> >

Memahami Strategi Memperluas Pasar Bisnis Fashion Agar Pede Memimpin Perubahan

Brandsight | 19 Desember 2022, 10:46 WIB
Industri fashion merupakan salah satu lini yang membuka peluang besar bagi pebisnis lokal menuju global, termasuk UMKM yang menjual produknya di booth festival. (Sumber: Dok. BRI)

Merek ini mengambil namanya dari desainer utama dan direktur kreatifnya, Niluh Putu Ary Pertami Djelantik. Niluh mengawali bisnisnya di tahun 2003 melalui merek “Nilou” dengan dua pengrajin sepatu lokal dan berhasil menarik perhatian supermodel Gisele Bundchen di toko mungilnya di Bali.

Setelah itu, sepatu Nilou mulai dijual di Eropa, Australia, Asia, dan Selandia Baru. Pada tahun 2008, Nilou berganti nama menjadi Niluh Djelantik, sehingga lebih dekat dengan visi dan misi pendiri.

Baca Juga: Tips Sukses Jalani Bisnis Produk Kecantikan

Sosok Niluh Djelantik sendiri dikenal memiliki intuisi kuat untuk mengetahui produk yang berpotensi menjadi pasar lokal maupun global. Niluh membagikan cara agar dapat mengetahui perbedaan antara selera pasar dalam negeri dengan selera pasar luar negeri, terutama dalam fashion sepatu.

Bagi Niluh, kebiasaan sehari-hari masyarakat di tiap daerah menjadi pembeda untuk sebuah merek menciptakan produknya. Niluh mencontohkan, selera pasar Indonesia identik dengan kegiatan sehari-hari seperti kegiatan perkantoran dan acara kondangan.

Sementara itu, pasar di luar negeri terbagi menjadi empat musim sehingga membutuhkan sepatu yang berbeda. Niluh juga menjelaskan perlunya pemahaman dari sisi cuaca, musim, bahkan warna dalam mengenali potensi pasar.

Berdasarkan pengalaman Niluh memproduksi sepatu untuk pasar global, tiap negara memiliki warna kesukaan yang berbeda. Menurut Niluh, konsumen di Australia menyukai produk berwarna hijau. Sebaliknya, jangan sekali-sekali membuat sepatu berwarna hijau di Prancis.

Niluh Djelantik itu tidak seperti brand-brand lain yang rutin mengganti model produknya. Karena itu, produk Niluh Djelantik memiliki ciri khas yang sulit ditemukan di merek sepatu lain. Salah satu produk andalannya adalah sepatu hak tinggi, dari 4 hingga 15 sentimeter, yang dapat dikenakan dengan nyaman selama berjam-jam.

Berkat konsistensinya dalam mempertahankan desain, Niluh Djelantik memiliki banyak pelanggan yang setia menemani selama bertahun-tahu. Happy Salma sendiri merupakan salah satu klien setia yang juga turut mendukung brand Bali.

Tips Memanfaatkan Perkembangan Teknologi Informasi Agar Memasuki Pasar Global

Melihat perkembangan teknologi informasi yang saat ini yang begitu besar, Salim Suhari turut membagikan tips memasuki pasar global dari sisi business strategy specialist.

“Teknologi informasi itu sudah berkembang sampai luar biasa di Indonesia dengan berbagai macam support dari pemerintah. Nah, kita setidaknya memaksimalkan di lima hal. Pertama, otomatis jualannya perlu dengan memanfaatkan teknologi informasi. Kedua, cari ilmunya supaya bisa mendapatkan banyak hal. Terakhir adalah mencari sumber dayanya,” jelas Salim.

Talkshow ini merupakan bagian dari program tahunan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI melalui Pesta Rakyat Simpedes (PRS) dalam mengedukasi masyarakat Indonesia khususnya UMKM.

Acara tahunan Bank BRI ini diadakan di sejumlah kota besar di Indonesia. Tahun 2022, tema yang diangkat adalah “Pede Memimpin Perubahan”. Tidak hanya talkshow edukatif, PRS turut menghadirkan hiburan bagi masyarakat, mulai dari pertunjukan musik, pawai budaya, hingga bazaar UMKM.

Baca Juga: Sukses Digelar di Pulau Dewata, Semarak Pesta Rakyat Simpedes Hadirkan 25 Ribu Warga Denpasar

PRS juga diselenggarakan sebagai sarana mengedukasi masyarakat untuk beralih menjadi cashless. Pengunjung yang ingin hadir langsung ke PRS perlu membayar tiket masuk  seharga 1 Rupiah melalui aplikasi BRImo. Selain itu, pembayaran di area PRS juga menggunakan sistem pembayaran digital (cashless).

Selain datang langsung, partisipan juga dapat menyaksikan talkshow ini dalam tautan berikut.

Penulis : Meirna-Larasati

Sumber : Kompas TV


TERBARU