Lazada Berikan Tips Sukses UMKM #NaikKeLaz di Era Digital
Advertorial | 4 Juli 2022, 15:22 WIB
KOMPAS.TV – Era digital mengubah banyak sektor kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk dari sektor bisnis UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah).
Salah satu pergeseran gaya hidup masyarakat yang mengalami peningkatan selama beberapa tahun terakhir adalah kebiasaan belanja secara daring.
Seiring perubahan ini, para pelaku UMKM kini mulai beralih usahanya secara online.
SIRCLO (2020) memproyeksikan perkembangan yang signifikan pada e-commerce selama beberapa tahun terakhir, terutama dari sisi penjualan produk sanitasi serta makanan dan minuman.
Namun di sisi lain, digitalisasi sektor UMKM masih tegolong minim dan belum merata.
Padahal, berdasarkan data Lazada, 92 persen UMKM yang sudah terdigitalisasi menyatakan bahwa mereka merasakan manfaat yang efektif dari adanya sistem logistik di dunia e-commerce.
Mendorong hal ini, KompasTV berkolaborasi dengan Lazada menyediakan akses bagi para pelaku UMKM untuk memulai transformasi digital.
Baca Juga: Studi Lazada Ungkap 3 Keterampilan Utama yang Harus Dikuasai Talenta Digital
Salah satu kolaborasi tersebut diwujudkan dalam virtual webinar bertemakan “Kiat UMKM Sukses di Transformasi Digital” yang diadakan Kamis, 30 Juni 2022 lalu.
Narasumber yang dihadirkan adalah Haikal Bekti Anggoro (SVP Seller Operations Lazada Indonesia), Dewi Meisari (Chief Editor UKMindonesia.id), dan Drica Wibowo (pemilik toko Omah Bayi di Lazada).
Webinar yang berlangsung melalui Zoom dan live streaming YouTube ini diikuti oleh ratusan pelaku UMKM dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Tips memulai berjualan online di marketplace
Pada segmen pertama Haikal Bekti Anggoro selaku SVP Seller Operations Lazada Indonesia mengatakan bahwa e-commerce telah memunculkan kebiasaan baru di tengah masyarakat.
Keberadaan e-commerce menjadi platform baru dalam menghabiskan waktu meskipun tidak melakukan pembelian apapun.
Melihat potensi tersebut, Lazada tergerak untuk membawa UMKM yang semula berjualan secara offline kemudian menjadi online.
Menurut Haikal, belum adanya niat atau keberanian adalah hal yang paling mendasar menghalangi seseorang untuk bertransformasi digital.
Padahal, pendaftaran toko online sangatlah mudah dan kebanyakan orang sudah memiliki perlengkapan yang dibutuhkan, salah satunya smartphone.
Baca Juga: Fasilitasi Pertumbuhan Ekonomi Digital, Lazada Lanjutkan Gerakan AKAR Digital Indonesia Jawa Timur
Calon online seller hanya perlu mengunduh aplikasi marketplace dan mengisi data yang dibutuhkan saat pendaftaran.
“Terlebih lagi, saat ini Anda dapat mempelajari dasar-dasar berjualan online secara gratis melalui berbagai live streaming di internet,” ungkap Haikal.
Haikal memaparkan sejumlah poin yang perlu dilakukan seller untuk meningkatkan penjualannya secara daring.
“Poin terpenting adalah mengenali produk yang akan dijual dengan baik. Anda harus bisa menjelaskan dan merepresentasikan produk dalam format dua dimensi,” tegas Haikal.
Pertama, Anda perlu memposisikan diri sebagai pembeli agar bisa memahami kebutuhan mereka. Dengan begitu, akan lebih mudah menciptakan judul produk sesuai pencarian calon pembeli.
Pastikan juga Anda telah menyiapkan foto produk sebagai pengganti etalase di toko Anda. Tidak perlu studio kamera profesional, Anda bisa memulainya dengan kamera ponsel, pencahayaan alami, dan latar putih dari kertas karton.
Jangan lupa sertakan deskripsi produk secara jelas dan mendetail. Akan lebih baik lagi bila Anda menuliskan deskripsi dengan metode storytelling.
Tahap selanjutnya adalah mempromosikan produk ke teman terdekat terlebih dahulu. Dengan begitu, Anda bisa menaikkan traffic halaman toko sehingga produk lebih mudah ditemukan.
“Melihat peningkatan kebiasaan masyarakat berbelanja daring, bisa diproyeksikan prospek berjualan online lebih sustain ke depannya,” yakin Haikal.
Haikal juga memaparkan, ada dua faktor utama mempengaruhi pembeli berbelanja online, yaitu harga dan gratis ongkir.
Namun, faktor harga yang dimaksud tidak harus selalu murah atau mengedepankan harga terendah. Hal yang terpenting adalah value yang ditawarkan produk sesuai kebutuhan pembeli.
