KOMPAS.TV – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur kembali menyelenggarakan kegiatan Misi Dagang dan Investasi.
Kali ini, kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat potensi perdagangan antar provinsi itu dilaksanakan di Banten.
Tentu saja, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim sangat mendukung penuh kegiatan tersebut.
Salah satu bentuk support yang diberikan Bank Jatim adalah dengan memfasilitasi 3 (tiga) UMKM binaannya untuk mengikuti Misi Dagang di Banten.
Bertempat di Aston Serang Hotel & Convention Centre, kegiatan ini dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, PJ Gubernur Banten Al Muktabar, dan Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman.
Busrul menjelaskan, UMKM telah menjadi salah satu penyokong Indonesia, khususnya Jawa Timur, dalam melewati berbagai fase perekonomian.
Maka dari itu, Bank Jatim berkomitmen akan selalu hadir dalam mendukung dan memberikan solusi bagi perkembangan UMKM.
“Bukan hanya support di bidang pendanaan, Bank Jatim juga menghadirkan solusi bagi perkembangan UMKM di Jawa Timur baik pada sisi promosi maupun akses pasar. Karena itu, kami fasilitasi UMKM binaan Bank Jatim untuk ikut misi dagang di Banten ini,” paparnya.
Selain itu, mengikutsertakan UMKM binaan Bank Jatim dalam kegiatan Misi Dagang merupakan bentuk dukungan nyata dari perseroan kepada UMKM agar bisa naik kelas dan dapat bersaing di pasar yang lebih luas.
Baca Juga: Meriahkan Ulang Tahun ke-62, Bank Jatim Luncurkan JConnect Pro
”Kami berkomitmen akan terus melakukan berbagai upaya agar para UMKM ini dapat memperoleh wadah strategis untuk mengenalkan produk-produk mereka kepada potensial market,” tuturnya.
Adapun UMKM Binaan Bank Jatim yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan Misi Dagang di Banten yaitu Parama Art (produk handycraft dari Surabaya), Rotanku (produk handycraft dari Surabaya), dan Bawang Azura (produk makanan olahan bawang dari Nganjuk).
Selain memfasilitasi pemasaran, Bank Jatim juga mendorong semua UMKM binaannya untuk go digital agar semakin luas lagi jangkauan marketnya.
”Tidak hanya dalam pemasaran melalui e-commerce, namun dalam pembayaran kita juga membiasakan mereka dengan transaksi nontunai, seperti lewat QRIS," katanya.
Misi Dagang dan Investasi di Banten ini telah berhasil mencatatkan komitmen transaksi sebesar Rp340,4 miliar.
Dalam sambutannya, Khofifah berharap Misi dagang dan Investasi di Banten ini semakin mempererat sinergitas antara Provinsi Jawa Timur bersama Provinsi Banten.
“Kegiatan seperti ini merupakan bagian dari penguatan partnership untuk meningkatkan hubungan produktivitas dan hubungan ekonomi dengan Banten. Selain itu, juga bisa meningkatkan strata UMKM menjadi UMKM yang kompatibel dan membuat marketnya bisa semakin luas,” tegas orang nomor satu di Jawa Timur tersebut.
Baca Juga: Komitmen Bank Jatim Terhadap UMKM Binaan dalam Kegiatan Misi Dagang
Sementara itu, Khofifah juga memberikan apresiasi kepada Bank Jatim yang telah mempersembahkan seni pertunjukan wastra batik asli Tuban binaan Bank Jatim yang bernama Batik Dodot Iro.
Menurut Khofifah, Batik Dodot Iro ini apabila dilihat secara sekilas memiliki bahan yang tebal dan cenderung keras.
”Namun, batik ini sebenarnya cocok juga apabila dipakai untuk blouse dan semi jas karena memiliki kandungan 100 persen katun,” paparnya.
Kemudian, yang lebih membuat kagum lagi, pembatik Dodot Iro ini sebagian besar berasal dari kalangan anak muda.
”Ketika melukis batiknya pun, anak-anak muda itu mengalir begitu saja. Sepertinya sudah ada dalam imajinasi mereka, sehingga apabila ada yang pesan mereka langsung menggambarkan dan hasilnya langsung simetris,” tegas Khofifah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.