KOMPAS.TV - Bunda mungkin pernah bertanya-tanya: Apakah pasta gigi aman untuk bayi?Apakah pasta gigi anak 1 tahun aman jika tertelan si kecil? Sebenarnya aman-aman saja, tapi Moms wajib tahu kalau ada beberapa bahan yang sebaiknya dihindari dalam pasta gigi anak.
Begini, Moms. Produk pasta gigi bayi alami terbaik di dunia adalah yang tidak mengandung fluoride, SLS (Sodium Lauryl Sulfate), pemanis buatan dan pewarna buatan, atau paraben.
Akan tetapi, apapun pasta gigi yang Moms pilih untuk anak, pastikan bebas fluoride. Lho, kenapa? Bukankah pasta gigi fluoride sangat penting untuk mencegah gigi berlubang?
Pertama, Moms perlu tahu bahwa fluoride tidak hanya terdapat di pasta gigi. Fluoride juga terdapat pada air keran, air botolan, ikan dan makanan laut, sereal, susu formula bayi, bahkan panci teflon, lho!
Di pasta gigi, fluoride muncul dalam label bahan sebagai Sodium Fluoride atau Sodium Monofluorophosphate, yang merupakan versi sintetis dari fluoride.
Apakah Fluoride Berbahaya?
Tergantung, Moms. Bagi orang dewasa, yang dapat meludahkan pasta gigi sesuai petunjuk dalam instruksi, tentu aman. Namun, bagi para balita, sebaiknya dihindari.
Ada anggapan bahwa "fluoride itu buruk" jadi terkesan dilebih-lebihkan. Apalagi tanpa konteks yang tepat, rentan menyebabkan kesalahpahaman. Bahkan, Kominfo sampai harus membantah berita palsu tentang "fluoride itu buruk" sebagai hoaks.
Namun, bagi bayi, fluoride memang bisa berbahaya. Ada cara lain untuk mencegah gigi berlubang yang tidak membawa risiko neurotoksisitas dan fluorosis. Ingat, Moms akan menggunakan pasta gigi untuk si kecil dua kali setiap harinya.
Sebagaimana peringatan BPOM, pada tiap label pasta gigi fluoride secara tegas ditulis agar tidak tertelan. Di Amerika Serikat, pasta gigi fluoride dilengkapi dengan peringatan wajib sebagai berikut:
"Jauhkan dari jangkauan anak-anak di bawah usia 6 tahun. Jika lebih banyak dari yang digunakan untuk menyikat gigi secara tidak sengaja tertelan, dapatkan bantuan medis atau hubungi Pusat Kontrol Racun segera." (FDA Amerika Serikat, 2008).
Memangnya kenapa, sih, kalau flouride tertelan? Jadi, Moms, fluoride yang tertelan dalam jumlah tertentu bisa membahyakan sang buah hati. Apalagi dalam frekuensi sering seperti tiap hari dan menahun.
Penelitian Harvard School of Public Health menunjukkan, kandungan fluoride di air "mempengaruhi perkembangan kognitif pada anak-anak," yang dapat menyebabkan IQ yang lebih rendah hingga 7 poin.
Kesimpulan ini sebagian besar didasarkan pada dua penelitian yang diterbitkan pada tahun 2012 dan 2017.
Nah, kalau Moms sudah berkonsultasi ke dokter terkait pemberian fluoride kepada anak dan diperbolehkan, Moms tetap wajib memantau sumber dan sebanyak apa fluoride yang ditelan si kecil.
Sekarang, kapan sebaiknya Moms mulai menyikat gigi si kecil?
Penjelasannya singkatnya begini, Moms. Setiap kali anak makan atau minum, maka bakteri oral juga mendapatkan camilan. Bakteri oral ini yang kemudian menguraikan gula dan mengeluarkan asam sebagai produk limbah mereka.
Nah, asam itu tadi yang bertanggung jawab kalau nafas jadi tak sedap atau gigi berlubang. Maka dari itu, penting untuk menghilangkan plak dalam 48 jam supaya tidak segera mengeras.
Begitu, Moms.
Mengapa Bayi Membutuhkan Pasta Gigi Khusus?
Jadi, Moms, Menurut drg. Budi Wibowo Sp.Ort, bayi dan balita sebaiknya memang tidak menggunakan pasta gigi orang dewasa. Kenapa?
Anak-anak belum mengembangkan kemampuan untuk meludahkan apa-apa yang tertelan ke dalam tubuh sampai mereka berusia sekitar tiga tahun. Itu berarti, amat mungkin mereka akan menelan apapun bahan kimia yang ada di pasta gigi.
Sayangnya nih, Moms, banyak merek pasta gigi untuk orang dewasa, bahkan beberapa pasta gigi yang secara khusus dipasarkan sebagai "produk alami" untuk anak-anak, mengandung bahan-bahan yang dapat merugikan kesehatan mereka dalam jangka panjang.
Beberapa strategi pemasaran pasta gigi tertentu, yang disajikan sebagai konten bersponsor dengan tautan pemasaran afiliasi dengan endorsement produk dari dokter gigi sekalipun, dapat menimbulkan ketidakpastian tentang keamanan produk yang digunakan untuk menyikat gigi anak-anak kita, Moms.
