> >

Menjaga Kehidupan Lewat Pembangunan Bendungan dan Perlindungan Air Bersih

Advertorial | 17 Juli 2024, 12:00 WIB
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) memiliki peran krusial dalam pembangunan bendungan di Indonesia.  (Sumber: Dok. ANTARA)

Pembangunan bendungan juga diharapkan dapat mengatasi permasalahan krisis air bersih yang sering terjadi di berbagai wilayah.

Sebelumnya, warga Sabang terpaksa membeli air untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan adanya bendungan, krisis air di wilayah ini berhasil teratasi, dan warga bisa memanfaatkan air bersih untuk keperluan sehari-hari. (Sumber: Dok. ANTARA)

Menjawab Krisis Air di Pulau 3T

Sabang adalah salah satu pulau yang masuk dalam kategori 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal). Meski diapit lautan, wilayah ini kerap mengalami krisis air berkepanjangan. 

Kini, warga sekitar tidak lagi merasakan krisis air bersih sejak Bendungan Paya Seunara beroperasi. Bendungan ini telah berhasil melayani kebutuhan air bersih 3.200 warga Pulau Sabang.

Sebelumnya, warga Sabang terpaksa membeli air untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan adanya bendungan, krisis air di wilayah ini berhasil teratasi, dan warga bisa memanfaatkan air bersih untuk keperluan sehari-hari.

Bendungan Paya Seunara, yang masuk dalam proyek strategis nasional pada tahun 2015, memiliki kapasitas tampungan air sebesar 1,3 juta m³ dengan distribusi 20 liter per detik setiap harinya.

Proses penyaluran air dari bendungan ke masyarakat melibatkan beberapa tahap, mulai dari penyaringan di intake, penjernihan di water treatment plant (WTP), hingga distribusi ke rumah-rumah warga. 

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama PDAM Tirta Aneuk Laot terus berupaya meningkatkan kapasitas distribusi air bersih dari bendungan ini.

 

Mengatasi Krisis Air di Pulau Kalimantan

Kalimantan Timur menjadi salah satu wilayah yang kerap mengalami kekeringan berkepanjangan akibat kondisi tanah yang didominasi oleh tanah gambut sehingga sering memicu kebakaran hutan.

Untuk menjawab permasalahan ini, pemerintah membangun Bendungan Teritip demi memenuhi kebutuhan air konsumsi dan sanitasi masyarakat Balikpapan, Kalimantan Timur.

Bendungan Teritip, yang mulai beroperasi pada tahun 2019, memiliki kapasitas tampung air sebesar 2,4 juta m³ dan mampu mengalirkan air baku sebesar 220 liter per detik. 

Kehadiran bendungan ini sangat membantu warga Balikpapan dalam memenuhi kebutuhan air bersih, terutama bagi mereka yang sebelumnya mengandalkan sumur yang sering mengalami kekeringan.

Bendungan ini juga berperan dalam mereduksi banjir dengan memperhitungkan kala ulang 50 tahunan dan dapat mereduksi banjir sekitar 83 persen. 

Bersama dengan pihak Cipta Karya, pemerintah memastikan bahwa air dari bendungan ini memenuhi standar baku mutu yang telah diatur dalam peraturan Menteri Kesehatan.

Pembangunan bendungan merupakan salah satu upaya penting dalam mengatasi krisis air bersih di berbagai wilayah di Indonesia.

Bendungan tidak hanya berfungsi sebagai penampung air, tetapi juga sebagai infrastruktur multiguna yang mendukung ketahanan pangan, energi bersih, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. 

Penulis : Adv-Team

Sumber : Kompas TV


TERBARU