> >

Pemerintah Tetapkan PPKM Diperpanjang Hingga Mencapai Level Terendah

Advertorial | 13 Oktober 2021, 16:28 WIB
Dialog Semangat Selasa Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) KPCPEN, Senin (20/9/2021). (Sumber: Dok. KPCPEN)

Oleh karena itu, Alexander meminta seluruh sentra vaksinasi untuk dapat memberikan kemudahan akses kepada kelompok lansia, difabel, dan kelompok rentan lainnya.

Baca Juga: Indonesia Mulai Berikan Vaksin Sinopharm untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Masyarakat sekitar, terutama keluarga dari kelompok rentan juga diharapkan dapat berperan aktif dalam membantu percepatan vaksinasi bagi mereka.

Sementara itu, Anggota Satgas Penanganan Covid-19 Sub Bidang Mitigasi Falla Adinda memastikan bahwa ketersediaan vaksin yang ada di Indonesia sudah mencukupi. Menurutnya, fokus saat ini lebih dititikberatkan pada distribusi vaksin dan edukasi publik untuk bersedia segera melakukan vaksinasi.

“Indonesia sangat terberkati, terima kasih kepada pemerintah atas upayanya dalam ketersediaan vaksin. Kita memiliki vaksin dalam jumlah yang memadai dan berbagai merek. Tugas kita berikutnya adalah dalam hal distribusi serta menyakinkan masyarakat untuk sadar vaksinasi,” katanya.

Dia juga menilai saat ini kesadaran masyarakat terkait protokol kesehatan, sudah cukup tinggi.

Namun yang lebih penting adalah bagaimana mempertahankan protokol kesehatan tersebut ketika situasi telah membaik. Falla mengingatkan, potensi gelombang ketiga lonjakan kasus Covid-19 harus selalu diwaspadai.

“Penurunan kasus selama PPKM terjadi karena adanya tekanan dari pemerintah agar masyarakat membatasi mobilitas. Jangan sampai setelah pembatasan itu dilepaskan, masyarakat menjadi lengah. Karena itu, kampanye penerapan protokol kesehatan harus terus dilakukan, meskipun masyarakat sudah merasa jengah. Hindari keramaian, batasi mobilitas. Semoga 3rd wave tidak terjadi,” tuturnya.

Campaign Director Gerakan Pakai Masker (GPM) Fardilla Astari juga mengatakan hal serupa, bahwa kampanye dan edukasi harus dilakukan secara berkesinambungan dan menjangkau seluruh elemen masyarakat.

Tujuannya, agar masyarakat selalu ingat untuk mengenakan masker, menerapkan protokol kesehatan, dan mempercepat vaksinasi.

Untuk itu, mereka berusaha merangkul komunitas yang belum terjangkau oleh teknologi digital dan internet. “Caranya, relawan-relawan kami melakukan penyuluhan kepada para tokoh masyarakat, pemimpin komunitas seperti di pasar, pesantren dan tempat-tempat ibadah,” katanya.

GPM juga aktif memanfaatkan media digital sebagai sarana edukasi kaum muda. Anak muda sebagai agen perubahan, dinilai memiliki peran penting dalam proses edukasi dan sosialisasi terkait Covid-19.

Untuk itu, GPM menggelar berbagai program untuk menyasar generasi muda melalui kerja sama dengan berbagai pihak, seperti Satgas Covod-19, KPCPEN, dan lembaga lainnya.

“Kami terus-menerus mengingatkan semua pihak, khususnya anak muda, untuk selalu pakai masker dan segera vaksin. Diharapkan, mereka yang teredukasi ini juga akan menjadi influencer bagi lingkungan sekitarnya,” tutup Fardilla.

Penulis : Elva-Rini

Sumber : Kompas TV


TERBARU