Kemajuan teknologi IT dan masa pandemi Covid-19 juga mendorong semakin masifnya online radicalization atau radikalisasi daring yang melahirkan sejumlah fenomena yang relatif baru, seperti serangan aksi terorisme lone wolf.
Kondisi ini diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Setara Institut, salah satu kolaborator I-KHub BNPT 2023.
Penelitian Setara terhadap para siswa di 5 kota besar di Indonesia dari kurun waktu 2016 sampai dengan 2023 menunjukkan terjadi peningkatan migrasi tingkat toleransi siswa yang memburuk, dari kategori toleran menjadi intoleran pasif, dari intoleran pasif menjadi intoleran aktif, dan dari intoleran aktif menjadi terpapar.
Baca Juga: Jokowi Lantik Dito Ariotedjo sebagai Menpora dan Rycko Amelza Dahniel untuk Kepala BNPT Sore Ini
"Walaupun peningkatannya hanya satu digit, namun tren ideologi kekerasan di kalangan para siswa ini terus meningkat di kalangan generasi penerus bangsa ini," terang eks Kabaintelkam Polri tersebut.
Kondisi tersebut menurutnya menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi untuk meluruskan pemahaman generasi muda saat ini.
Pemahaman wawasan kebangsaan, sejarah perjuangan kemerdekaan, dan budi pekerti menjadi penting dalam proses pembelajaran di semua jenjang pendidikan.
"Kita semua mencintai negeri ini. Kita mencintai Indonesia. Mari kita wujudkan Indonesia yang damai, Indonesia tanpa kekerasan, Indonesia yang Harmoni," ujar Rycko.
Wakil Presiden RI, K.H. Ma’ruf Amin mengatakan agar masyarakat terus waspada dan mencermati kondisi di lapangan seperti peningkatan radikalisme di kalangan pelajar atau pemuda.
Wapres Ma’ruf Amin lebih lanjut berpesan kepada BNPT dan seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak dalam melakukan pencegahan radikalisme dan terorisme, merangkul anak muda dalam membumikan moderasi beragama, serta melakukan monitoring di media sosial utamanya jelang Pemilu 2024.
“Perkuat kolaborasi melalui pendekatan multipihak tangkal terorisme secara bersama-sama, rangkul kalangan muda promosikan moderasi beragama sekaligus perkuat paham kebangsaan, monitor dan awasi media sosial terutama menjelang pemilu 2024,“ kata Wapres Ma’ruf.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.