Kanopi FEB UI Sukses Hadirkan Indonesia Economic Outlook 2022 Forum
Advertorial | 30 November 2021, 17:08 WIBBeberapa poin disampaikan oleh para pembicara pada sesi ini. Poin pertama yang disampaikan adalah resiliensi Indonesia dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi.
Pada kuartal keempat, Indonesia diperkirakan akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih besar dibandingkan pada kuartal ketiga. Para panelis memprediksi pertumbuhan ekonomi sekitar 4,5 hingga 7 persen. Tingginya prediksi pertumbuhan ini disebabkan oleh low base effect.
Baca Juga: Pemulihan Ekonomi 2022 Jadi Fokus Perhelatan Kompas 100 CEO Forum
Dalam mengatasi tantangan eksternal seperti inflasi global, Bank Indonesia telah melakukan pengurangan stimulus moneter dan beberapa tindakan lain seperti intervensi pasar valas dan menjaga suku bunga acuan.
Saat ini, Indonesia masih mengandalkan konsumsi domestik sebagai mesin perekonomian, namun hal ini sangat wajar karena Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang tinggi.
Josua mengatakan sustainable economic growth dapat dicapai dengan mengembangkan ekspor dan investasi negara. Selain itu, vaksinasi menjadi salah satu kunci utama pemulihan ekonomi selain ekspor dan impor.
Poin selanjutnya yang didiskusikan adalah mengenai insentif pemerintah untuk individu dan industri di tengah pandemi. Menurut Piter, mengingat jumlah kasus Covid-19 sudah mulai mengalami penurunan, bantuan sosial untuk individu dapat dikurangi namun insentif untuk industri masih harus dilanjutkan.
Sektor industri manufaktur masih mengalami kesulitan dalam pemulihannya, sehingga diperlukan implementasi kebijakan dalam pelaksanaannya seperti mengimplementasikan UU Cipta Kerja dan juga memperhatikan pemerataan investasi sehingga tidak hanya berpusat di pulau Jawa.
Poin terakhir yang dibahas pada sesi panel discussion adalah peran pemerintah dalam menjaga kualitas SDM di masa pandemi.
Pembelajaran jarak jauh kerap kali disebut menyebabkan learning loss, yakni hilangnya kemampuan akademik baik pengetahuan maupun keterampilan. Indira menyatakan bahwa perlu adanya pelatihan mengajar daring bagi tenaga pengajar.
Sesi panel discussion akhirnya ditutup dengan membahas kesempatan “golden moment” di masa pandemi ini agar Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Ketiga panelis memaparkan bahwa momentum ini harus dimanfaatkan untuk mengembaangkan human capital Indonesia, infrastruktur, birokrasi dan regulasi. Indira menambahkan bahwa pemerintah harus terlibat secara aktif dalam mempersiapkan strategi fiskal jangka panjang.
Penulis : Elva-Rini
Sumber : Kompas TV