang baru kini lebih terfokus di area Jabodetabek, dengan melihat permintaan pasar dan potensi lokal. Meski memulai bisnis dari skala kecil, WSB terus berinovasi dan mengembangkan konsep restoran yang lebih besar untuk memenuhi potensi pasar yang luas.
Salah satu inovasi yang dihadirkan di cabang-cabang baru WSB adalah parkir gratis. Meskipun tidak mudah untuk menerapkannya, strategi ini terbukti efektif dalam menarik lebih banyak pelanggan.
Bagi UMKM, biaya parkir sering kali menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen. Dengan menyediakan parkir gratis, WSB berharap dapat meningkatkan kenyamanan dan loyalitas pelanggan.
Dalam menjalankan bisnis, Davin percaya bahwa untuk berkembang, seseorang harus memiliki ilmu, kemauan untuk mencoba hal baru, dan ketekunan.
"Sampai saat ini, saya tidak pernah berhenti belajar," ujarnya. Dalam manajemen bisnis, Davin dan Galuh berbagi tugas; Davin fokus pada Business Development dan Marketing, sedangkan Galuh menangani operasional.
Strategi pemasaran WSB banyak memanfaatkan konten kreatif di media sosial seperti Instagram (@waroengsambalbakar) dan TikTok (@waroengsambalbakarid).
Konten media sosial WSB menekankan nilai kebahagiaan, seperti memberikan diskon dan tantangan di outlet untuk menarik interaksi dan engagement dari pelanggan.
Cabang terbaru di Juanda Bekasi memiliki konsep yang berbeda, dengan banyak fasilitas pendukung menargetkan pengunjung keluarga.
Selain kids playground gratis dan kapasitas hingga 350 pengunjung, WSB Juanda menyediakan ballroom khusus serta WSB Coffee sebagai produk pelengkap.
Menu andalan di WSB meliputi iga bakar, bebek muda, dan ayam kampung yang selalu menjadi favorit pelanggan.
Sebagai pembukaan cabang baru, WSB Juanda menawarkan promo menarik berupa makan gratis 100 porsi pada 7–8 September dengan hiburan live music.
Ke depan, WSB berharap bisa menjadi bisnis yang berkelanjutan dengan menghadirkan produk yang menjadi comfort food bagi masyarakat, bukan hanya mengikuti tren. Dengan demikian, produk tersebut dapat bertahan lama dan memberikan manfaat bagi semua orang yang terlibat.
Davin Azhar dan timnya berkomitmen untuk terus berinovasi dan menjaga kualitas, baik dari segi cita rasa maupun pelayanan, agar WSB tetap relevan dan dicintai pelanggan.
Melalui pendekatan bisnis yang matang dan fokus pada nilai-nilai kebahagiaan serta kebersamaan, WSB optimis dapat tumbuh menjadi salah satu pemain kuliner yang kuat dan memiliki dampak positif bagi komunitas sekitarnya.
Penulis : Adv-Team
Sumber : Kompas TV