Hospital Expo ke-35 Hadirkan Teknologi Peralatan Kesehatan Terkini & Edukasi Kesehatan Preventif
Advertorial | 19 Oktober 2023, 08:30 WIBDr. Handrawan Nadesul mengingatkan, tubuh kita yang selalu membersamai sepanjang hidup sehingga masyarakat harus memahami, nasib kesehatan ada di tangan masing-masing individu.
Menurut Dr. Handrawan Nadesul, semua manusia di muka bumi secara genetik sama, tetapi gaya hidup sehat dapat mengulur umur dan mencegah kematian prematur.
“Maka, teruslah katrol daya tahan tubuh untuk melawan bibit penyakit. Perlu dicatat pula, makin tua, daya tahan tubuh makin menurun sehingga diperlukan kecukupan gizi, suplemen vitamin dan mineral, serta peningkat kekebalan,” kata Dr. Handrawan.
“Ingat, di belakang kejadian kanker, ada 200 penyakit kompleks yang dapat dicegah, jangan lupakan pula asupan protein. Untuk kesehatan otak, lakukan senam otak karena otak akan menyusut jika tak dipakai. Biasakan terus berpikir, berbicara, dan membaca,” pungkasnya.
Pada talkshow kedua yang berlangsung pukul 13.00–15.00 WIB menghadirkan Yayasan Multipel Sklerosis Indonesia. Narasumber yang dihadirkan adalah Dr. dr. Riwanti Estiasari, Sp.S (K)
Talkshow kedua bertema ”Penyakit Autoimun Multipel Sklerosis (MS) & Neuromyelitis Optica (NMO): Serupa Tapi Tak Sama” berlangsung pukul 13.00 hingga 15.00 WIB menghadirkan Yayasan Multipel Sklerosis Indonesia.
Dr. dr. Riwanti Estiasari, Sp.S (K) serta pendiri dan Presiden Yayasan Multipel Sklerosis Indonesia R.A. Kanya Puspokusumo hadir sebagai narasumber mengupas topik “Hidup Bahagia MS & NMO, Memperbaiki dan Meningkatkan Kualitas Hidup Penyandang MS & NMO”.
MS dan NMO adalah penyakit autoimun yang mengakibatkan lesi inflamasi dan demielinisasi pada sistem saraf pusat.
MS dan NMO sering disebut sebagai penyakit 1000 wajah, karena banyak gejala MS dan NMO yang mirip satu sama lain, atau bahkan mirip dengan gejala penyakit-penyakit lainm yaitu kesemutan, gangguan penglihatan, sesak napas, hingga kelumpuhan.
Kanya menjelaskan, jika dibandingkan 22 tahun lalu ketika pada 2001 ia terdiagnosis MS, kini pemahaman masyarakat sudah jauh lebih baik. Masyarakat cukup banyak yang mengetahui bahwa MS dan NMO adalah 2 jenis penyakit autoimun.
Namun, masih banyak yang belum mengetahui dua penyakit autoimun tersebut secara lebih detail, terutama tentang gejala, perjalanan penyakit, dan cara menghadapi saat terdiagnosis MS atau NMO.
Kurangnya pengetahuan tersebut memicu stigma, misalnya mengaitkan gejala fatigue atsu kelelahan berlebihan tanpa sebab yang jelas yang dialami penyandang MS dan NMO dengan kemalasan.
Ada pula stigma tentang gejala yang muncul tak terduga dan bersifat hilang timbul, yang biasanya dianggap perilaku berpura-pura sakit dan atau mencari perhatian.
”Edukasi berupa talkshow ini diharapkan mampu sedikit demi sedikit mengikis stigma tersebut dan membuat mata masyarakat jauh lebih terbuka, hingga pemahaman tentang MS dan NMO bisa setara dengan pemahaman masyarakat tentang penyakit yang jauh lebih ‘populer’ seperti kanker, jantung, diabetes, atau seperti penyakit autoimun lupus. ujar Kanya.
Kanya menegaskan, kesalahpahaman tentang MS dan NMO juga berisiko pada memburuknya sebuah penyakit hingga tingkat yang fatal sehingga kesadaran pada penyakit MS dan NMO ini sangat penting untuk terus ditumbuhkan.
”Termasuk bagaimana jika ada orang di sekitar Anda, misalnya pasangan, anak, kerabat, teman yang menyandang MS dan NMO,” tutupnya.
Pusat Pameran Alat Kesehatan Asia Tenggara
Secara optimis, PT OSI berharap Hospital Expo 2023 bisa menjadi pusat pameran alat-alat kesehatan dan kebutuhan rumah sakit di tingkat Asia Tenggara.
Kalangan masyarakat luas dapat berpartisipasi pada rangkaian Hospital Expo, untuk mencari alat-alat kesehatan, mengikuti talkshow, melakukan pemeriksaan gratis, seperti pengecekan gula darah, golongan darah, tekanan darah, lemak tubuh, asam urat, kolesterol, serta donor darah.
Untuk masuk area Hospital Expo ke-35, cukup registrasi dan menyumbang ke PMI DKI Jakarta sebesar Rp10.000.
Penulis : Adv-Team
Sumber : Kompas TV