IBM dan Sinergi Wahana Gemilang Tawarkan Perlindungan Ekstra dari Ancaman Cyberattack
Advertorial | 21 April 2022, 17:19 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Seiring perkembangan teknologi, ancaman cyberattack atau serangan dunia maya tidak bisa dianggap sepele. Salah satu jenis serangan siber paling berbahaya terutama bagi organisasi ialah ransomware.
Ransomware adalah tipe malware yang menggunakan metode enkripsi untuk menyimpan, menyembunyikan, bahkan mengunci data korban. Penjahat siber menjadikan data tersebut sebagai sandera dan meminta sejumlah uang tebusan agar bisa diakses kembali.
Di sisi lain, ancaman kebocoran data kelumpuhan instan sistem daring juga patut diwaspadai. Terlebih di masa pandemi yang mengharuskan transaksi hampir di semua sektor dilakukan online.
Country Manager IBM Infrastructure, Anthony Wijaya memaparkan adanya peningkatan serangan siber di regional Asia, termasuk Indonesia. Bahkan, menurut IBM X-Force Threat Intelligence Index 2022, regional Asia menempati urutan pertama kasus cyberattack di dunia. Sebanyak 21 persen atau satu dari lima serangan siber tersebut berupa ransomware.
Berdasarkan data dari Badan Siber dan Sandi Negara, selama 2020 terjadi 465,3 juta percobaan serangan siber di Indonesia. Artinya, terjadi peningkatan sebesar 41 persen sejak 2019.
Namun, data yang akurat masih cenderung sulit didapatkan. Hal ini disebabkan banyak organisasi tidak melapor saat terkena serangan siber, mulai dari terjadinya kebocoran data sampai pemulihan.
Menurut Anthony, terjadinya penyerangan ini menyangkut hal sensitif. Karena itu, saat terjadi, mayoritas publik hanya sebatas mengetahui adanya masalah dalam jasa pelayanan.
Baca juga: Korban Serangan Ransomware, Data BI yang Bocor Bertambah
Ada dua inisiatif yang dapat dilakukan organisasi untuk meminimalisasi serangan siber. Pertama, diperlukan cyber security dari internal mencakup sumber daya manusia (SDM), proses, dan peralatan yang memadai untuk mencegah serangan siber.
Kedua, cyber resiliency, suatu usaha untuk melakukan pemulihan sehingga operasional bisnis tetap dapat berjalan normal bahkan setelah terjadi serangan.
Faktanya, banyak keamanan siber organisasi yang kurang memadai, terutama menghadapi ransomware. Hal ini menyebabkan pemulihan data usai terjadinya serangan membutuhkan waktu lebih lama.
Anthony juga menegaskan organisasi harus menyadari adanya ancaman cyber security, seperti pencurian data. Perusahaan perlu melakukan klasifikasi data prioritas dan menyiapkan aplikasi pendukung.
Pelatihan dan simulasi terhadap SDM untuk menghadapi serangan siber juga perlu dilakukan secara rutin agar siap bila sewaktu-waktu terjadi.
“Intinya adalah perlunya melindungi semua data secara end-to-end agar meminimalisir cyberattack sampai proses recovery,” kata Anthony.
Silviana Suryadinata, Business Manager IBM Hardware dari Sinergi Wahana Gemilang (SWG), memaparkan pentingnya pemilihan infrastruktur yang tepat untuk keamanan siber sebuah perusahaan.
Menurut Silviana, pemeliharaan infrastruktur IT wajib dilakukan secara sistematis, terencana, dan berkala untuk menjaga keberlangsungan operasional bisnis. Perusahaan tidak bisa menghindari pertumbuhan yang melibatkan keamanan online, gangguan data, dan sistem.
“Untuk memastikan bahwa infrastruktur yang didapatkan terbaik dan paling dibutuhkan perusahaan bukan hal mudah. Karena itu, manajemen perusahaan perlu terlibat dalam pemenuhan kebutuhan, seperti meningkatkan infrastruktur IT serta membuat investasi yang tepat,” kata Silviana.
Di sisi lain, tiap perusahaan memiliki kebutuhan infrastruktur yang berbeda tergantung operasional. SWG selaku distributor IBM di Indonesia menawarkan kolaborasi untuk mendukung dalam memodernisasi insfrastruktur IT perusahaan.
Menurut Silviana, IBM mempunyai perencanaan roadmap yang jelas dalam hal modernisasi infrastruktur IT. Hal tersebut memudahkan SWG membantu perusahaan untuk mendesain infrastrukturnya, mulai dari tahap awal sampai berkembang sesuai kebutuhan bisnis.
Wings Group merupakan perusahaan yang telah mempercayakan keamanan data pada produk IBM selama bertahun-tahun. SWG dan IBM berkolaborasi mendukung Wings Group dengan melakukan analisis kebutuhan user, pemilihan produk serta aplikasi, hingga pengembangan perangkat dan pemberian solusi agar infrastruktur tetap update.
IT Manager Wings Group Surabaya Daniel Tjandra menyampaikan pengalamannya terkait pengembangan infrastruktur IT perusahaan.
Sebelum memodernisasi infrastruktur IT di Wings Group, Daniel merasa kesulitan dalam pengelolaan dan proses data. Padahal data diperlukan untuk pengambilan keputusan secara cepat dan tepat.
Karena itu, dibutuhkan pengelolaan data lebih cepat, storage lebih besar, performance lebih bagus, serta otomatis terenkripsi dan terkompresi untuk keamanan perusahaan. Teknologi storage yang lebih bagus dan aman tidak hanya memudahkan, tetapi juga menjamin business continuity ke depannya.
Selama menggunakan IBM Storage, Daniel mengaku hampir tidak mengalami permasalahan berarti. Tim IBM Storage juga dinilai mendukung penuh demi keamanan dan kepastian perusahaan.
Sebagai contoh, sebelum menggunakan teknologi storage dari IBM, Wings Group menggunakan tape untuk mem-backup data. Namun, hal ini menghabiskan waktu sekitar 4–6 jam. Selain boros waktu, penggunaan tape juga dinilai kurang kompatibel dan rentan rusak.
Penggunaan IBM Storage memungkinkan proses backup data selesai dalam dua jam. Tidak hanya memastikan data salinan tersimpan baik, proses pengembalian jika ada masalah juga lebih cepat.
IBM Cybersecurity Webinar - The need for Data and Cyber Resilient Storage
Demi mengedukasi masyarakat terutama pihak perusahaan terkait keamanan siber, SWG dan IBM mengadakan webinar pada Kamis, 14 April 2022. Topik yang diangkat dalam webinar ini adalah ancaman serangan siber, terutama ransomware dan tips mencegahnya.
Panelis juga memaparkan bagaimana IBM Storage memberikan solusi penyimpanan yang tangguh dan memastikan perlindungan aset paling berharga di perusahaan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari peluncuran storage terbaru dari IBM, yaitu IBM FlashSystem 7300 dan 9500. Kedua produk ini tidak hanya versatile, tetapi juga memiliki performa optimal dengan harga yang kompetitif.
Selain mampu meningkatkan keamanan di perusahaan, sistem operasi yang digunakan cenderung mudah. Perusahaan dapat menyesuaikannya dengan kebutuhan dan manajemen tidak perlu repot menyediakan SDM khusus karena dinilai user-friendly.
Anda dapat menyaksikan siaran ulang webinar ini melalui kanal Youtube Kompas TV pada tautan berikut.
Penulis : Adv-Team
Sumber : Kompas TV