> >

Mengatasi Mata Silinder dan Mata Minus dengan LASIK

Advertorial | 1 Juli 2024, 10:00 WIB
Operasi LASIK (Laser-Assisted in Situ Keratomileusis) merupakan prosedur oftalmologi yang menggunakan teknologi laser untuk mengubah bentuk kornea mata secara presisi. (Sumber: Dok. KMN Eyecare)

KOMPAS.TV – Kondisi mata silinder dan mata minus adalah masalah penglihatan yang paling umum dialami. Berdasarkan data yang dilansir dari The International Myopia Institute, sekitar 30 persen masyarakat dunia mengalami kelainan refraksi mata minus.

Kedua gangguan penglihatan ini menyebabkan penglihatan buram sehingga pastinya sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Penyebab mata silinder dan minus ini sebenarnya ada berbagai macam, mulai dari keturunan, gaya hidup, hingga kebiasaan buruk yang sering dilakukan.

Selama ini, kacamata dan softlens adalah solusi yang paling sering dipakai untuk membantu penglihatan agar jelas. Sayangnya, kedua alat ini sifatnya sementara dan tidak menghilangkan kelainan refraksi mata.

Kabar baiknya, prosedur bedah LASIK (Laser-assisted in Situ Keratomileusis) kini kian populer dipakai sebagai solusi efektif mengatasi mata silinder dan mata minus.

Yuk, kenalan lebih jauh tentang LASIK dan bagaimana tindakan ini dapat mengubah hidup seseorang menjadi lebih berkualitas.

Mengenal Kondisi Mata Silinder dan Mata Minus

Sebelum membahas bagaimana LASIK dapat membantu mengatasi masalah refraksi mata ini, penting untuk memahami kondisi mata silinder dan mata minus.

Kondisi Mata Silinder

Mata silinder atau astigmatisma, adalah kondisi dimana kornea mata atau lensa mata tidak berbentuk bulat secara sempurna.

Hal ini menyebabkan cahaya yang masuk ke mata tidak dapat difokuskan dengan baik pada satu titik di retina, sehingga gambar yang terbentuk menjadi kabur atau buram.

Penderita mata silinder mungkin mengalami kesulitan dalam melihat objek baik yang berdekatan maupun yang berjauhan.

Gejala umum dari mata silinder meliputi:

  • Penglihatan kabur atau buram, baik pada objek dekat maupun jauh
  • Sakit kepala atau ketegangan di area sekitar mata setelah melakukan aktivitas visual yang intens

Baca Juga: Cerita Nina Zatulini Menjani LASIK di KMN EyeCare

Kondisi Mata Minus

Mata minus atau disebut juga dengan miopia, adalah kondisi di mana mata tidak dapat fokus melihat objek yang jarak jauh (rabun jauh). Penderita mata minus biasanya dapat melihat objek yang dekat dengan jelas, namun memiliki kesulitan dalam melihat objek yang jauh.

Kondisi ini terjadi karena cahaya yang masuk ke dalam mata jatuh di depan retina, sehingga gambar yang terbentuk di retina menjadi kabur. Mata minus disebabkan oleh struktur panjang bola mata yang terlalu panjang dari mata yang normal.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko mata minus, antara lain faktor genetik, kurangnya mendapatkan sinar matahari, kekurangan Vitamin D dan gaya hidup atau kebiasaan membaca atau menonton dalam jarak terlalu dekat.

Gejala umum dari mata minus meliputi:

  • Kesulitan melihat objek yang berjarak jauh.
  • Memiringkan kepala atau mengedipkan mata secara berulang untuk melihat dengan lebih jelas.
  • Mata cepat lelah ketika membaca atau menatap layar komputer dalam waktu lama.

 

Perbedaan Utama Mata Silinder dan Mata Minus

Perbedaan utama antara mata minus dan mata silinder terletak pada penyebab dan karakteristik gejalanya. Mata minus disebabkan oleh fokus cahaya yang terlalu dini pada retina, sedangkan mata silinder disebabkan oleh bentuk tidak merata dari kornea atau lensa mata.

Selain itu, gejala yang muncul pada mata minus biasanya terkait dengan kesulitan melihat objek yang jauh, sementara gejala pada mata silinder dapat meliputi kesulitan melihat baik objek dekat maupun jauh. Ini karena mata silinder mengganggu fokus cahaya pada berbagai jarak pandang.

Bagaimana LASIK Mampu Mengatasi Mata Silinder dan Mata Minus?

