> >

Peran Aktif Indonesia dalam Rangkaian KTM ke-15 UNCTAD

Advertorial | 4 Oktober 2021, 09:47 WIB
United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) menggelar Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-15 atau UNCTAD-15 dengan tema tema “From Inequality and Vulnerability to Prosperity for All”, 4-7 Oktober di Jenewa dan Barbados. (Sumber: Dok. UNCTAD)

JAKARTA, KOMPAS.TV - United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) merupakan majelis utama PBB dalam isu perdagangan, investasi, dan pembangunan yang didirikan pada 1964.

Saat ini, UNCTAD memiliki 195 negara anggota dengan 21 fokus bahasan. Namun, secara umum UNCTAD membahas beberapa isu terkait pembangunan ekonomi, pembangunan berkelanjutan dengan fokus perdagangan, keuangan, investasi dan teknologi.

Sebagai bagian dari UNCTAD, Indonesia turut melakukan pemanfaatan kajian terkait investasi asing untuk me-review berbagai Bilateral Investment Treaty (BIT) agar sesuai dengan kepentingan nasional.

Selain itu, Indonesia juga bekerja sama dalam pengarusutamaan terhadap isu ekonomi kreatif pada tataran global melalui pengesahan Resolusi SMU PBB A/RES/74/198, International Year of Creative Economy for Sustainable Development 2021.

Proyek kerja sama UNCTAD dan Indonesia melalui Badan Perlindungan Konsumen Nasional juga membahas mengenai penyelesaian sengketa online berbasis Blockchain guna meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam melakukan perdagangan lintas negara melalui transaksi digital.

Baca Juga: Upaya Peningkatan Perlindungan Konsumen Melalui Kerja Sama Internasional

Pemerintah Indonesia senantiasa melakukan pemanfaatan berbagai program peningkatan kapasitas yang diselenggarakan UNCTAD diantaranya “Building Port Resilience Against Pandemics” dan “Digital Identity for Trade and Development"

Konferensi Tingkat Menteri (KTM) UNCTAD merupakan badan pengambilan keputusan tertinggi yang diselenggarakan empat tahun sekali. KTM ke-14 terakhir diselenggarakan di Nairobi pada tahun 2016. Harusnya KTM ke-15 berlangsung tahun 2020 namun mengingat pandemi maka kegiatan diundur menjadi tahun ini.

KTM ke-15 UNCTAD akan berlangsung pada tanggal 4-7 Oktober 2021 dengan pertemuan hybrid berlokasi di Jenewa, Swiss dan Bridgetown, Barbados. Tahun ini, KTM mengusung tema “From Inequality and Vulnerability to Prosperity for All”.

Pre-event KTM ke-15 UNCTAD

Rangkaian kegiatan KTM telah didahului berbagai kegiatan pre-event selama September 2021. Isu-isu yang dibahas penting untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, diantaranya komoditas, kepemudaan, masyarakat sipil, kesetaraan gender dan pembangunan, serta industri kreatif dan digitalisasi perdagangan. Dalam rangkaian kegiatan pre-event, Indonesia telah berpartisipasi aktif dengan menjadi pembicara dalam tiga kegiatan.

Kementerian PPN-Bappenas dalam pertemuan “High-level Policy Dialogue: South Sharing of Policy Experiences for Digital Transformation” (1/10/2021), Menteri Komunikasi dan Informatika dalam pertemuan High-level Launch of the Digital Economy Report 2021” (29/10/2021) dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam pertemuan High Level Opening Creative Industries and Trade Digitalization Forum (29/10/2021).

Penghujung rangkaian pre-event, telah dilaksanakan pertemuan G77 and China Tingkat SOM dan Menteri (1/10/2021). Pertemuan ini menghasilkan G77 and China Ministerial Declaration.

Indonesia, diwakili oleh KUAI PTRI Jenewa (1/10/2021) menyampaikan pandangan agar kelompok G77 and China di UNCTAD terus memperjuangkan pencapaian dunia yang lebih tangguh dan berkelanjutan melalui prinsip “leaving no one behind”. Disampaikan pula bahwa digitalisasi perdagangan dan pengembangan kreatif ekonomi menjadi hal penting dalam upaya diversifikasi ekonomi.

Kegiatan KTM ke-15 UNCTAD

Rangkaian kegiatan KTM ke-15 UNCTAD terdiri dari empat hal utama, yaitu:

  • Sesi Debat Umum (5-7/10/2021), Indonesia akan diwakili oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI.
  • 3 pertemuan World Leaders Summit Dialogue,
  • 5 pertemuan Ministerial Round Table dan
  • Dokumen hasil KTM ke-15 yaitu Bridgetown Covenant yang akan menjadi pedoman bagi program kegiatan UNCTAD dalam empat tahun mendatang.

Indonesia tengah mengupayakan Bridgetown Convenant dapat memberi mandat kepada UNCTAD untuk 4 tahun ke depan agar lebih responsif membantu negara anggota untuk lebih cepat pulih dari dampak negataif Covid-19.

Diantaranya UNCTAD dapat terus menyuarakan pentingnya ketersediaan vaksin yang aman dan terjangkau bagi semua, memperkecil kesenjangan digital, pengembangan ekonomi kreatif dan perdagangan digital, mendukung pengembangan UMKM, peningkatan pelatihan dan pengembangan SDM.

(ahr)

Penulis : Elva-Rini

Sumber : Kompas TV


TERBARU