Moms jangan sampai terkena misinformasi yang merugikan seperti itu, ya!
Yuk, Moms, sekarang mari kita periksa dengan cermat satu per satu bahan-bahan dari pasta gigi yang disebut "aman jika tertelan" itu.
Oiya, sebelumnya Moms perlu tahu, dalam ulasan berikut bahan-bahan yang dianggap tidak aman jika tertelan akan ditulis dengan huruf tebal. Pasalnya banyak penelitian yang telah menghubungkan komponen-komponen ini dengan efek-efek buruk pada tubuh dan perkembangan kognitif dalam jangka panjang.
Lalu juga merek pasta gigi sengaja tidak disebutkan dengan tujuan agar tidak mendapatkan citra buruk di mata konsumen.
Semua pasta gigi anak yang disebutkan telah mendapatkan ijin edar BPOM untuk digunakan sesuai dengan label petunjuk penggunaan masing-masing, yaitu sebesar butir beras untuk bayi dan tidak untuk tertelan.
MEREK #1
Bahan lengkap: Dicalcium Phospate Dihydrate, Purified Water, Glycerin, Maltitol, Trimagnesium Phospate, Carrageenan, Flavour*, Alcohol denat, Sodium Lauryl Sulfate, Methylparaben, Propylparaben, CI19140, CI14720.
MEREK #2
Bahan lengkap: Sorbitol, Water, Silica, Xylitol, PEG-8, Titanium Dioxide, Sodium Lauryl Sulfate, Flavour*, Sodium Carboxymethylcellulose, Butyl Paraben, Sodium Saccharin, Sodium Fluoride, O-Cymen-5-OL Bahan Aktif: 0.11% Sodium Fluoride
MEREK #3
Bahan lengkap: Water, Sorbitol, Hydrated Silica, PEG-32, Sodium Lauryl Sulphate, Cellulose Gum, Flavor*, Sodium Saccharin, Sodium Fluoride, CI 73360.
MEREK #4
Bahan lengkap: Sorbitol, Aqua, Hydrated Silica, Cellulose Gum, Flavor, PEG-32, Sodium Benzoate, Sodium Saccharin, Cocamidopropyl Betaine, Sodium Fluoride, Trisodium Phosphate, Sodium Chloride, CI 42090. Contains: Sodium Fluoride 500 ppm F
MEREK #5
Bahan lengkap: Sorbitol, Aqua, Hydrated Silica, PEG-8, Sodium Lauryl Sulfate, Aroma, Cellulose Gum, Sodium Monofluorophosphate, Sodium Saccharin, Xylitol, Dicalcium Phosphate Dihydrate, Synthetic Fluorphlogopite, Titanium Dioxide, CI 45410, CI 16035, CI 42090.
MEREK #6
Bahan lengkap: Sorbitol, Water, Hydrated Silica, Flavor (Strawberry Flavor), PEG-12, Sodium Lauryl Sultate, Tetrasodium Pyrophosphate, Sodium Monofluorophosphate, Chondrus Crispus (Carrageenan), Benzyl Alcohol, Sodium Saccharin, Dicalcium Phosphate Dihydrate, CI 17200
MEREK #7
Bahan lengkap: Sorbitol, Water, Hydrated Silica, PEG-12, Flavor*, Cellulose Gum, Tetrasodium Pyrophosphate, Sodium Lauryl Sulfate, Sodium Saccharin, Sodium Fluoride, CI77019, CI77891, CI42090.
MEREK #8
Bahan lengkap: Aqua, Hydrated Silica, Sorbitol Sol, Xylitol, Glycerin, Ethoxylated Stearyl Fatty Acid, Carrageenan, Aroma, Disodium Phosphate, Sodium Benzoate, Amyloglucosidase, Sodium Saccharin, Citric Acid, Sodium Fluoride, Glucose Oxidase, Pigment D&C Red 30 CI 73360, Potassium Thiocyanate, Lactoperoxidase.
Itu beberapa merek dan bahan-bahannya, Moms. Tentunya diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengetahui dampak lain bahan-bahan tersebut terhadap kesehatan.
Sayangnya, Moms, sebagian besar penelitian mengandalkan sponsor dari produsen besar. Artinya, sangat mungkin hasil penelitian tersebut tidak objektif karena dapat berpotensi merugikan profitabilitas mereka di masa depan.
Bunda masih ingat kasus J&J (ditulis inisial–red), sebuah merek global yang populer dengan bedak taburnya yang berisiko menyebabkan kanker rahim dan mesothelioma?
Merek tersebut didakwa telah dengan sengaja menyembunyikan dampak buruk pemakaian produk bedak taburnya terhadap konsumen dan meredam hasil studi negatif tentang keamanan produknya selama beberapa dekade.
Bayangkan, Moms, bertahun-tahun disembunyikan! Semoga sekarang Moms jadi lebih bijak memilih produk-produk kesehatan. Terutama untuk bayi, duh!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.