JAKARTA, KOMPAS.TV – Bertambahnya usia terkadang membuat sebagian orang merasa kurang percaya diri. Karena itu, ada banyak prosedur ditawarkan klinik kecantikan sebagai usaha untuk tampak lebih awet muda.
Salah satu prosedur yang tengah populer di kedokteran modern adalah treatment filler dan benang. Prosedur filler dan benang merupakan terapi mengoreksi beberapa struktur wajah yang terlihat cekung atau menurun.
Terapi ini tidak hanya ditujukan bagi orang yang sudah lanjut usia, tetapi dapat juga dilakukan pada pria dan wanita untuk mencegah tampilan penuaan kulit (aging).
Pernyataan ini datang dari dr. Jessica Lie Sp.KK, dokter spesialis kulit dan kelamin di Promec Clinic Pondok Indah.
Dr. Jessica memaparkan, filler dan benang dapat digunakan hampir di seluruh bagian wajah, seperti pelipis, pipi, bawah mata, dagu, bibir, dan rahang. Namun, hal ini tetap harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien.
“Pria dan wanita yang ingin meremajakan kulit, mengurangi garis halus atau keriput, mengisi kekurangan kolagen, atau ingin mereposisikan struktur wajah yang sudah menurun karena aging merupakan kandidat tepat untuk terapi tersebut,” jelas dr. Jessica.
“Tipe filler dan benang yang digunakan dapat berbeda-beda tiap individu,” tambahnya.
Asam hialuronat merupakan bahan bening lengket yang secara alami diproduksi tubuh dan saat ini sering dijadikan kandungan filler wajah. Seperti halnya kolagen, produksi asam hialuronat tubuh akan berkurang seiring pertambahan usia.
Penambahan filler dapat digunakan untuk menggantikan produksi asam hialuronat tubuh yang telah berkurang.
Prosedur treatment filler dan benang
Sebelum melakukan treatment filler dan benang, ada sejumlah prosedur yang harus dilakukan.
Pertama-tama, pasien harus melakukan konsultasi untuk mengetahui keluhannya serta menentukan tindakan yang diperlukan.
Setelah itu, akan dilakukan pembersihan area kulit, penandaan, pengolesan krim baal, dan dokumentasi. Penggunaan krim baal atau anestesi dapat meningkatkan kenyamanan pasien saat tindakan.
Dokter akan melakukan pengerjaan filler menggunakan jarum kanul maupun jarum tajam. Setelah selesai, pengerjaan dokumentasi akan dilakukan kembali. Pasien akan diobservasi selama 30 menit sebelum dipulangkan.
Baca juga: Tertarik Operasi Breast Implant? Ketahui Dulu Fakta Pentingnya
Selama 1-2 hari pertama harus diperhatikan ada atau tidaknya tanda-tanda seperti pucat di daerah kulit yang baru saja dilakukan pengerjaan filler.
“Setelah tindakan filler dan benang sebaiknya pasien menghindari olahraga berlebihan di hari yang sama. Pasien juga disarankan menghindari paparan suhu tinggi seperti sauna atau steam yang dapat mengurangi daya tahan filler,” ungkap dr. Jessica.
Jika ada nyeri yang makin dirasakan setelah pengerjaan filler, pasien harus segera kembali ke dokter yang mengerjakan untuk ditindaklanjuti.
Umumnya filler dan benang dapat bertahan selama 6 hingga 12 bulan. Gaya hidup dan kebiasaan tiap individu juga dapat mempengaruhi daya tahannya.
Keamanan pemakaian filler dan benang
Tidak sedikit orang awam yang mempertanyakan efek samping dari penggunaan filler dan benang. Sebagai salah satu tindakan kedokteran, dr. Jessica mengakui adanya sejumlah efek samping dari pemakaian filler dan benang.
Beberapa efek samping yang dapat terjadi paska tindakan antara lain kemerahan, lebam, perdarahan minimal, reaksi alergi, hingga infeksi lokal.
Sejumlah literatur dan jurnal memaparkan beberapa komplikasi yang dapat terjadi adalah komplikasi vaskular sebagai penyebab kerusakan jaringan hingga kebutaan.
Risiko tersebut dapat dikurangi dengan memilih dokter yang berkompeten dalam bidang kulit sehingga tindakan dapat dilakukan dengan sangat hati-hati.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.