Lazada menghadirkan sejumlah kemudahan bagi UMKM yang ingin memulai usaha bertransformasi digital.
Lazada memiliki Lazada University yang menyediakan akses bagi seller untuk mempelajari ilmu bisnis lewat berbagai webinar dan asupan materi.
Selain itu, ada Lazada Club yang mewadahi komunitas sesama seller untuk berbagi ilmu. Jadi, bila ada materi yang kurang dipahami bisa saling bertanya satu sama lain.
Pada sesi Q&A Haikal menjawab pertanyaan seputar cara agar dagangan muncul di pencarian teratas marketplace.Hal ini banyak ditanyakan pelaku UMKM karena dapat meningkatkan penjualannya secara drastis.
Baca Juga: Lazada memperluas Gerakan AKAR Digital di Jawa Timur
Namun, Haikal menyampaikan bahwa hasil tersebut tidak bisa didapatkan secara instan melainkan perlu waktu untuk membangunnya.
Haikal menjelaskan, mayoritas marketplace, termasuk Lazada, menggunakan algoritma pencarian produk berdasarkan recall. Artinya, kata kunci yang digunakan seller harus sesuai pencarian pembeli agar produk bisa naik.
Urutan produk juga dipengaruhi personalisasi pelanggan dan performa toko. Karena itu, tingkat konversi pengunjung toko yang berbelanja juga penting.
Jadi, usahakan untuk memberikan promosi bagi calon pembeli yang mengklik produk di toko Anda.
Haikal juga membagikan tips agar toko mendapatkan kepercayaan masyarakat di tengah maraknya penipuan.
Anda harus mengunggah gambar asli yang menampakkan produk dengan jelas bukan plagiasi toko lain.
Selanjutnya, usahakan untuk rutin berpartisipasi dalam live streaming penjual. Anda bisa memanfaatkan fitur live streaming sebagai sarana memperkenalkan produk dan berinteraksi dengan audiens.
Poin berikutnya, cobalah untuk mendapatkan badge atau rating dari marketplace, misalnya Super Seller Lazada. Cara mendapatkan badge tersebut salah satunya adalah seller harus memenuhi volume penjualan tertentu.
Di sisi lain, toko harus responsif dan mampu menyelesaikan pesanan dengan cepat. Penilaian produk dan toko dari pembeli juga sangat dipertimbangkan dalam usaha mendapatkan badge.
Kunci sukses memulai bisnis online dari mentor UMKM
Segmen selanjutnya pemaparan dari Dewi Meisari, Chief Editor UKMindonesia.id.
Menurut Dewi, calon penjual dapat meningkatkan rasa percaya diri dengan mulai menceritakan ide bisnis ke orang terdekat. Dengan menerima banyak masukan, gagasan yang tercipta akan makin runcing dan lebih maksimal saat dieksekusi.
Calon penjual juga dapat memaksimalkan tiap momentum untuk menambah kontak baru. Sebagai contoh, mencari relasi sesama UMKM di webinar.
Dewi menyampaikan, seller dapat memanfaatkan e-commerce selain untuk berjualan atau membeli bahan baku.
“Anda perlu meluangkan waktu untuk mengeksplorasi produk terlaris. Cobalah untuk melihat seperti apa judul, foto, dan deskripsinya,” jelas Dewi.
Sebagai tambahan, Anda juga perlu memantau review untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki produk dari merek lain. Dengan begitu, Anda akan menemukan celah untuk meningkatkan keunggulan.
Baca Juga: Kunjungan Emil Dardak ke Gudang Lazada sebagai Bentuk Dukungan terhadap Ekosistem Digital Jawa Timur
Dewi juga memaparkan urgensi UMKM bertransformasi digital. Dewi memberikan contoh penjual di pasar tradisional.
Masyarakat tradisonal cenderung menyukai kemudahan transaksi secara langsung karena lebih cepat menerima uang. Namun, saat pandemi penghasilan penjual tradisional merosot tajam.
“Karena itu, bila tidak memungkinkan untuk berjualan online sendiri, Anda bisa mempertimbangkan mencari distributor,” saran Dewi.
Selain itu, Anda sebaiknya melakukan ekspansi online karena lebih murah dibandingkan ekspansi offline.
Anda bisa mencari stockist di daerah tertentu agar lebih dekat dengan konsumen, daripada harus survey lokasi toko offline.
Dewi juga menjawab pertanyaan dari UMKM yang khawatir bila harga produknya lebih tinggi dibandingkan toko besar.
Menurut Dewi, UMKM perlu memaksimalkan e-commerce untuk mengulik apa yang sedang tren di dunia maya.
