KOMPAS.TV – Belakangan ini, makin banyak milenial yang mulai menekuni dunia bisnis di usia muda. Berkat digitalisasi, memulai bisnis jadi lebih mudah dan murah karena bisa dilakukan dengan modal yang lebih sedikit.
Jika dulu memulai bisnis identik dengan memiliki bangunan fisik sebagai toko, kini Anda bisa memulainya dengan menjadi online reseller. Selain itu, untuk memasarkan bisnis Anda dapat memanfaatkan media sosial yang dapat digunakan secara gratis maupun berbayar.
Namun, memulai sebuah bisnis tentunya memerlukan pertimbangan yang matang, terlebih bagi seorang pemula. Alih-alih sukses dan berkembang, bila dikelola sembarangan justru akan mengakibatkan kerugian.
Baca Juga: Memahami Strategi Memperluas Pasar Bisnis Fashion Agar Pede Memimpin Perubahan
Di bawah ini terdapat tips memilih bisnis yang tepat bagi pemula. Simak, yuk!
Pelajari jenis usaha yang diminati
Pertama-tama, Anda perlu mengetahui jenis usaha apa yang diminati, bukan sekadar tergiur tren. Jika usaha yang dipilih sesuai minat Anda, tentu akan lebih mudah mengembangkannya.
Terlebih bila Anda telah memiliki keahlian di bidang usaha tersebut. Anda dapat memulainya dengan membuat daftar bidang usaha yang akan diminati dan menyeleksinya.
Pertimbangkan prospek di masa mendatang dan usahakan untuk memilih bisnis dengan sedikit kompetitor. Dengan begitu, Anda bisa menjadi pionir atau trendsetter. Namun, bila bisnis yang Anda pilih sudah memiliki banyak saingan, Anda harus membuat inovasi sebagai pembeda.
Menurut Konsultan, Trainer & Leadership Management Andhika Harya, terdapat dua tipe orang yang memudahkannya untuk memulai bisnis. Pertama, bila passion-nya memang berjualan. Kedua, bila orang tersebut memiliki minat tinggi terhadap proses problem solving.
Tities Saputra adalah seorang public figure yang kini menekuni profesi sebagai seorang fashion designer. Bahkan, Tities sempat melanjutkan sekolah desain Istituto Di Moda Burgo dan LPTB Susan Budihardjo untuk memantapkan passion-nya terhadap fashion.
Saat ingin menapaki dunia fashion, Tities sempat dianggap aji mumpung dan diragukan orang-orang di sekitarnya. Namun, Tities tetap fokus berkarya dan menjaga attitude.
Tities membuktikan keseriusan dan kerja kerasnya melalui tiga lini fesyen, yaitu Tities Sapoetra, Batik Sadhana, dan Tash the Label.
Baca Juga: Yuk, Kenali Ciri-ciri Modus Penipuan Perbankan Terkini!
Sesuaikan dengan modal yang dimiliki
Sebagai pemula, Anda mungkin masih belum sepenuhnya menguasai perhitungan finansial yang tepat. Anda masih dalam tahap baru terjun ke pasar dan mungkin akan menghadapi serangkaian masalah.
Karena itu, ada baiknya Anda memilih jenis usaha sesuai dengan modal yang dimiliki. Hindari memilih jenis usaha yang melebih modal agar Anda tetap memiliki dana darurat. Jika bisnis dikelola dengan baik, modal sedikit pun dapat menghasilkan untung melimpah, lho!
Riset produk atau jasa yang diminati pasar
Andhika menambahkan, penting juga mengamati pasar sebelum memulai bisnis. Jika produk atau jasa yang ditawarkan sesuai dengan kemauan pasar tentunya akan lebih mudah mendapatkan keuntungan.
Serra Argo Rianda merupakan owner generasi kedua Vien's Selat menceritakan pengalamannya mengelola bisnis keluarga. Vien's Selat sendiri sudah menjalankan usaha selama kurang lebih 15 tahun dan memiliki 12 cabang.
Selat solo adalah salah satu kuliner mirip steak kebanggaan masyarakat kota Solo. Serra mengatakan, agar tidak ketinggalan zaman, usaha keluarganya tersebut perlu beradaptasi terhadap perubahan.
Untuk menggaet pasar milenial dan generasi Z, Serra pun menggunakan metode pemasaran dengan media sosial. Serra melibatkan para influencer dan content creator untuk mempromosikan Vien's Selat.
Vien's Selat juga memodifikasi kemasannya terutama untuk layanan pesan antar. Selain itu, Vien's Selat mulai merambah marketplace untuk memperluas pasar.
Memahami dan memperbaiki kegagalan
Poin yang tidak kalah penting adalah mengetahui kesalahan yang dibuat selama memulai bisnis. Saat mengalami kegagalan berbisnis, terdapat dua opsi, yaitu memperbaiki atau beralih ke bisnis lain.
Baca Juga: Simak Pentingnya Menjalin Relationship dan Membangun Loyalitas Pelanggan Bagi UMKM
Berdasarkan pengalaman, Andhika menyarankan untuk terlebih dahulu mencari bisnis serupa. Jika bisnis serupa tidak mengalami masalah, berarti bisnis tersebut perlu perbaikan baik secara internal maupun eksternal.
Bila menemukan bisnis serupa tetapi kurang laku, bisa jadi ada yang kurang sesuai dalam pengelolaan bisnis. Anda dapat melakukan perbaikan di positioning, pemasaran, dan lainnya. Namun, bila tidak ditemukan bisnis serupa, bisa jadi memang bisnis tersebut tidak memiliki pasar.
Tities pun menyarankan generasi muda yang ingin memulai bisnis agar tidak lekas menyerah bila menemui kegagalan. Saat ini sudah banyak media yang dapat digunakan sebagai referensi untuk belajar seperti webinar dan talkshow.
Salah satu lembaga yang aktif mengedukasi masyarakat Indonesia khususnya UMKM yang ingin memulai bisnis adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. BRI memiliki program tahunan Pesta Rakyat Simpedes (PRS) yang diadakan di sejumlah kota besar Indonesia.
Pesta Rakyat Simpedes tidak hanya menyajikan edukasi, tetapi juga menghadirkan hiburan bagi masyarakat, mulai dari pertunjukan musik, pawai budaya, hingga bazaar UMKM. Tahun ini, BRI PRS mengusung tema “Pede Memimpin Perubahan”.
PRS juga diselenggarakan sebagai sarana mengedukasi masyarakat untuk beralih menjadi cashless. Pengunjung yang ingin hadir langsung ke PRS perlu membayar tiket masuk seharga 1 Rupiah melalui aplikasi BRImo. Selain itu, pembayaran di area PRS juga menggunakan sistem pembayaran digital (cashless).
Bila Anda tidak sempat menyaksikan BRI PRS Solo secara langsung, silakan tonton melalui tautan berikut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.