Saat ini LASIK sudah cukup populer dikenal sebagai solusi mengatasi mata silinder dan mata minus secara permanen. Lantas, bagaimana prosedur LASIK sehingga dapat mengembalikan masalah refraksi mata pada penderitanya dengan hasil yang permanen?

  • Prosedur LASIK Mata

Operasi LASIK (Laser-Assisted in Situ Keratomileusis) merupakan prosedur oftalmologi yang menggunakan teknologi laser untuk mengubah bentuk kornea mata secara presisi.

Selama operasi, dokter bedah mata akan membuat flap tipis pada permukaan kornea menggunakan pisau microkeratome atau laser femtosecond, kemudian membuka flap tersebut untuk menyingkapkan jaringan kornea di bawahnya.

Setelah flap dibuka, laser eksimer diaplikasikan di bagian lapisan tengah kornea untuk membentuk kembali kelengkungan kornea sesuai dengan rencana perawatan yang telah ditentukan sebelumnya.

Baca Juga: LASIK di KMN EyeCare Minim Rasa Sakit, Solusi Bebas Kacamata

Setelah koreksi selesai, flap kornea dikembalikan ke posisinya semula, membantu proses penyembuhan yang cepat dan mengurangi ketidaknyamanan pasca operasi.

  • Tindakan LASIK Membutuhkan Waktu yang Singkat

Prosedur LASIK berlangsung sangat singkat, sekitar 10-15 menit untuk tindakan pada satu mata. Pasca tindakan LASIK, pasien sudah diperbolehkan pulang dan tidak memerlukan rawat inap.

Dokter akan memberikan obat dan jadwal kontrol untuk memantau proses pemulihan paska tindakan LASIK.

  • Tingkat Keberhasilan LASIK

LASIK memiliki hasil yang permanen dan tingkat keberhasilannya cukup tinggi. Tingkat keberhasilan LASIK di seluruh dunia mencapai 96-98 persen berdasarkan data statistik global yang dihimpun oleh Seed Scientific.

Salah satu kunci keberhasilan ini adalah teknologi laser yang dipakai untuk mengoreksi penglihatan mata.

Menurut Dr. Maria Magdalena Purba, SpM, operasi LASIK merupakan prosedur yang aman, cepat, dan painless.

"LASIK memberikan angka keberhasilan yang cukup tinggi lebih dari 95 persen dan risiko komplikasinya rendah. Setelah LASIK, pasien umumnya dapat mencapai tajam penglihatan terbaik (20/20) dan menikmati penglihatan baru yang lebih baik,” jelasnya.

LASIK Aman dan Nyaman di KMN EyeCare

KMN EyeCare adalah jaringan pusat kesehatan mata di Indonesia yang memiliki layanan LASIK untuk mata silinder dan mata minus. Sudah banyak pasien yang merasa puas dengan hasil LASIK mata di KMN EyeCare.

KMN EyeCare menggunakan pemetaan kornea secara 3D untuk menentukan ketajaman penglihatan setiap pasiennya dengan menggunakan analisis muka gelombang (wavefront).

Mengingat bentuk kornea setiap orang itu unik, informasi ini membantu dokter mata untuk menyesuaikan kebutuhan koreksi dari masing-masing mata pasien.

Baca Juga: Ingin LASIK Mata? KMN EyeCare Bisa Jadi Pilihan yang Tepat!

Tindakan LASIK di KMN EyeCare tidak menggunakan "pisau" sama sekali. Para dokter mata membuat flap atau sayatan menggunakan teknologi laser excimer yang telah disetujui oleh FDA untuk mengoreksi penglihatan pasien.

Flap yang dibuat memiliki ukuran jauh lebih kecil dibandingkan manual dan lebih cepat menutup dengan lapisan stroma di bawahnya karena menggunakan laser femtosecond.

Kombinasi dari teknologi yang mutakhir dan kemampuan dokter spesialis mata yang terampil, membuat LASIK berlangsung dengan cepat serta tidak menimbulkan rasa sakit. Waktu pemulihannya pun cepat dengan hasil yang menakjubkan.

LASIK terbukti meningkatkan kualitas hidup seseorang karena tidak lagi kesulitan dalam melihat jarak jauh dan lepas dari ketergantungan pada kacamata maupun softlens.

Untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas seputar tindakan LASIK untuk mata silinder dan mata minus, konsultasi dengan dokter mata di KMN EyeCare, yuk!

Penulis : Adv-Team

Sumber : Kompas TV


TERBARU