> >

Jubir Kemhan Sebut Kepatuhan Prokes Bagian dari Upaya Bela Negara

Advertorial | 18 Desember 2021, 10:55 WIB
Dialog bertema Patuh Prokes dan Vaksinasi Wujud Bela Negara, dari Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) KPCPEN, Jumat (17/12/2021). (Sumber: Dok. KPCPEN)

Kesempatan yang sama, Anggota Komisi I DPR RI, Dave Akbarshah Fikarno menegaskan bahwa bela negara bisa dilakukan dengan beragam faktor dan sektor. “Kita bisa menjadi contoh, teladan, berikan informasi yang benar, menolak hoaks, itu juga bagian dari bela negara,” tutur Dave.

Dalam menyiapkan masyarakat untuk hidup berdampingan dengan Covid-19, pihaknya mengharapkan pemerintah mempersiapkan konsep-konsep dan disosialisasikan dengan baik, kepada  aparat hingga tingkat RT dan RW, maupun masyarakat umum. “Agar masyarakat semua mengetahui aturan itu untuk apa, gunanya apa, dan bagaimana melaksanakannya,” lanjut Dave.

Di sisi lain, ia juga mengajak masyarakat untuk tidak lelah menerapkan prokes, serta berpikir kreatif dalam kehidupan sehari-hari. Meski dengan keterbatasan, ia mengimbau masyarakat untuk tetap produktif dan tidak berhenti berusaha.

Baca Juga: Wisma Atlet Kemayoran di-Lockdown, Karantina WNI dari Luar Negeri Dialihkan ke Rusun Nagrak

Sementara, menyoroti adanya potensi kenaikan kasus pada akhir tahun, Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian RS UNS Surakarta, Tonang Dwi Ardiyanto menyampaikan, bahwa secara ilmiah kemungkinan kenaikan kasus memang ada meski diharapkan tidak setinggi lonjakan sebelumnya.

“Syaratnya, kita tetap disiplin prokes dan vaksinasi,” tegas Tonang.

Terkait vaksinasi, ia menjelaskan bahwa target WHO adalah 40 persen orang sudah tervaksin lengkap. Sementara saat ini Indonesia telah melakukan vaksin lengkap pada lebih dari 38 persen sasaran vaksinasi, sehingga harus mengejar target yang ada. Ditambah dengan prokes, ia berharap Indonesia dapat menahan penyebaran Covid-19, apapun jenis virusnya.

Vaksinasi anak 6-11 tahun yang telah mulai dilaksanakan, dikatakan Tonang, menjadi upaya pemerataan vaksin agar benteng pertahanan terhadap Covid-19 semakin kuat.

Vaksinasi untuk kelompok umur tersebut dimulai dari sekarang dengan harapan, ketika sekolah nanti mulai dibuka, anak-anak tidak akan tertular.

Lalu, seandainya pun tertular dan tanpa gejala, tidak terjadi penularan terhadap keluarga. Hal ini penting untuk turut memberikan perlindungan juga kepada anggota keluarga yang lansia dan belum melengkapi vaksinasi.

Kemudian, mengenai terdeteksinya Omicron di Indonesia, Tonang meminta masyarakat jangan menjadi panik tapi juga jangan gegabah. Dengan mempertahankan prokes dan vaksinasi, diharapkan kita bisa melewati fase Desember-Januari tanpa lonjakan kasus yang signifikan.

“Kita bela negara dengan pertahankan resiliensi kesehatan,” pungkasnya.

Penulis : Elva-Rini

Sumber : Kompas TV


TERBARU