Mandiri Investment Forum (MIF) 2024 Ajak Investor Tangkap Peluang Investasi dalam Era Transisi
Advertorial | 5 Maret 2024, 22:00 WIBTidak cuma itu, tahun ini MIF juga akan membahas mengenai tren terkini dalam digitalisasi yaitu perkembangan artificial intelligence (AI).
Pesatnya teknologi AI menciptakan peluang efisiensi ekonomi namun juga menciptakan risiko tergantikannya beberapa jenis pekerjaan di mana dampaknya terhadap ekonomi perlu diantisipasi.
”Kami mengundang para investor, baik lokal maupun asing, untuk mengikuti MIF 2024 hadir secara langsung maupun virtual pada. Forum hari ini memberikan informasi terkini dan komprehensif mengenai prospek dan tantangan ekonomi Indonesia di era transisi, serta peluang investasi yang menarik dan menguntungkan di berbagai sektor," ujar Darmawan dalam konferensi pers MIF 2024 “Thriving Through Transition” di Jakarta , Selasa (5/3).
Darmawan menambahkan, saat ini, jumlah peserta yang telah terdaftar mencapai lebih dari 25 ribu partisipan yang meliputi 700 lebih peserta asing, investor asing, perwakilan dari kedutaan besar Asing, dan pimpinan/anggota kamar dagang dari berbagai negara.
“Mewakili Mandiri Group, kami juga menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua peserta terhormat yang telah bergabung dalam forum ini. Kami berharap seluruh peserta mendapatkan wawasan yang berharga dalam menilai risiko dan peluang ekonomi global serta ekonomi Indonesia pada tahun 2024 dan seterusnya,” ujarnya.
MIF 2024 lanjut Darmawan, menekankan pada pembahasan terkait strategi dan kebijakan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di era transisi seiring di tengah masih tingginya tantangan global seperti perlambatan ekonomi dunia, eskalasi geopolitik global, dan era suku bunga tinggi yang masih berlanjut di negara-negara maju, khususnya Amerika Serikat.
Bank berlogo pita emas ini menilai, melalui MIF 2024, Bank Mandiri Group berharap calon investor dan masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai peluang investasi di Indonesia dan sederet reformasi kebijakan pemerintah untuk menarik investasi.
Forum ini juga menjadi bentuk komitmen perseroan dalam memberi kontribusi untuk terus mendukung investasi dan memperkuat pertumbuhan ekonomi di tengah meningkatnya risiko global.
Baca Juga: [FULL] Prabowo Bicara Target Pertumbuhan Ekonomi Indonesia saat Hadiri Mandiri Investment Forum
Khusus pada Macro Day yang digelar secara publik, MIF 2024 diharapkan tidak hanya mampu membangun kepercayaan investor akan berlanjutnya reformasi perekonomian masa pemilu. Namun juga memberikan pengetahuan dan ilmu kepada masyarakat yang lebih luas khususnya dalam era transisi di tahun ini.
"Kami sangat optimis, kinerja industri perbankan di Indonesia juga tetap bertumbuh pada tahun 2024 sejalan dengan membaiknya prospek ekonomi nasional," kata Darmawan.
"Saat ini industri perbankan memiliki kondisi fundamental yang sangat baik, dengan permintaan kredit yang meningkat, likuiditas yang memadai, permodalan yang cukup kuat, serta kualitas aset yang tetap terjaga."
Untuk itu Bank Mandiri berkomitmen untuk terus mendukung ekspansi bisnis perbankan yang terukur agar dapat berkontribusi pada akselerasi pertumbuhan ekonomi," lanjutnya.
Pasalnya, kendati berada di tengah volatilitas pasar keuangan global, persepi optimis terhadap sektor perbankan di Indonesia tetap terjaga.
Merujuk pada laporan Bank Indonesia (BI) kredit perbankan sepanjang 2023 naik 10,38 persen secara tahunan atau year on year (YoY).
Lalu bila dirinci, berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi maupun modal kerja perbankan masing-masing tumbuh signifikan 12,26 persen YoY dan 10,05 persen di akhir tahun 2023.
Pencapaian ini juga diikuti dengan tingkat rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang terjaga.
Survei Perbankan yang dirilis Bank Indonesia (BI) pun turut menunjukkan bahwa momentum pertumbuhan ini akan berlanjut di tahun 2024.
Optimisme ini antara lain didorong oleh prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit di Tanah Air.
Adapun, Bank Mandiri ikut mencetak kinerja yang positif sepanjang tahun 2023 lalu. Secara bank only misalnya, Bank Mandiri mampu menyalurkan kredit sebesar Rp1.085,78 triliun atau tumbuh 16,42 persen secara YoY.
Jika dirinci berdasarkan jenis kreditnya, pertumbuhan ini didukung oleh kredit produktif perseroan yang meningkat 17,3 persen secara YoY per akhir 2023 lalu. Salah satunya ditopang oleh kredit investasi yang mampu tumbuh 12,94 persen YoY menjadi Rp468,34 triliun di tahun lalu.
Sementara itu, Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana mengatakan MIF 2024 merupakan event yang sangat penting dan strategis di tengah momentum pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Event ini berkesempatan membuka akses bagi para investor untuk mendapatkan update mengenai potensi pertumbuhan investasi serta faktor-faktor/industri yang mendukungnya, yang pada akhirnya membuat mereka tertarik untuk berinvestasi di Indonesia.
“Pada kesempatan ini, Mandiri Sekuritas kembali menyelenggarakan Site Visit dan Corporate Day, dimana kami menghadirkan lebih dari 250 investor asing dan domestik dengan total dana kelolaan sekitar US$ 12 triliun," jelas Oki.
"Dari jumlah investor yang hadir, 30 persen diantaranya merupakan investor asing dari negara-negara, seperti: Singapura, Malaysia, Thailand, Hong Kong, Inggris, Eropa, serta Amerika Serikat, dan berasal dari berbagai industri potensial saat ini, termasuk perbankan, pertambangan, konsumsi, telekomunikasi, retail, properti dan teknologi,” pungkasnya.
Penulis : Adv-Team
Sumber : Kompas TV