KOMPAS.TV – Slamet Rahardjo adalah salah satu aktor legendaris Indonesia. Pria kelahiran tahun 1947 ini masih aktif berperan di film-film tanah air. Kiprahnya di industri film sejak lama membuat nama dan wajah beliau sangat populer dan mudah sekali dikenali.
Di usia yang tidak lagi muda, penyakit katarak menyerang indera penglihatan aktor papan atas ini. Sebagai seorang aktor yang masih aktif bermain film, tentu katarak sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk saat beliau di lokasi syuting.
Angka kejadian katarak pada orang dengan usia lanjut sebenarnya sangat umum. Hingga saat ini satu-satunya pengobatan katarak yang paling efektif adalah dengan cara operasi.
Demi menjaga produktivitas yang prima di usia senja, inilah yang membuat Slamet Rahardjo memutuskan untuk operasi katarak di KMN EyeCare.
Bagaimana cerita dan testimoni Slamet Raharjo saat operasi katarak di KMN EyeCare? Simak selengkapnya di artikel ini!
Gambaran Umum Operasi Katarak di KMN EyeCare
Operasi katarak merupakan satu-satunya solusi dalam pengobatan katarak. KMN EyeCare memiliki reputasi yang baik di masyarakat sebagai salah satu Rumah Sakit pengobatan katarak di Indonesia dengan menerapkan prosedur keamanan operasi berstandar Internasional.
KMN EyeCare belum lama ini juga mendapat penghargaan dari Majalah SWA dan Business Digest sebagai Rumah Sakit Mata terbaik dalam Survei Produk dan Jasa Healthcare Pilihan Konsumen 2022 (berdasarkan hasil survey terhadap 5.000 responden di 6 kota besar di Indonesia, dengan menilai kepuasan pelanggan dari berbagai aspek).
Baca Juga: Operasi Katarak di KMN EyeCare? Ini Keunggulannya!
KMN EyeCare menempati peringkat teratas pada kategori Rumah Sakit Mata dengan predikat Excellent, Ini menandakan KMN EyeCare dinilai baik oleh pelanggannya, yang sebagian besar adalah kelas menengah-atas.
Sejak berdiri tahun 2004, KMN EyeCare berkomitmen untuk senantiasa memberikan layanan kesehatan mata terpercaya di Indonesia. Didukung oleh tim dokter spesialis mata yang berpengalaman, teknologi diagnostik yang canggih dan operasi katarak dengan metode terkini, KMN EyeCare menjadi pilihan terbaik untuk pengobatan katarak.
Untuk memastikan keamanan operasi, sebelum menjalani operasi katarak di KMN EyeCare setiap pasien harus menjalani serangkaian pemeriksaan komprehensif. Proses pemeriksaan tersebut tentunya didukung oleh teknologi canggih.
Metode operasi katarak di KMN EyeCare menggunakan teknologi fakoemulsifikasi. Katarak dipecah menjadi partikel-partikel kecil terlebih dahulu, kemudian disedot keluar dari mata.
Berkat teknologi ini operasi katarak tidak menyebabkan rasa sakit dan memberikan pengalaman pasca operasi yang lebih nyaman bagi pasien.
Prosedur operasi katarak di KMN EyeCare dilakukan dengan sangat hati-hati melalui beberapa tahapan pemeriksaan yang komprehensif.
Bagaimana Rasanya Operasi Katarak di KMN EyeCare?
Ketakutan yang dialami pasien sebelum menjalani operasi katarak adalah hal yang wajar. Inilah yang dirasakan oleh Slamet Rahardjo sesaat sebelum operasi katarak di KMN EyeCare dilakukan.
“Kalau dibilang saya tidak takut...itu bohong”, jelas beliau.
Pada akhirnya beliau mengaku lebih tenang saat mengingat bahwa tindakan operasi katarak di KMN EyeCare ini ditangani oleh seorang dokter ahli yang sudah berpengalaman.
Pada tahap awal sebelum dilakukannya operasi katarak, Slamet Rahardjo menceritakan bahwa beliau harus menjalani beberapa pemeriksaan yang komprehensif.
“Ada beberapa pemeriksaan sebelum dinyatakan siap operasi”, kata beliau sembari melanjutkan tahapan pemeriksaan mata satu per satu.
Baca Juga: Alasan Christine Hakim Mempercayakan KMN EyeCare untuk Operasi Katarak Ibunda
Rangkaian tes mata dan pemeriksaan penunjang biasanya dilakukan sekitar 1-2 minggu sebelum tindakan bedah. Tujuannya untuk mengetahui kondisi mata katarak secara menyeluruh seperti derajat katarak, apakah terdapat penyulit lain di mata, dan sebagainya sehingga dapat meminimalisir terjadinya risiko komplikasi sekaligus meningkatkan keberhasilan operasi katarak.
