"SAF menjadi bukti kolaborasi BUMN pada upaya penurunan emisi dan mendukung pencapaian target Net Zero Emission," jelas Fadjar.
Sementara itu, anak usaha Pertamina di bidang kesehatan yakni PT Pertamina Bina Medika - Indonesia Healthcare Corporation telah melakukan topping off pembangunan Bali International Hospital (BIH).
BIH akan menjadi rumah sakit berkelas internasional di kawasan ekonomi khusus KEK Kesehatan di Sanur, Bali.
Pertamina juga terus berinovasi. Pada tahun 2023, terdapat 4 produk hasil penelitian yang berhasil masuk tahap komersialisasi. Serta, penambahan 8 Hak Kekayaan Intelektual Baru (HAKI).
Baca Juga: Capaian 2023, Pertamina Raih Laba Rp72 Triliun
Digitalisasi Kunci Strategis Pertamina
Fadjar menambahkan, digitalisasi menjadi kunci strategis pengelolaan terintegrasi untuk peningkatan layanan bisnis Pertamina.
Inovasi digitalisasi 2023 dilakukan antara lain untuk optimalisasi stok dan penyediaan BBM dan LPG, di mana hal ini telah memberikan efisiensi untuk program penyaluran BBM dan LPG subsidi tepat.
Pemanfaatan digital juga dilakukan untuk peningkatan keandalan dan mitigasi unplanned shutdown untuk kilang-kilang Pertamina.
"Kemajuan digitalisasi Pertamina mendukung efisiensi, proses pengambilan keputusan, keamanan dan kehandalan, serta peningkatan layanan seluruh bisnis Pertamina kepada masyarakat," tambah Fadjar.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.