Penjurian dilakukan oleh Direktur Regional Asia ENZ Ben Burrowes, Komisioner Perdagangan dari New Zealand Trade Enterprise (NZTE) Indonesia Diana Permana, salah satu pendiri Kopi Tuli Adhika Prakoso, serta Internationalisation Director UC Business School Dr. William Shannon.
Dari hasil penjurian, British School Jakarta berhasil menduduki peringkat pertama dengan ide “IlmuKita”, diikuti oleh juara dua SMA Cita Hati Christian Surabaya dengan “Fledge” dan juara tiga sekaligus peraih kategori People’s Choice Award, Binus School Simprug dengan “Cricket Card”.
Berikut adalah jumlah hadiah yang berhak didapatkan para pemenang:
Atas keberhasilan ini, Dr. William Shannon mengapresiasi para peserta yang terlibat dalam kegiatan.
“Ini cukup luar biasa, kalian semua bisa sangat bangga dengan apa yang kalian dapatkan terlepas dari hasil penjurian. Ini adalah keputusan yang sangat sulit bagi kami, kami terkesan dengan semua presentasi terlepas dari hasilnya. Saya yakin kalian telah belajar banyak dan ini akan menjadi pengalaman yang dapat kalian bawa dan terapkan pada pekerjaan di masa depan,” kata Dr. William Shannon.
Baca Juga: 5 Alasan New Zealand Jadi Pilihan Terbaik Kuliah di Luar Negeri, Tersedia Beasiswa!
Senada dengan itu, Diana Permana juga menyampaikan kekaguman serta harapannya terhadap gagasan-gagasan yang telah dikemukakan para peserta.
“Saya terpesona dengan semua presentasi. Kalian masih SMA, namun presentasi dipersiapkan dan disajikan dengan baik. Terus kembangkan kreativitas dan inovasi kalian. Saya yakin suatu hari akan melihat peluncuran aplikasi nyata dari sekolah kalian, dan saya menantikan bagaimana itu bisa mendukung siswa SMA di Indonesia,” ungkap Diana.
Hal senada juga diungkapkan oleh Adhika Prakoso.
“Meskipun ini kompetisi, tidak penting apakah kalian menang atau kalah. Jika kalian kalah, jangan kecewa karena acara ini memungkinkan kalian untuk benar-benar berbagi ide dan pengetahuan. Saya berharap yang terbaik untuk kalian di masa depan,” imbuh Adhika
Melalui ajang ini, ENZ mendorong para siswa untuk terlibat dalam kegiatan kewirausahaan, peka terhadap isu-isu sosial di sekitar, menjalin hubungan global antara mahasiswa dan akademisi New Zealand, serta mendekatkan para siswa dengan sistem pendidikan kelas dunia dari New Zealand yang mendorong siswa untuk mengasah soft skills seperti berpikir kreatif, inovatif, dan analitik.
“Soft skills merupakan hal yang sangat penting. Teruslah belajar tetapi tetap fokus pada keterampilan untuk mendengarkandan berpikir kreatif. Itu akan menjadi sesuatu yang dibutuhkan oleh pekerjaan. Jadi, selamat untuk Anda semua, dan saya berharap yang terbaik untuk kalian di masa depan,” pungkas Ben Burrowes.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.