Tingginya minat masyarakat terhadap produk luar membuat bisnis jastip makin menjamur, terutama untuk produk yang berasal dari Tiongkok dan Thailand. Ketika Anda melakukan pencarian di Google dengan keyword “jastip Bangkok”, misalnya, hasil pencarian akan menampilkan banyak pilihan jastip produk dari Bangkok, Thailand.
Melihat peluang “basah” tersebut, Rafiqi Cahyo Sutrisno pun mulai mengembangkan bisnis jastip melalui situs web yang dibuatnya, www.jasatitip.co.id.
Rafiqi merupakan seorang blogger profesional yang memulai kariernya sejak 2020. Dia sukses membangun blognya hingga mampu merekrut tim dan mendapatkan passive income. Dari penghasilan tersebut, Rafiqi mulai membangun bisnis barunya yaitu berjualan sepatu bekas.
Berbekal dari keuletannya sebagai blogger, Rafiqi berhasil menjalankan bisnis berjualan sepatu bekas branded dari luar negeri. Barang-barang impor yang dijualnya masih dalam kondisi bagus dan layak digunakan.
Dari pengalamannya bertransaksi jual beli barang dari luar negeri, Rafiqi melihat peluang untuk melebarkan sayap bisnisnya dengan menjajal jastip. Dia menjalankan bisnis jastip bersama dengan kedua adiknya, Riko Dewa Saputra dan Vyona Dewi Putri.
“Banyak keluarga dan teman saya ingin beli barang dari luar negeri, tapi mereka tidak tahu caranya. Dari sinilah ide membangun bisnis jasa titip lahir karena memang banyak yang belum paham cara membeli barang dari luar negeri,” kata Rafiqi.
Rafiqi menjalankan bisnis jastipnya melalui situs web tokonya sendiri dan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok. Bahkan, sebagai bukti keseriusannya dalam bisnis satu ini, dia juga membuat badan usaha sendiri dengan nama PT Jastip Online Indonesia.
Prospek Jastip Makin Menjanjikan
Selama ini, menurut Rafiqi, produk impor yang beredar di marketplace di Indonesia kebanyakan berupa barang elektronik, peralatan rumah tangga, dan fashion. Para penjual tersebut adalah para importir yang mendapatkan produk-produk tersebut dari negara asalnya.
Oleh karena itu, layanan jastip sangat diperlukan oleh konsumen yang ingin membeli produk dari luar negeri tetapi tidak ada di marketplace atau ingin mendapatkan produk tersebut dengan harga lebih murah.
Selain individu, usaha usaha mikro kecil menengah (UMKM) juga dapat memanfaatkan jastip untuk membeli barang dari luar negeri dan dijual kembali di pasar lokal.
Rafiqi mengatakan bisnis jastip memiliki potensi yang sangat besar, sehingga ia yakin bahwa peluang atau prospek untuk mengembangkan bisnis ini akan semakin cerah.
“Saya optimistis, jastip ini akan selalu dibutuhkan banyak orang. Banyak produk yang memang belum ada di pasar lokal dan masyarakat tentu butuh jastip untuk dapat bertransaksi,” ujar Rafiqi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.