Integrasi Berbagai Sektor Demi Mewujudkan Kota Sehat, Indonesia Kuat
Advertorial | 10 Juli 2024, 12:00 WIBMengacu data Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, merupakan daerah tertinggal dan termiskin di Indonesia pada tahun 2005.
Kabupaten ini juga sempat mencatatkan banyak kasus diare hingga keracunan. Sejak saat itu, pemerintah daerah setempat mulai berupaya mengubah kondisi masyarakat dengan menerapkan perilaku hidup bersih, sehat, lingkungan sehat, dan pelayanan kesehatan berkualitas.
Pada tahun 2015, kabupaten ini memperoleh Swasti Saba dan menorehkan prestasi yang sama secara berturut-turut hingga tahun 2023.
Pemerintah setempat juga melakukan ragam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) demi mewujudkan Kabupaten Sehat, salah satunya gerakan Stop Buang Air Besar Sembarangan (Off Defecation Free/ODF).
Selain gerakan Stop Buang Air Besar Sembarangan, Pemerintah Kabupaten Sukabumi juga mengoptimalkan layanan puskesmas, posyandu, serta tenaga sanitarian untuk mewujudkan kota yang sehat.
Pemerintah Kabupaten Sukabumi juga memberikan perhatian penuh terhadap pelaksanaan Sekolah Sehat, salah satunya di SMP Negeri 2 Nagrak yang merupakan Sekolah Sehat kategori Strata Paripurna.
Di sini, setiap kelas memiliki tempat cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Sekolah juga memaksimalkan kegiatan UKS, rumah kompos, daur ulang sampah, green house, hingga kantin sehat.
Para siswa di sekolah ini dibiasakan melakukan aktivitas peregangan di sela-sela pembelajaran, makan bersama di kelas, dan pemberian tablet penambah darah bagi siswa perempuan.
Kantin sehat sekolah juga menyediakan makanan dan minuman yang dijual oleh para pedagang dengan label keamanan pangan dari Dinas Kesehatan setempat.
Pentingnya Kepemimpinan dalam Pembangunan Kesehatan
Keberhasilan program kabupaten dan kota sehat sangat tergantung pada kepemimpinan kepala daerah. Setiap kepala daerah harus didorong untuk memiliki keinginan bersama dalam membangun kota atau kabupaten yang sehat.
Dengan mengedukasi masyarakat mulai dari keluarga, sekolah, lingkungan kerja, hingga lingkungan masyarakat tentang pentingnya hidup sehat, diharapkan warga kota menjadi lebih produktif dan berkontribusi pada pembangunan daerah.
Selain anggaran untuk kesehatan, infrastruktur kota juga harus pro-kesehatan. Dengan adanya penghargaan bagi kota atau kabupaten yang berhasil menjalankan program sehat, diharapkan dapat memberikan semangat dan motivasi bagi daerah lain untuk berlomba-lomba menciptakan lingkungan yang sehat.
Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kesehatan terus melakukan sosialisasi kebijakan untuk memastikan bahwa pemerintah daerah dan masyarakat memahami pentingnya menciptakan wilayah yang sehat.
Ini mencakup pendidikan tentang kebersihan, sanitasi, dan akses ke air bersih, yang semuanya berkontribusi pada penurunan kasus penyakit seperti diare dan penyakit kulit.
Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Lamongan telah menunjukkan bahwa dengan integrasi berbagai sektor, edukasi yang baik, dan komitmen dari pemerintah serta masyarakat, tujuan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan berkualitas dapat tercapai.
Program-program kesehatan yang inovatif dan dukungan infrastruktur yang baik menjadi kunci utama dalam mewujudkan kabupaten/kota sehat yang layak huni dan produktif.
Penulis : Adv-Team
Sumber : Kompas TV