Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menjelaskan, sepanjang tahun 2022, Bank Jatim sukses menorehkan pencapaian kinerja yang positif meskipun proses pemulihan ekonomi pasca pandemi belum sepenuhnya normal.
Selain itu, dunia juga masih diwarnai oleh berbagai tantangan global, seperti krisis pangan dan transisi energi akibat konflik Rusia dan Ukraina.
”Dengan keadaan yang penuh dengan tantangan ini, Bank Jatim dapat mencapai kinerja keuangan di tahun buku 2022 dengan hasil yang memuaskan,” katanya saat menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Direksi Perseroan untuk Tahun Buku 2022.
Busrul memaparkan, total aset Bank Jatim sampai akhir Desember 2022 mencapai Rp103,03 triliun atau tumbuh 2,29 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kemudian, untuk laba bersih Bank Jatim tahun 2022 berada di angka Rp1,54 triliun atau tumbuh 1,30 persen (YoY).
”Ekspansi kredit yang kami berikan juga tak luput dari peningkatan. Bank Jatim telah sukses menggelontorkan kredit sebesar Rp 46,20 triliun atau naik 8,06 persen dibandingkan tahun 2021,” ungkapnya.
Peningkatan penyaluran kredit tersebut terjadi di seluruh segmen. Hal tersebut sejalan dengan pemulihan ekonomi di berbagai sektor. Kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang kenaikan tertinggi yaitu mengalami peningkatan sebesar 26,24 persen (YoY) atau tercatat Rp6,34 triliun hingga akhir 2022.
Kemudian, portofolio kredit komersial juga mengalami peningkatan sebesar 7,02 persen atau tercatat Rp 11,20 triliun. Yang lebih menggembirakan lagi, capaian kredit di sektor konsumsi juga naik signifikan dimana tumbuh sebesar 5,11 persen atau tercatat Rp 28,65 triliun.
Pertumbuhan penyaluran kredit Bank Jatim tentu saja diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman. Hal tersebut terlihat dari rasio Loan At Risk (LAR) yang melandai di angka 4,81 persen pada tahun 2022, berbanding 6,57 persen di tahun sebelumnya (YoY). Rasio Non Performing Loan (NPL) Gross Bank Jatim juga ikut menurun di angka 2,83 persen, berbanding 4,48 persen di tahun sebelumnya (YoY).
Dikatakan Busrul, Bank Jatim mempunyai misi memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur yang telah dilakukan dengan berbagai cara. Antara lain, fokus pada pertumbuhan UMKM yang dibuktikan dengan peningkatan penyaluran kredit kepada UMKM selama 6 tahun terakhir.
Selanjutnya, memberdayakan masyarakat Jatim dan pelaku UMKM untuk menjadi agen Jatim. Tujuannya, melayani masyarakat di daerah yang tidak terjangkau kantor layanan bank untuk melakukan transaksi tarik tunai, transfer, setor tunai, hingga pembayaran pajak daerah.
”Tahun ini Bank Jatim sukses melakukan sekitar 500 integrasi & elektronifikasi permintaan sistem keuangan daerah dari 38 kota dan kabupaten di Jatim yang telah menggunakan layanan digital dari Bank Jatim. Seperti e-retribusi pasar & parkir, e-KIR, e-ticketing, PBB & BPHTB online, dan lain-lain,” ungkapnya.
Bank Jatim juga fokus terhadap Corporate Social Responsibility (CSR). Menurut Busrul, CSR merupakan program tanggung jawab sosial perusahaan. Melalui CSR, Bank Jatim berharap bisa ikut andil dalam upaya mendorong kemajuan, memberdayakan dan menciptakan kemandirian masyarakat, serta meningkatkan ekonomi setempat.
Pelaksanaan program-program CSR oleh Bank Jatim merupakan bentuk dukungan penerapan keuangan berkelanjutan, sekaligus tujuan pembangunan berkelanjutan. Pada tahun 2022, Bank Jatim berhasil menyalurkan CSR sebesar Rp 18 miliar pada sektor pendidikan, kesehatan, kebudayaan, dan sosial.
Pencapaian positif Bank Jatim tidak sampai di situ saja. Sepanjang tahun 2022, Bank Jatim sukses mencetak prestasi kinerja yang baik.
Beberapa penghargaan yang diterima antara lain Bank Penyalur KUR Terbaik, The Most Efficient Banking Operation for BPD, Digital Innovation for Sustainable Business, Best Overall Performance for Service Excellence, Digital Brand Awards untuk Bank Umum Konvensional, dan Top Digital Implementation.
Baca Juga: Bank NTB Syariah Sepakat Jalin Kerja Sama Kelompok Usaha Bank (KUB) dengan Bank Jatim
Sementara itu, pada RUPS Tahunan Tahun Buku 2022, Bank Jatim berhasil membagi dividen sebesar Rp. 53,09 / lembar saham. Nilai tersebut naik dari dividen tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp52,11 / lembar saham. Secara keseluruhan, total dividen yang dibagi kepada pemegang saham adalah sebesar Rp797.172.793.173,38 atau sebesar 51,67 persen dari laba bersih Tahun Buku 2022.
Pembagian dividen yang selalu meningkat setiap tahunnya menjadikan saham BJTM sebagai salah satu saham favorit pilihan masyarakat dalam berinvestasi.
Adapun pada RUPS Tahunan Tahun Buku 2022 kali ini, terdapat perubahan susunan pengurus perseroan. Bank Jatim memberhentikan dengan hormat anggota dewan komisaris dan anggota dewan pengawas syariah yang telah berakhir masa jabatannya yaitu Heru Tjahjono dan Saad Ibrahim.
Kemudian, Komisaris Independen Muhammad Mas’ud dan Dewan Pengawas Syariah KH Affifudin juga diberhentikan dengan hormat karena telah berakhir masa jabatannya namun diangkat kembali dengan posisi yang sama.
Selain itu, berdasarkan hasil RUPS Tahunan Tahun Buku 2022, Bank Jatim juga mengangkat komisaris baru yang bernama Adhy Karyono, Direktur Kepatuhan Tonny Prasetyo, Direktur Operasi Arif Suhirman, dan Dewan Pengawas Syariah Sukadiono.
Adapun susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank Jatim setelah pelaksanaan RUPS Tahunan Tahun Buku 2022 sebagai berikut:
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.