Selain menjiwai consumer experience dengan memposisikan diri sebagai konsumen, pelaku UMKM perlu meningkatkan kompetensinya.
Dewi mencontohkan perlunya tabel perbandingan seperti yang dibuat di UKMindonesia.id.
“Anda dapat membandingkan sejumlah poin dari produk atau merek lain untuk mencari kekuatan dagangan Anda,” tambah Dewi.
Kendala UMKM saat mempromosikan produk di awal usaha antara lain kurang memahami produknya sendiri serta memilih promosi yang kurang efektif.
Pengalaman merintis usaha online dari nol
Drica Wibowo, pemilik toko Omah Bayi di Lazada, menjadi narasumber ketiga pada webinar virtual kali ini.
Drica menceritakan perjuangannya saat merintis toko Omah Bayi yang berawal dari usaha offline.
Sebenarnya, Drica sudah mulai berjualan online sejak 2013, tetapi kurang maksimal. Saat itu Drica memilih memaksimalkan bisnisnya secara offline.
Baca Juga: LazEarth, Komitmen Lazada Dukung Sustainability Ekosistem Perdagangan Digital Ramah Lingkungan
Drica memulai usahanya dalam keadaan harus mengasuh dua orang anak yang masih kecil.
Ia mendesain sendiri materi promosi secara manual kemudian mencetak brosur untuk disebar ke posyandu, bidan, dan dokter anak.
Namun, toko offline milik Drica sempat mengalami musibah kebakaran. Pada 2017, Drica dan ratusan pelaku UMKM lainnya berkesempatan mengikuti acara Kemkominfo dan Lazada.
Drica memutuskan untuk mendaftar jadi seller di Lazada pada 2017, tetapi baru mendapatkan orderan di tahun 2018.
Drica merasakan perubahan drastis saat menekuni bisnis secara online. Setelah bertransformasi digital, Drica tidak perlu repot mencetak brosur lagi untuk promosi. Drica memanfaatkan media sosial untuk mengarahkan calon pembeli ke tokonya.
Transformasi tersebut dirasa Drica lebih menghemat waktu, uang, dan tenaga. Selain itu, Drica bisa tetap menjalankan keseharian sebagai seorang ibu dan istri.
Dalam merintis Omahbayi, Drica mengedepankan poin kelengkapan produk dan pelayanan lebih personal.
Menurut Drica, pembeli akan dimudahkan berbelanja berbagai kebutuhan bayi di satu tempat. Drica juga mengambil celah yang tidak dimiliki toko besar dengan membalas pesan calon pembeli secara akrab.
Drica menjelaskan keunggulan menjadi seller Lazada, seperti fasilitas Lazada University dan Lazada Club. Peserta bisa mempelajari ilmu per kurikulum dari level pemula secara bertahap.
Menurut Drica, Lazada juga cepat tanggap saat seller memerlukan sesuatu. Sebagai contoh, Lazada menyediakan kelas live streaming dan penjelasan pajak untuk para seller.
Selama berjualan di marketplace bukan berarti Drica tidak menghadapi kendala. Drica pernah bermasalah saat mitra tokonya kurang mampu mengimbangi kecepatan pesanan yang banyak.
Drica memotivasi para calon penjual yang ingin merintis toko secara online.
“Anda harus menemukan faktor why yang memicu untuk memulai dari awal,” saran Drica.
Drica menambahkan, diri sendiri adalah tantangan terbesar, terutama saat merasa cukup. Karena itu, Drica terus mengusahakan apa yang bisa dilakukan.
Saat ini Drica berfokus memberdayakan perempuan agar mandiri secara finansial. Drica tidak segan mengedukasi perempuan lainnya karena menurutnya perempuan juga berhak sukses.
Webinar ini mendapatkan antusiasme yang besar dari para peserta. Acara ditutup dengan pengundian hadiah seller kit bagi lima orang beruntung yang dipersembahkan Lazada untuk mendukung para UMKM.
Tujuan dari acara ini adalah untuk mendorong pelaku UMKM di Indonesia membuat usahanya #NaikKeLaz secara digital.
Ayo, mulai beralih ke era baru dengan berjualan online. Anda bisa daftar menjadi seller di Lazada dengan mengunjungi link lzd.co/joinsellerlazada.
Selain cara mendaftarkannya mudah, Anda bisa langsung berjualan setelah mendaftar. Anda juga akan langsung mendapatkan Paket #NaikKeLaz yang terdiri dari:
- Ekstra traffic dan subsidi ongkos kirim hingga Rp1,5 juta
- Program inkubasi seller baru selama 90 hari
- Gratis fitur COD se-Indonesia
- Gratis ikut campaign dari Lazada
Bila ingin menyaksikan siaran ulangnya Anda bisa mengunjungi tautan berikut ini.
Penulis : Adv-Team
Sumber : Kompas TV