Angka Serangan Teror Menurun, Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Kinerja BNPT dan Berpesan Tetap Waspada
Advertorial | 29 Juli 2023, 15:59 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) Prof. Dr. K. H. Ma'ruf Amin mengapresiasi pencapaian kinerja Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) dalam upaya pencegahan dan penanggulangan masalah terorisme di Tanah Air.
Wapres mengatakan, upaya penanggulangan masalah intoleransi, radikalisme dan terorisme di Indonesia mengalami kemajuan sejak BNPT RI pertama kali dibentuk pada tahun 2010. Tren positif tersebut terus dipertahankan hingga BNPT menginjak usia ke-13 pada 2023.
"Melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ini, kita alhamdulillah sudah berhasil menekan dan bahkan Indonesia sudah berada dianggap di posisi yang sedang," kata Wapres dalam Acara Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-13 BNPT RI, Jumat (28/7).
Catatan BNPT, aksi terorisme di Tanah Air turun tajam hingga lebih dari 89 persen dalam 5 tahun terakhir. Laporan Global Terrorism Index 2022 juga menempatkan Indonesia pada posisi 24 dari negara paling terdampak serangan terorisme atau kategori sedang.
Indeks tersebut menurut Wapres menunjukkan Indonesia sudah dianggap lebih baik dalam menangkal paham radikal terorisme.
Baca Juga: Kepala BNPT RI: Potensi Gerakan Radikalisme di Bawah Permukaan, Indonesia Harus Waspada
Penangkalan dilakukan melalui upaya-upaya gerakan kontra radikalisasi, maupun dengan mengembalikan mereka yang sudah terpapar ke pangkuan Ibu Pertiwi dengan gerakan deradikalisasi.
"Oleh karena itu, kami menyampaikan apresiasi. Walaupun begitu, kita tetap tidak boleh lengah. Sebab memang terorisme itu kadang-kadang dia muncul di permukaan, kadang-kadang juga berada di bawah permukaan," ujarnya.
Wapres Ma'ruf mengatakan, sikap waspada perlu terus dipelihara dalam menghadapi fenomena radikalisme dan terorisme, terutama di era kiwari yang dapat memanfaatkan media sosial.
"Oleh karena itu kewaspadaan ini perlu kita lakukan, bahkan juga bisa melalui media sosial," katanya.
Baca Juga: Kepala BNPT Rycko Amelza akan Optimalkan Deradikalisasi Pada Mereka Yang Tersesat
Wakil Kepala Negara menambahkan, semangat Indonesia damai dan harmoni yang diusung BNPT juga perlu terus dijaga, terutama dalam menghadapi tahun politik 2024 yang berpotensi untuk dimanfaatkan pihak-pihak tertentu dalam menciptakan kegaduhan.
"Indonesia yang Damai, Indonesia yang Harmoni, itu harus kita jaga terus lebih-lebih dalam rangka kita menghadapi Pemilu. Jangan sampai Pemilu itu dimasuki atau digunakan oleh kelompok-kelompok radikal sehingga bisa menyebabkan kegaduhan," pungkasnya.
Penulis : Adv-Team
Sumber : Kompas TV