YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – AVO Innovation Technology terus melakukan serangkaian pengembangan value sustainability. Tujuannya adalah membuktikan beauty sustainability tidak hanya mengenai kemasan produk, tetapi juga melihat sustainability dari bagaimana perusahaan mengelola sampah atau limbahnya.
Sebagai upaya mendorong gaya hidup ramah lingkungan dan berkelanjutan demi meminimalisasi kerusakan lingkungan, AVO bekerja sama dengan Rekosistem dalam mengelola limbah kosmetik melalui program #AVOSustainableLiving.
Program ini merupakan bentuk upaya menjaga bumi dan alam, salah satunya melalui pengelolaan limbah kosmetik internal AVO untuk diolah dan didaur ulang dengan bantuan Rekosistem menggunakan Rebox.
Baca Juga: Sustainable Fashion Bantu Desainer Asal Malang Ini Bertahan di Masa Pandemi Covid-19
Rebox merupakan kotak yang dipasang sebagai Internet of Things (IoT) drop box atau tempat sampah pintar dengan tujuan untuk mengumpulkan sampah anorganik dari tempat umum.
Dalam konteks kerja samanya dengan AVO, Rekosistem mengembangkan Rebox melalui teknologi machine learning atau pembelajaran mesin yang dapat mendeteksi produk dari AVO, seperti Avoskin, Looke Cosmetics, Lacoco En Nature, Oasea Laboratories, dan Glow Better.
“Teknologi machine learning milik Rebox ini dapat memberikan data dari hasil pengumpulan limbah kosmetik serta papan peringkat untuk penyetor limbah kosmetik terbanyak,” kata Co-founder dan COO Rekosistem Joshua Valentino.
Proses Pengumpulan Limbah Kosmetik Lewat Rebox
Karyawan AVO di Kantor AVO Yogyakarta akan mengumpulkan limbah kosmetik melalui Rebox yang telah terintegrasi dengan aplikasi Rekosistem. Tiap kemasan yang dikumpulkan akan mendapatkan reward point.
Selain itu, karyawan AVO juga akan mendapatkan sustainability incentive tiap bulannya jika berhasil mengumpulkan minimal tujuh kemasan kosong ke Rebox.
Kabar baiknya, All Stars–sebutan untuk karyawan di AVO, boleh mengumpulkan kemasan kosong kosmetik di Rebox, baik dari brand AVO maupun di luar AVO.
Selanjutnya, limbah kosmetik yang sudah terdata dan dalam kondisi terpilah dengan Rebox akan dikirim menuju Rekosistem Waste Hub yang tersebar di wilayah Jabodetabek menggunakan Anteraja.
Setelahnya, Rekosistem akan mengelompokkan barang yang akan didaur ulang sesuai jenis untuk kemudian didistribusikan kepada rekan-rekan Rekosistem untuk proses daur ulang.
Anugrah Pakerti selaku founder dan CEO AVO Innovation Technology mengatakan, program #AVOSustainableLiving merupakan sebuah gerakan untuk mendorong gaya hidup ramah lingkungan.
“Kerja sama dengan Rekosistem dalam mengelola limbah kosmetik di lingkup karyawan AVO menjadi suatu langkah yang besar dalam mewujudkan program tersebut. Kami harap AVO dan Rekosistem dapat memperluas cakupan kerja sama kedepannya,” tutur Anugrah.
Baca Juga: Program Kampung Iklim Dorong Daur Ulang untuk Wujudkan Indonesia 100% Kelola Sampah pada 2025
Program #AVOSustainableLiving ini mendapat sambutan baik dari karyawan AVO. Limbah kosmetik yang selama ini dibuang secara percuma kini bisa dikumpulkan di Rebox dan diolah secara bertanggung jawab.
Salah satu karyawan AVO Afifah Dyah Kurnianingsih memaparkan, adanya program #AVOSustainableLiving ini sangat membantunya mengelola sampah bekas pakai, terlepas dari insentif yang diberikan.
Menurut Afifah, sampah bekas pakai terutama packaging skincare dan makeup sering kali hanya terbuang di tempat sampah biasa.
“Dengan menyalurkannya ke Rebox, Saya bisa memastikan bahwa limbah ini dapat dimanfaatkan kembali dengan baik dan dan tidak disalahgunakan,” jelas Afifah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.