> >

Peringati Hari Korban Terorisme Internasional 2024, BNPT RI: Suara Korban, Bangun Perdamaian

Advertorial | 22 Agustus 2024, 12:15 WIB
Kepala BNPT RI Komjen Pol Prof. Dr. H. Mohammed Rycko Amelza Dahniel, M.Si., (Sumber: Dok. BNPT)

 

BOGOR, KOMPAS.TV – Tiap 21 Agustus diperingati sebagai Hari Peringatan dan Penghormatan Internasional untuk Para Korban Terorisme atau International Day of Remembrance of and Tribute to the Victims of Terrorism.

Tahun ini, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI)  berkolaborasi dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dan The United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) memperingatinya di Museum Nasional Penanggulangan Terorisme Adhi Pradhana Sentul.

Kali ini, hari peringatan yang jatuh pada Rabu (21/8) mengusung tema "Voice for Peace : Victims of Terrorism as Peace Advocates and Educators".

Tema yang diangkat dalam peringatan ini merefleksikan kekuatan transformatif dari suara korban dalam membangun perdamaian.

Baca Juga: RAN PE Awards 2024, Apresiasi Dari BNPT Kepada Pemangku Kepentingan Dalam Implementasi RAN PE

Dalam sambutannya, Kepala BNPT RI Komjen Pol Prof. Dr. H. Mohammed Rycko Amelza Dahniel, M.Si., menjelaskan tema tersebut dipilih PBB untuk merefleksikan kekuatan transformatif dari suara korban dalam membangun perdamaian dan berkontribusi pada masyarakat yang lebih tangguh.

Menurut Rycko, suara korban merupakan credible voices sehingga memiliki kekuatan untuk menggugah kesadaran dan memupuk harapan baru.

Selaras dengan Kepala BNPT RI, Ketua LPSK Brigjen Pol. (Purn) Dr. Achmadi S.H., M.A.P., menyampaikan harapannya untuk terus menjaga kedamaian.

"Semoga kita sama-sama bisa terus menjaga kedamaian," harapnya.

21 Agustus diperingati sebagai Hari Peringatan dan Penghormatan Internasional untuk Para Korban Terorisme atau International Day of Remembrance of and Tribute to the Victims of Terrorism. (Sumber: Dok. BNPT)

 

Sementara itu, United Nations Resident Coordinator (UNRC) untuk Republik Indonesia, H.E. Gita Sabharwal menyampaikan bahwa inti dari peringatan ini adalah kehadiran korban terorisme yang sekaligus menjadi simbol kesiapan bersama untuk mendorong ketahanan ideologi.

"Suara dan pengalaman anda adalah inti dari peringatan ini. Kehadiran anda menggarisbawahi komitmen bersama kita untuk mendorong perdamaian dan ketahanan dunia," ujarnya.

Menurutnya, BNPT RI merupakan contoh kehadiran negara dalam menghormati dan mengenang para korban dan penyintas terorisme, serta mendukung pemulihan.

Baca Juga: Kepala BNPT: RAN PE Berdampak Positif Sehingga Masih Perlu Dilanjutkan

Peringatan berlangsung khidmat dan dihadiri 60 peserta dari Kementerian/Lembaga terkait, beberapa perwakilan kedutaan besar negara-negara sahabat, organisasi internasional, organisasi masyarakat sipil, dan kelompok korban aksi terorisme.

Momen peringatan diawali Aksi Hening Suara (moment of silence) selama dua menit di seluruh Indonesia, diikuti aksi simbolis peletakan bunga pada Prasasti Korban Aksi Terorisme di Indonesia yang terdapat di museum.

Acara peringatan ditutup dengan penyerahan secara simbolis kompensasi kepada perwakilan korban sebesar dua ratus jutaan rupiah.

Penulis : Adv-Team

Sumber : Kompas TV


TERBARU