> >

Catat! Kiat Sehat Isolasi Mandiri di Rumah Menurut Dokter

Advertorial | 3 Juli 2021, 20:34 WIB
Ilustrasi isolasi mandiri. (Sumber: Shutterstock)

JAKARTA, KOMPASTV – Meningkatnya kasus terkonfirmasi Covid-19 hingga saat ini membuat pemerintah mengambil kebijakan agar pasien positif tanpa gejala dan pasien bergejala ringan melakukan isolasi mandiri.

Penanganan ini dtujukan untuk mengurangi beban rumah sakit yang saat ini diprioritaskan untuk perawatan intensif pasien bergejala sedang higga berat.

Dr. Andi Khomeini Takdir, Sp.PD (K-Psi), Dokter Spesialis Penyakit Dalam & Konsultan Penyakit Dalam Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet menyebutkan, saat ini tenaga kesehatan yang ada di RSDC Wisma Atlet mengalami kelelahan akibat banyaknya pasien yang harus ditangani.

“Perlu rencana mitigasi untuk menjaga masyarakat tidak jatuh sakit. Apabila masyarakat tidak sakit, maka kapasitas rumah sakit tidak akan penuh sehingga tenaga kesehatan kita tidak kelelahan merawat pasien,” terangnya dalam Dialog Produktif yang diselenggarakan  KPCPEN dan disiarkan FMB9ID_IKP, Selasa (29/6/2021).

Baca Juga: RS Rujukan Over Kapasitas, Pemprov Jatim Dirikan Rumah Isolasi Covid-19 di Asrama Haji

Menurut dr. Andi, masyarakat jangan terlalu fokus dalam menyalahkan adanya varian Covid-19, “Kunci dari pencegahannya adalah masker. Masker dua lapis menurut penelitian Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dikatakan mampu meningkatkan proteksi dari 60-80 persen menjadi 90 persen,” anjurnya.

Dr. Andi mengimbau agar pengetahuan baru ini jangan berhenti sebatas pengetahuan, tapi dijadikan kebiasaan. Saat masyarakat mulai disiplin, dia meyakini pandemi bisa terkendali.

Terkait dengan isolasi mandiri, dr. Andi menyatakan masyarakat perlu mengetahui kiat-kiat isolasi mandiri yang benar agar kesehatannya cepat pulih.

Dia menjelaskan bahwa saat melakukan isolasi mandiri di rumah, pertama-tama pasien harus memakai masker.

Kedua, kamar harus terpisah dan pastikan jendela kamar isolasi mandiri pasien terbuka.

Baca Juga: Ruang Isolasi Penuh, Pasien Covid-19 Dirawat di Tenda

Dr. Andi juga menekankan bagi pasien yang menjalani isolasi mandiri harus menjaga makanan dengan gizi seimbang.

“Kalau di rumah sakit, ada dokter dan perawat yang mendukung. Saat di rumah, keluarga harus menjadi pendukung agar selera makan pasien tetap terjaga,” sarannya.

Sebisa mungkin, lanjut dr. Andi, bagi pasien yang isolasi mandiri agar tidak mendiagnosis diri sendiri, kalau memungkinkan harus terus berkonsultasi dengan dokter.

Apabila ada gejala yang sangat semakin dirasa berat, perlu untuk menghubungi dokter.

Aktor, Ben Kasyafani yang sempat terkena Covid-19, menceritakan pengalamannya saat melakukan isolasi mandiri.

Baca Juga: Minta Warga Isoman Tak Timbun Tabung Oksigen, Ridwan Kamil: Dahulukan Rumah Sakit

“Tahun lalu saya terkonfirmasi positif Covid-19 dan melakukan isolasi  mandiri di rumah. Secara total saya melakukan isolasi mandiri di kamar sendiri selama 20 hari. Anak dan istri saya dites dan menunjukkan hasil negatif, sehingga kami memisahkan diri,” tuturnya.

“Bagi yang menjalani isolasi mandiri, kita harus terus berpikir positif. Energi kita harus fokus untuk  mencari solusi dari pandemi ini. Mulailah mencari informasi mengenai Covid-19 yang benar agar kita bisa cepat mencari solusinya,” tabah Ben.

Menanggapi pernyataan Ben, dr. Andi setuju bahwa masyarakat jangan mencari kambing hitam  tapi harus sama-sama mencari solusi dari kondisi seperti ini.

“Kampanye protokol kesehatan sudah berjalan, tapi seberapa besar dijalankan masyarakat, itu  harus kita evaluasi. Vaksinasi belum mencapai target yang mencukupi untuk tercipta herd immunity, jadi jangan kendor protokol kesehatannya,” pesan dr. Andi

Penulis : Elva-Rini

Sumber : Kompas TV


TERBARU