Pertama di Indonesia, PLN Resmikan Green Hydrogen Plant 100 dari EBT
Berita partner | 17 Oktober 2023, 18:23 WIBBaca Juga: Produksi Green Hydrogen PLN Disambut Positif BRIN Hingga Pelaku Industri Otomotif
“Kami melihat peluang di dalam operasional peralatan hydrogen plant dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan green hydrogen sebagai value creation yang bisa memberikan nilai tambah bagi bisnis kami,” ucap Ruly.
Berdasarkan potensi yang ada, PLN Nusantara Power melakukan inovasi dengan memanfaatkan solar PV yang sudah terpasang di Kawasan PLTGU Muara Karang ditambah Renewable Energy Certificate (REC) dari pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Kamojang.
Dengan cara tersebut, PLN Nusantara Power (PLN NP) optimis dapat memproduksi 100 persen hidrogen hijau.
“Kini, selain untuk pendingin mesin pembangkit, hidrogen hijau juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, antara lain untuk industri pupuk, industri bahan kimia, cofiring pembangkit, hingga untuk Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV),” ucap Ruly.
Tidak hanya untuk hidrogen, saat Covid-19 lalu, PLN NP juga melakukan inovasi dengan menghasilkan oksigen untuk memenuhi kebutuhan medis yang tinggi. Saat itu, PLTGU Muara Karang mampu menghasilkan sekitar 1 ton oksigen per hari.
Baca Juga: Resmikan Plant Pertama di Indonesia, KESDM: "PLN Miliki Cara Paling Cepat Hasilkan Green Hydrogen"
Rencana PLN Tingkatkan Produksi Green Hydrogen
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan inovasi untuk meningkatkan skala produksi hidrogen hijau.
Menurut Darmawan, kehadiran hidrogen hijau akan menjadi salah satu jawaban untuk menghadapi transisi energi.
“Hidrogen hijau ini adalah salah satu jawaban untuk menghadapi transisi energi. Kami siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengembangkan teknologi ini, agar dapat mendorong hidrogen hijau ini berkembang di Indonesia,” jelas Darmawan.
Dirinya menambahkan, ke depan, PLN terus mengembangkan GHP di 15 pembangkit lain milik PLN. Dari total tersebut diperkirakan memiliki potensi kapasitas hidrogen mencapai 222 ton per tahun.
“Sama seperti kendaraan listrik, di mana kami menjadi pionir dalam pembentukan ekosistem. Dengan ini kami yakin, PLN akan menjadi key player dalam penyediaan hidrogen hijau untuk berbagai kebutuhan, khususnya untuk kendaraan berbahan bakar hidrogen,” tutup Darmawan.
Baca Juga: PLN ULP Kayuagung Sosialisasikan Transformasi Produk dan Layanan Kelistrikan kepada Masyarakat
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengapresiasi inovasi nyata PLN yang sudah mampu memproduksi green hydrogen melalui GHP di Muara Karang.
Menurut Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Yudo Dwinanda Priaadi, kehadiran GHP tersebut menjadi sebuah inisiasi yang baik untuk mendukung upaya pengembangan energi bersih di Indonesia.
Yudo, saat peresmian GHP pada Senin (9/10) menyampaikan, awalnya pihaknya mengira untuk bisa menghasilkan hidrogen hijau ini akan butuh waktu lama karena memakai panas bumi dan solar panel.
"Ternyata inovasi yang dilakukan oleh PLN mampu mempercepat produksi green hydrogen di Indonesia," ucap Yudo.
“Hidrogen hijau merupakan game changer terhadap tantangan transisi energi global. Karena itu, penggunaan hidrogen hijau sebagai bahan bakar alternatif akan dibutuhkan banyak industri di masa mendatang,” jelas Yudo.
Penulis : Adv-Team
Sumber : Kompas TV