Metode Modern Budidaya Udang Vaname dengan Shrimp Estate
Advertorial | 14 September 2023, 20:30 WIBPertama, penjagaan kualitas benih, pemeliharaan lingkungan, ketersediaan pakan, serta kepastian pasar. Biasanya kelemahan dalam menjaga keberlangsungan budidaya udang apalagi dalam skala besar adalah abai dalam isu lingkungan dan menjaga tingkat produksi.
“Kita perlu melakukan pendekatan untuk mengambil momentum sebagai salah satu negara penghasil udang. Kita juga harus menguasai dan mengendalikan pasar secara berkelanjutan,” tutur Yonvitner, Pengamat Perikanan IPB.
Shrimp Estate jadi solusi pengelolaan udang modern
BUBK Kebumen atau Shrimp Estate merupakan yang pertama kali ada di Indonesia. Pada Maret lalu Presiden Joko Widodo bersama jajaran Kementerian KKP telah menebar benih udang vaname berkualitas sebanyak 125 ribu benih.
Setelah penebaran perdana tersebut jumlah udang yang berhasil dipanen secara parsial sekitar 14 ton atau 20 persen dari populasi pengurangan populasi udang.
Shrimp Estate atau BUBK dibangun tidak hanya untuk memenuhi target produksi yang mencapai dua juta ton pada 2024 tapi juga memperhatikan aspek lingkungan.
Prinsip sederhananya, air laut yang digunakan untuk memelihara udang nantinya akan dikembalikan ke laut dalam kondisi seperti sebelum digunakan. Tujuannya tentu agar tidak mencemari lingkungan sekitar.
Kementerian Kelautan dan Perikanan KKP nyatanya menyadari betul bahwa hasil produksi bukanlah tujuan tunggal pembangunan Shrimp Estate. Ada cita-cita besar untuk membangun kawasan budidaya udang berteknologi modern serta berorientasi pada lingkungan.
KKP mengklaim telah menerapkan CBIB atau cara budidaya ikan yang baik. Salah satu syarat terlaksananya CBIB yaitu keberadaan instalasi pengolahan limbah atau IPA.
Prinsipnya sederhana, air laut disedot ke dalam tampak pada kondisi yang baik dan bersih. Maka, setelah digunakan untuk pemeliharaan udang wajib hukumnya berada dalam kondisi yang sama saat air itu dilepas kembali ke laut.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, metode tambak ini masih akan terus disempurnakan sebelum diterapkan di seluruh daerah.
Di tahap pemeliharaan, pemberian pakan merupakan aspek krusial. BUBK Kebumen memiliki gudang pakan yang menjadi tempat para pekerja meracik santapan untuk para udang.
Serangkaian proses dan teknologi budidaya udang di Kebumen meskipun baru awalan sudah selayaknya membawa angin segar.
Proyek ini diharapkan mampu menjadi magnet peluang kerja bagi masyarakat setempat posisi pekerja ditambah para peneliti di laboratorium diisi oleh talenta-talenta lokal Kebumen khususnya anak-anak muda.
Sudah sepantasnya budidaya udang berbasis kawasan di Kebumen ini membawa banyak manfaat untuk berbagai pihak tak terkecuali bagi masyarakat sekitar daerah tambak itu sendiri.
Pemerintah sendiri sudah memikirkannya secara matang, misalnya dengan tidak memaksimalkan penggunaan bantuan mesin otomatis sehingga tenaga kerja terserap maksimal.
Shrimp estate memberdayakan dan bawa banyak manfaat ekonomi
Penyerapan tenaga kerja terlihat sebagai dampak paling nyata dari pembangunan proyek di BUBK. Terlebih, di tengah fakta bahwa Kebumen menjadi salah satu kabupaten dengan angka kemiskinan tertinggi di Jawa Tengah.
Proyek ini juga menjadi lokasi kajian studi bagi institusi dan pemerintah daerah lain. Karena, secara tidak langsung membuka kesempatan ekonomi lebih besar bagi usaha penginapan, restoran, warung, dan UMKM.
Inilah efek bola salju atau multiplier effect yang ditimbulkan perputaran uang dari dalam BUBK itu sendiri.
Pemerintah Kabupaten Kebumen mencatat pertumbuhan ekonomi setelah adanya BUBK meningkat di angka 5,79 persen per tahun jauh dari sebelum operasional BUBK yakni hanya 3,9 persen.
Tantangan sesungguhnya di depan mata yakni mempertahankan keberlanjutan yang tidak bisa dilihat dalam 1-2 bulan saja untuk membuktikan Shrimp Estate berjalan terussampai betul-betul dinyatakan berhasil.
Parameternya yakni metode tambak ini diadopsi provinsi lain sehingga ada banyak BUBK lainnya yang mampu menjadikan cita-cita produksi nasional 2 juta ton udang bukan lagi impian belaka.
Penulis : Adv-Team
Sumber : Kompas TV