Selain itu, pemeriksaan sebelum operasi juga bertujuan untuk menentukan pilihan lensa tanam serta ukuran lensa tanam yang akan digunakan sebagai pengganti lensa katarak.
Slamet Rahardjo mengaku sempat merasa kaget karena selain pemeriksaan sebelum operasi, saat di ruangan operasi pun masih ada tahapan yang prosedural yang harus dilakukan.
“Saya dibesarkan pupilnya, obatan-obatan berkali-kali diberikan sampai akhirnya seolah mata saya sudah kebal," lanjutnya.
Memang betul, untuk memudahkan tindakan bedah, dokter akan meneteskan obat khusus yang berfungsi melebarkan pupil. Kemudian setelah pupil lebar, dokter akan memberikan bius lokal pada mata. Pada tahap ini bola mata pasien akan mati rasa atau baal sehingga tidak merasakan sakit selama operasi.
Sesaat sebelum tindakan bedah dilakukan, Slamet Rahardjo menceritakan bahwa dokter memberikan penjelasan yang sangat detail terkait efek yang ditimbulkan saat tindakan operasi. Perasaan tidak nyaman seperti sedikit perih atau sedikit tertekan cukup umum dirasakan oleh pasien saat operasi berlangsung.
“Siap!" respon beliau ketika diberikan penjelasan oleh dokter.
Namun ternyata, menurut Slamet Rahardjo, rasa tidak nyaman sebagai efek dari tindakan bedah tersebut masih dalam batas toleransi. Artinya, memang tidak nyaman, namun tidak sampai mengganggu.
“Baru mau tarik nafas, selesai", ungkap beliau kaget. “Saya kira 6 jam, ternyata hanya beberapa menit saja," lanjutnya.
Mengingat teknik operasi katarak di KMN EyeCare menggunakan metode fakoemulsifikasi sehingga waktu yang dibutuhkan terhitung pendek, sekitar 20 menit saja. Metode ini tidak membutuhkan jahitan dan risiko komplikasinya sangat kecil.
Pasca Operasi Katarak di KMN EyeCare
Pasca operasi, Slamet Rahardjo merasa matanya masih sensitif sekali. Sinar matahari sangat terasa di mata.
Kondisi ini terbilang wajar sebagai bagian dari proses penyembuhan mata yang baru saja dioperasi. Sebagai bagian dari prosedur, dokter di KMN EyeCare akan memberikan kacamata khusus untuk meminimalisir risiko benda asing yang mengenai mata.
Semua ketidaknyamanan ini biasanya akan berkurang dan berhenti dalam hitungan hari pasca operasi. Jika masih dirasakan tidak nyaman, dokter mata akan memberikan terapi tambahan.
Setelah beberapa hari pascaoperasi, Slamet Raharjo mengaku penglihatannya menjadi berkali-kali lipat lebih terang dari sebelumnya.
“Terima kasih Tuhan, segala sesuatunya tiba-tiba sangat indah," ungkapnya penuh syukur.
Beliau juga berpesan kepada semua penderita katarak agar tidak takut berobat di KMN EyeCare. Menurut beliau, semua pelayanan, pemeriksaan, hingga tindakan di KMN EyeCare dilakukan secara profesional dan memang berkompeten di bidangnya.
“Terima kasih pada KMN EyeCare, aku bisa kembali melihat keindahan dunia," tutup beliau sambil tersenyum lebar dan mengacungkan dua jempolnya.
Berdasarkan penjelasan dr. Maria Magdalena Purba, SpM dari KMN EyeCare, operasi katarak merupakan operasi yang umum dilakukan di seluruh dunia. Hal yang wajar bila sebagian besar pasien katarak tentu merasa gugup dan takut menjelang operasi.
Namun .sebenarnya operasi katarak tidaklah menakutkan, karena sebelum menjalani operasi mata pasien akan diberikan tetes bius atau anestesi topikal sehingga tidak merasa sakit saat operasi. Selain itu, prosedur operasi katarak juga durasinya singkat 15–30 menit.
"Dengan metode operasi katarak modern fakoemulsifikasi juga memungkinkan penyembuhan yang lebih cepat dan tingkat keamanan yang tinggi,” tutur dr. Maria.
KMN EyeCare berkomitmen untuk terus memberikan layanan pengobatan mata terbaik dengan sumber daya yang profesional.
Jika Anda memiliki pertanyaan tentang katarak atau layanan pengobatan mata lainnya, jangan ragu untuk menghubungi KMN EyeCare di sini!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.