Sementara, Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, Maya Watono, mengungkap alasan TMII dipilih jadi titik awal ritual Thudong 40 Bhikkhu tersebut. Menurutnya, lokasi ini dipilih karena sarat akan nilai budaya dan lambang kebhinekaan serta keragaman Indonesia.
"TMII merupakan aset warisan Indonesia di bawah InJourney. Dari TMII nanti 40 Bhikkhu berjalan menuju Candi Borobudur, jadi ada nilai-nilai spritual yang signifikan dalam perjalanan tersebut," ungkap Maya.
“Prosesi pelepasan Bhikkhu Thudong kali ini sangat istimewa. Kehadiran masyarakat umum yang turut melepas perjalanan suci para Bhikkhu Thudong menjadi simbol harmonisasi, yang merupakan modal utama dalam memperkuat dan memajukan bangsa Indonesia,” tambah Maya Watono.
InJourney turut memposisikan Candi Borobudur melalui spiritual pilgrim tourism yang mengedepankan spirit-spirit dari heritage, culture, dan juga nilai-nilai spiritual.
“Sehingga tidak semata-mata pariwisata atau perayaan namun juga kedepannya dapat menarik wisatawan minat khusus yakni pilgrim spiritual ke Candi Borobudur tak hanya domestik namun juga mancanegara,” jelasnya.
Komitmen InJourney Pastikan Kelancaran Ibadah Perayaan Waisak yang Khidmat
Masyarakat di sekitar TMII dapat mengikuti prosesi walking meditation yang dipimpin para Bhikkhu di area jogging track TMII. Walking meditation ini bertujuan mengembangkan keterampilan mencapai kedamaian diri, mengurangi stres, meningkatkan konsentrasi, dan mengembangkan kesadaran diri.
Setelah walking meditation, Bhikkhu Thudong dan seluruh peserta mengikuti prosesi Lentera Harapan Semesta, melarung lentera di Danau Archipelago, TMII sebagai simbol menebar harapan dan kebajikan untuk mencapai kebahagiaan semesta.
“Seluruh prosesi ini merupakan bentuk penghormatan kami kepada para Bhikkhu yang akan melawat ke situs suci Candi Borobudur pada perayaan Waisak tahun ini. Kami berharap perjalanan Bhikkhu Thudong ini dapat menumbuhkan kebersamaan, toleransi, dan semangat persaudaraan,” jelas Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis InJourney Destination Management, Hetty Herawati.
Hetty Herawati menegaskan, TMII sebagai destinasi budaya yang mencerminkan keragaman dan kekayaan Indonesia, menjadi pusat diseminasi nilai-nilai kemajemukan.
“TMII merepresentasikan harmoni keragaman Indonesia. Kehadiran umat dan masyarakat menunjukkan harmoni, kasih sayang, dan toleransi di bumi pertiwi,” ujarnya.
Wakil Ketua Panitia Waisak Nasional 2568 B.E, YM Bhante Dhammavuddho, menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan dan kelancaran penyelenggaraan prosesi ini.
"TMII memberikan ruang bagi keberagaman untuk tumbuh dan berkembang. Aktivitas seni budaya tradisi yang terus diangkat akan memperkuat sendi-sendi kebhinekaan, menjadi bara bagi kecintaan pada tanah air dan bangsa," tuturnya.
Prosesi pelepasan Bhikkhu Thudong yang diorganisir oleh InJourney Destination Management di bawah InJourney Group menegaskan komitmen bersama untuk memastikan bahwa rangkaian ibadah berjalan dengan khidmat dan lancar, mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang menghargai keberagaman dan toleransi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.