Kompas TV advertorial
advertorial

Pentingnya Gizi Seimbang untuk Mengurangi Risiko Penyakit Tidak Menular

Kompas.tv - 13 November 2024, 13:24 WIB
pentingnya-gizi-seimbang-untuk-mengurangi-risiko-penyakit-tidak-menular
Ilustrasi makanan tidak sehat. (Sumber: Dok. ANTARA)
Penulis : Adv Team

CEO dan Co-Founder Resto Sehat Helga Angelina menjelaskan, tim RnD-nya terdiri dari ahli gizi, chef, dan food scientist yang berkolaborasi membuat satu hidangan. Setiap hidangan harus mencakup setengah porsi sayuran, buah, serta protein nabati untuk menambah asupan serat. 

Misi Resto Sehat bukan mengajak orang menjadi vegetarian atau vegan, melainkan meningkatkan konsumsi sumber nabati demi kesehatan, terutama untuk mengatasi darurat kekurangan serat di Indonesia. 

Saat ini, hanya 3,3 persen orang Indonesia yang cukup makan serat, dengan rata-rata konsumsi harian 10,5 gram, jauh di bawah rekomendasi 25-40 gram. Resto Sehat mengolah sumber nabati menjadi makanan yang familiar, seperti dendeng balado dan rendang, agar lebih diterima masyarakat.

Di tengah kesadaran akan pentingnya pola makan sehat, restoran-restoran sehat semakin menjadi pilihan utama bagi banyak orang. Menjadi pelanggan di salah satu restoran sehat tidak hanya tentang mencari makanan yang lezat, tetapi juga tentang menjaga keseimbangan dalam pola makan sehari-hari.

“Sebenarnya, aku tidak fokus menjadi vegan. Aku hanya ingin makanan sehat yang seimbang—mengandung serat, karbohidrat, dan sedikit daging. Kebetulan makanan ini vegan dan enak, jadi aku ambil. Aku baru mencoba sekitar dua minggu terakhir, dan sudah mulai melihat hasilnya pada tubuhku,” kata Elfrida Vanessa selaku penikmat makanan sehat.

Lusiana Lahagu, penikmat makanan sehat lainnya mengaku dirinya bukan vegan, tetapi ingin mencoba makanan yang lebih sehat dan berhati-hati dengan apa yang dikonsumsi. 

Dengan kesibukan yang tinggi dan jadwal yang padat, sebagian penduduk Jakarta mengandalkan layanan katering untuk memastikan mereka tetap mengonsumsi makanan sehat tanpa perlu membuang waktu di dapur.

Berbagai penyedia katering telah muncul dengan menawarkan menu yang mengutamakan bahan-bahan segar dan organik, serta memperhatikan kebutuhan gizi dan diet khusus.

Pelaku Usaha Catering Sehat Luvian Wiradharma mengatakan, usahanya sudah membantu lebih dari 100.000 pelanggan, dari yang ingin hidup lebih sehat, penderita obesitas, hingga yang memiliki penyakit seperti diabetes dan kolesterol. 

“Kami juga bekerja sama dengan beberapa rumah sakit. Sebelum berlangganan, setiap pelanggan berkonsultasi dengan ahli gizi untuk memastikan kebutuhan khusus, alergi, atau penyakitnya, agar makanan dapat di-custom sesuai kebutuhan,” kata Luvian.

“Bagi saya yang seorang ibu bekerja, catering ini sangat praktis dan cocok karena sudah tersedia dan fleksibel, termasuk layanan konsultasi gratisnya. Pengirimannya bisa diatur sesuai lokasi dan jadwal yang saya tentukan,” ujar Airin Sekti Pratiwi, salah satu pelanggan catering sehat.

Di era modern, layanan pengiriman katering menjadi solusi penting untuk menjaga pola makan seimbang. Dengan tingginya tingkat obesitas di DKI Jakarta (26,55 persen untuk usia 15 tahun ke atas), serta meningkatnya hipertensi, Dinas Kesehatan terus mempromosikan program “Isi Piringku” untuk mengurangi risiko penyakit tidak menular dan meningkatkan kualitas hidup. 

Luigi, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta, menekankan pentingnya keseimbangan protein, sayur, buah, dan karbohidrat sejak usia dini serta mengajak masyarakat melakukan aktivitas fisik, seperti berjalan 7.500 langkah per hari.

Memperoleh Gizi Seimbang dari Hidangan Tradisional Sumatra Barat

Sumatra Barat dikenal sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kekayaan kuliner yang khas dan bervariasi. Berbagai hidangan tradisional di Sumatra Barat tidak hanya memikat lidah, tetapi juga mencerminkan keanekaragaman budaya dan alam yang dimiliki oleh daerah ini.

Ilustrasi makanan khas Sumatra Barat. (Sumber: Dok. ANTARA)

Kuliner Sumatra Barat terkenal dengan penggunaan bumbu kaya dan santan, yang mencerminkan budaya keberlimpahan dan keramahan masyarakat Minangkabau. Meskipun santan mengandung lemak jenuh, penggunaannya dalam masakan Minang tetap seimbang, dilengkapi sayuran hijau yang kaya serat serta rempah-rempah seperti kunyit, jahe, dan cabai yang memiliki manfaat anti-inflamasi dan antioksidan.

Menurut Prof. Masrul dari Universitas Andalas, keseimbangan nutrisi dalam kuliner Minang, termasuk bumbu dan sayuran, membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Yan Heri, pemilik restoran di Padang, menekankan pentingnya kebersihan dan penggunaan rempah untuk menjaga cita rasa autentik.

Di Bukittinggi, komunitas ibu-ibu menanam rempah sendiri untuk menjaga kesehatan keluarga. Mery Wilza dari Kelompok Wanita Tani Talao Serumpun menyatakan bahwa rempah merupakan ciri khas masakan Minang dengan banyak manfaat kesehatan.

Selain rempah, dadih, produk susu fermentasi tradisional, juga menjadi simbol kesehatan lokal karena kandungan probiotiknya yang baik untuk pencernaan dan penurun kolesterol. Iskal, generasi pembuat dadih, menjelaskan pentingnya perawatan kerbau untuk menjaga kualitas susu dadih.

Pemerintah Sumatra Barat terus mendorong pola hidup sehat untuk mencegah penyakit kronis. Lila Yanwar, Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat, menjelaskan bahwa kegiatan seperti senam bersama dan penggunaan buah dalam acara resmi adalah upaya mendukung kesehatan masyarakat dan meningkatkan angka harapan hidup.

Gaya hidup sehat dengan pola makan yang baik bukan hanya merupakan pilihan, tetapi investasi bagi kesehatan jangka panjang yang membawa manfaat signifikan bagi kualitas hidup individu.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x