Provinsi Bali Kejar Transformasi Digital Pulau Pintar dengan AWS Cloud
Advertorial | 21 Januari 2022, 17:32 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Sebagai pulau pariwisata yang dikenal di mancanegara, Provinsi Bali memiliki potensi ekonomi yang tinggi. Untuk mengoptimalkan keunggulan tersebut, pemerintah berencana mewujudkan Bali Smart Island melalui upaya transformasi digital.
Kepala Diskominfo Bali, Gede Pramana menuturkan, Provinsi Bali memiliki visi untuk mewujudkan era baru melalui pembangunan yang terukur.
“Visi pemerintah Provinsi Bali adalah Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui pola pembangunan semesta berencana, menuju Bali era baru. Untuk mewujudkan Bali Era Baru itu meliputi tiga dimensi utama, yaitu menjaga keseimbangan alam, karma, dan kebudayaan,” kata Gede dalam gelaran AWS Cloud Day Indonesia 2021.
Guna mendukung terwujudnya Bali Smart Island, Gede menyadari pentingnya dukungan teknologi cloud untuk meningkatkan skalabilitas pusat data konvensional milik mereka.
Terlebih di tengah gelombang pandemi Covid-19, Diskominfo dituntut untuk memberikan solusi layanan publik yang lebih baik.
“Diskominfo mengemban misi untuk mengembangkan sistem tata kelola pemerintah daerah yang efektif, efisien, terbuka, transparan, akuntabel, dan bersih, serta meningkatkan pelayanan publik terpadu yang pasti, cepat, dan murah,” tutur Gede.
Layanan cloud dinilai dapat membantu pemerintahan di berbagai tingkat untuk meningkatkan inovasi, agility, dan resiliency, sekaligus mengurangi harga.
Baca Juga: Demokratisasi Akses Layanan Kesehatan dengan Teknologi Cloud
Gede berharap, transformasi digital Bali melalui cloud dapat memberikan layanan yang lebih cepat kepada warganya dan untuk memacu pertumbuhan ekonomi.
“Diskominfo harus mentransformasikan segala sesuatu yang selama ini dilaksanakan secara konvensional menuju ke arah digital sehingga kami membuat suatu rencana induk SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) menuju Bali Smart Island tahun 2020-2024,” jelas Gede.
Langkah transformasi digital Bali
Pusat data Pemprov Bali terletak di Gedung Unit 4 Lt. 2 Kantor Gurbenur Bali. Pusat data Pemerintah Provinsi Bali berfungsi sebagai tempat penyimpanan data dan aplikasi, private cloud location, misalnya pengaturan akses internet ke seluruh perangkat daerah di Provinsi Bali.
Sebagian besar perangkat daerah di Provinsi Bali telah terhubung dengan jaringan fiber optik ke pusat data dengan kapasitas bandwidth hingga 2Gbps.
Gede menyebutkan, pusat data atau server fisik on-premises masih terkendala dengan masalah fisik seperti adanya perangkat terkena petir, listrik mati, biaya perawatan tinggi, dan konsekuensi atas kondisi fisik.
“Memperhatikan kendala tersebut, Diskominfo melakukan hybrid terhadap pusat data. Dengan adanya server fisik on-premises dan layanan cloud server AWS (Amazon Web Services) memungkinkan layanan pusat data kami menjadi tepat waktu dan minim gangguan,” ucap Gede.
AWS memiliki lebih dari 200 services seperti komputasi, storage, big data analytics, internet of things, AI, machine learning, dan berbagai teknologi lainnya sehingga mampu memberi inovasi di berbagai pemerintahan dan membantu memberikan layanan publik yang optimal.
Dengan adanya AWS, SPBE dapat fokus untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan oleh pemerintah provinsi Bali.
Baca Juga: Layanan Optimasi Biaya Lewat Sistem Pembayaran AWS Pay As You Go
SPBE Provinsi Bali kini telah dibangun dengan sistem yang disebut dengan Single Sign On (SSO). Sistem SSO merupakan sistem di mana master data management menjadi satu atau sama sehingga kami dapat dengan mudah membuka suatu aplikasi dengan satu login.
Dalam penggunaannya SSO tidak hanya digunakan oleh pegawai Pemprov, tetapi juga dimanfaatkan oleh para aparat desa atau dinas di seluruh Bali, termasuk rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya.
Sistem SSO juga dimanfaatkan untuk face detector sehingga sistem administrasi dapat menghimpun 247 unit perangkat daerah yang terdiri dari 10.758 PNS dan 9.044 non PNS. Fitur absensi dapat mengukur kinerja pegawai dan di mana mereka melakukan absensi tersebut, sehingga pemerintah dapat terhubung dengan sistem pembayaran tunjangan pegawai.
“Diskominfo Bali telah membangun beberapa aplikasi yang akan kami bagi dalam cluster, antara lain pariwisata digital, pangkalan data, smart office, ekonomi digital, pelayanan publik, adat digital, sistem pengendalian dan pencegahan Covid-19,” terang Gede.
Selain itu, Diskominfo Bali juga membangun Bali Satu Data dalam satu portal sehingga perbedaan data yang selama ini terjadi dapat diminimalisir.
Penulis : Elva-Rini
Sumber : Kompas TV