Mandalika, Destinasi Unggulan Wisata #DiIndonesiaAja
Advertorial | 5 Juni 2022, 17:03 WIBKOMPAS.TV – Pada episode sebelumnya, Rezha Disastra dan Steffy Ai sudah mengajak Anda jalan-jalan virtual di empat Destinasi Super Prioritas. Kali ini, Rezha dan Steffy siap merekomendasikan wisata seru di destinasi kelima, Mandalika.
Mandalika juga telah ditetapkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sebagai Destinasi Super Prioritas #DiIndonesiaAja.
Tips Bepergian Lewat Jalur Udara Saat Pandemi
Sebelum menuju Mandalika, ada sejumlah tips yang dapat Anda lakukan saat bepergian naik pesawat selama pandemi.
Pertama, pastikan tubuh dalam keadaan bugar dan sehat. Jangan lupa untuk selalu membawa botol minum pribadi, masker cadangan, dan hand sanitizer.
Pastikan juga Anda selalu menaati protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.
Selain itu, bila menempuh jalur udara, Anda wajib mengisi formulir Electronic Health Alert Card atau eHAC.
Agar tidak terburu-buru, pengisian data eHAC sebaiknya dilakukan di rumah karen saat ini eHAC akan diperiksa sebelum keberangkatan.
Jalan-Jalan episode 5 ini akan memberikan itinerari seru mengeksplorasi Mandalika.
Selain dikenal dengan keindahan wisata alamnya, saat ini Mandalika memiliki sirkuit balap motor level dunia MotoGP.
Tidak hanya itu, Mandalika juga memiliki sejumlah destinasi kuliner dan kekayaan budaya yang menarik untuk dicoba.
Mengeksplorasi Sirkuit Internasional Mandalika
Mandalika merupakan kawasan wisata di Kuta, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sejak 2017, Mandalika sudah diresmikan sebagai kawasan ekonomi khusus alias KEK Pariwisata.
Untuk sampai ke Mandalika Anda bisa naik pesawat ke Bandara Zainuddin Abdul Madjid Lombok, lalu langsung sewa mobil ke Mandalika. Jaraknya tergolong dekat, hanya sekitar 30 menit.
Bila ingin menempuh jalur laut, Anda bisa menyebrang menggunakan kapal feri dari pelabuhan Padangbai Bali ke Pelabuhan Lembar Lombok. Dari Pelabuhan Anda butuh waktu sekitar 45 menit untuk sampai ke Mandalika.
Bicara tentang Mandalika, Anda mungkin langsung terpikir salah satu tempat yang sedang hits, yaitu Sirkuit Internasional Mandalika.
Sirkuit yang dibangun tahun 2019 ini memiliki panjang lintasan 4,31 kilometer dengan 17 tikungan. Bulan lalu Indonesia menjadi salah satu tuan rumah MotoGP 2022 di Sirkuit Internasional Mandalika.
Sirkuit ini menjadi sorotan dunia berkat keindahan panorama alamnya. Selain itu, motif batik Sasambo yang disematkan menambah keindahan lintasan sirkuit. Corak batik Sasambo dipercaya mewakili tiga suku besar di NTB, yaitu Sasak, Samawa, dan Mbojo.
Baca Juga: Hasil Quick Count Kemenparekraf: 75,8 Persen Penonton Puas dengan MotoGP Mandalika
GT World Challenge Asia juga akan digelar Oktober 2022 di Sirkuit Mandalika. Pada 2021 lalu, Sirkuit Mandalika sudah menyelenggarakan Kejuaraan Dunia Superbike.
Keberadaan sirkuit mandalika turut membuka banyak lapangan kerja baru. Saat MotoGP berlangsung, total ada lebih dari sebelas ribu tenaga kerja yang terserap.
Untuk jangka panjang akan terbuka lebih dari lima puluh ribu lapangan kerja dari berbagai event yang digelar di Sirkuit Mandalika.
Salah satu tim marshal di Mandalika, Abdul Hamid, menjelaskan lebih lanjut terkait tugasnya di sirkuit. Tim marshal adalah petugas lintasan yang berperan penting dalam sebuah balapan.
Tugas marshal antara lain membantu pembalap jika terjadi kecelakaan di lintasan dan membersihkan lintasan usai insiden agar bisa digunakan kembali.
Abdul termasuk 400 orang yang berhasil lolos seleksi tim marshal dari ribuan peminat. Kehadiran Sirkuit Mandalika membantu Abdul yang seorang mahasiswa mendapatkan pekerjaan baru.
Tidak hanya mahasiswa, ada juga marshal yang sebelumnya berprofesi sebagai petani dan guru.
Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan dibentuknya Destinasi Super Prioritas, yakni bisa memperbaiki perekonomian warga setempat.
Pantai Tanjung Aan, Bukit Seger, dan Legenda Putri Mandalika
Setelah puas mengeksplorasi Sirkuit Internasional Mandalika, Anda dapat mendatangi Pantai Tanjung Aan, salah satu pantai andalan di kawasan Mandalika.
Selain berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, Pantai Tanjung Aan juga dikelilingi perbukitan hijau yang cantik.
Pantai Tanjung Aan memiliki dua jenis pasir yang membentang di sepanjang pantai. Ada pasir pantai bertekstur halus seperti tepung, ada juga yang berbutir besar di bagian kiri pantai dekat bukit.
Berkunjung ke Pantai Tanjung Aan belum lengkap rasanya tanpa ditemani es kelapa muda.
Di sela perhelatan MotoGP lalu, para pembalap pun tidak ketinggalan mencicipi kesegaran es kelapa muda, lho!
Usai merasakan nikmatnya minum es kelapa muda sambal berfoto di Pantai Tanjung Aan, Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Bukit Seger.
Konon, bukit ini menyimpan asal-usul nama Mandalika yang berasal dari legenda Putri Mandalika.
Legenda ini menceritakan seorang putri cantik nan baik hati bernama Putri Mandalika. Berkat keistimewaannya, sang putri dilamar oleh banyak pangeran dan pemuda, bahkan hingga luar Lombok.
Suatu ketika, Putri Mandalika mengumpulkan para lelaki yang melamarnya di Bukit Seger yang kini dikenal sebagai Pantai Kuta.
Alih-alih memilih satu lamaran, Putri Mandalika menghempaskan tubuhnya ke Pantai Seger dan menghilang tanpa jejak.
Setelah sang putri menghilang, Pantai Seger dipenuhi cacing laut warna-warni.
Masyarakat lokal mempercayai cacing laut tersebut sebagai bentuk lain dari Putri Mandalika.
Demi melestarikan legenda tersebut, tiap tahun diadakan perayaan upacara Bau Nyale.
Bau Nyale sendiri merupakan ritual mencari cacing laut yang diyakini sebagai jelmaan Putri Mandalika usai menghilang usai terjun dari atas Bukit Seger.
Keunikan upacara adat ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal hingga mancanegara yang berkunjung ke Mandalika.
Wisata Budaya dan Tradisi di Desa Adat Sade
Penulis : Adv-Team
Sumber : Kompas TV