Ajinomoto Ajak Masyarakat Mewaspadai Dampak Buruk Hipertensi dan Meningkatkan Kesehatan Mental
Advertorial | 29 September 2022, 16:16 WIB“Namun, yang sederhana dan cukup mudah dilakukan adalah mengurangi asupan garam atau diet rendah garam, sebagai salah satu upaya yang esensial untuk mengurangi risiko hipertensi,” ungkap dr. Indra dalam penyampaian materi di sesi webinar.
Dokter Indra memberikan solusi mudah yang bisa diterapkan sebagai upaya mengurangi asupan garam. Bila makanan sudah diberikan MSG, kita harusnya mengurangi garam. Sebab, kandungan natrium dalam MSG hanya sepertiga dari kandungan natrium pada garam dapur biasa.
“Jadi, asupan natrium (garam) kita berkurang, tetapi cita rasa makanan kita tetap enak. Sebenarnya sudah banyak penelitian dan jurnal ilmiah di luar negeri yang menyatakan ini,” lanjutnya.
Public Relations Manager PT AJINOMOTO INDONESIA Katarina Larasati menyatakan sependapat dengan dr. Indra. Saat ini, Ajinomoto menggiatkan kampanye “Bijak Garam” yang sejalan dengan anjuran Kementerian Kesehatan RI terkait pengurangan asupan gula, garam, dan lemak (GGL) dalam konsumsi sehari-hari.
Katarina memaparkan, melalui kampanye “Bijak Garam”, Ajinomoto ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya diet rendah garam.
Ajinomoto juga ingin mengajak keluarga Indonesia hidup lebih sehat dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam mengolah makanan, tetapi tetap bisa memperoleh cita rasa yang tinggi dengan menambahkan sumber umami seperti MSG.
Kampanye ini juga merupakan bukti komitmen Ajinomoto untuk terus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, dengan meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan keluarga Indonesia melalui produk dan layanan yang berkualitas tinggi.
“Untuk melihat detail menu Bijak Garam, dapat diakses melalui website Dapur Umami,” ujar Katarina.
Baca Juga: Berapa Banyak Garam yang Aman Dikonsumsi Penderita Hipertensi?
Sementara itu, pembicara kedua dalam webinar ini seorang psikolog anak dan keluarga, Irma Gustiana M.Psi menjelaskan tentang pentingnya menjaga kesehatan mental supaya dapat mengontrol tingkat stres dan terhindar juga dari berbagai penyakit.
Irma menjelaskan, pada intinya, semua klaster emosi positif ataupun negatif adalah wajar dirasakan semua orang. Namun, memang pada beberapa kasus emosi negatif yang lebih banyak dirasakan, terutama di kalangan anak maupun remaja.
“Untuk itu, kita diharapkan bisa mengontrol emosi sehingga tidak menjadi pribadi yang lemah. Salah satunya dengan menjadi pribadi yang bahagia, harus sehat fisik dan psikis,” ucap Irma.
“Beberapa remaja memiliki cara tersendiri dalam mengontrol emosinya yang sayangnya bisa berdampak buruk pada kesehatan, misalnya melampiaskannya dengan makan makanan yang tinggi lemak, gula dan garam. Hal ini justru bisa memicu penyakit degeneratif di usia muda seperti hipertensi,” lanjutnya.
Melalui webinar ini, Ajinomoto berharap materi yang disampaikan dapat diterima masyarakat Indonesia. Ajinomoto percaya, bahwa keluarga yang tumbuh bahagia dan sehat dan akan menjadi bangsa yang kuat.
PT AJINOMOTO INDONESIA berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, dengan meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan keluarga Indonesia melalui produk dan layanan berkualitas tinggi yang berfokus pada kelezatan dan kesehatan.
Penulis : Adv-Team
Sumber : Kompas TV