Sunar menyatakan pihaknya memiliki nasabah PNM Mekaar dengan profil yang unik. Mereka melayani masyarakat dengan pembiayaan ultra mikro, misalnya pelaku usaha informal, yang sebagian besar tidak memiliki akses ke perbankan.
Selain itu, sebanyak 10,8 juta nasabah tersebut semuanya perempuan dan berbasis kelompok. 49 ribu lebih tenaga pendampingan secara rutin berkomunikasi dengan para nasabah PNM.
Bantuan subsidi listrik
Terkait bantuan subsidi listrik, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril, menjelaskan, bahwa pemberian subsidi listrik kepada masyarakat telah berjalan sejak 2003. Sedangkan pada masa pandemi, bantuan subsidi tersebut ditambah dengan stimulus.
“Stimulus tidak hanya diberikan kepada keluarga, melainkan juga untuk golongan bisnis dan industri, termasuk yang berskala kecil,” ujar Bob.
Kepada UMKM terdampak pandemi, PLN juga memberikan bantuan diskon untuk penambahan daya jika diperlukan daya lebih tinggi. Biaya yang semula sebesar Rp 4 juta hanya dikenakan Rp 150-200 ribu, sehingga diharapkan dapat membantu masyarakat dalam hal pemulihan ekonomi.
Dalam hal penyaluran, pihaknya juga bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait untuk pendataan, sehingga bantuan dapat tepat sasaran. Sedangkan bantuan lain, berupa pemberian sembako misalnya, dilakukan PLN bersama komponen kepegawaian melalui program CSR.
Tantangan Indonesia
Kesempatan yang sama, Researcher at Center of Reform on Economics - CORE Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, menjelaskan, munculnya pandemi Covid-19 memberikan tantangan bagaimana merancang bantuan yang komprehensif dan inklusif.
Ia menyoroti bantuan seperti BPUM sangat bermanfaat karena selain menjadi bantalan sementara di masa pandemi, juga dapat menjadi modal awal bagi pelaku UMKM setelah pandemi mereda, untuk mempermudah kembali masuk ke roda perekonomian.
Pada 2022, menurut Yusuf, meskipun optimis pemulihan ekonomi lebih baik, namun pemberian bantuan perintah masih esensial. Penarikan bantuan harus tetap dilakukan dengan hati-hati dan bertahap agar tidak berdampak pada masyarakat yang masih membutuhkan.
“Semua juga tergantung ketepatan data, evaluasi penyaluran dana PEN, dan dukungan pemerintah daerah dalam koordinasi penyaluran,” ujarnya.
Yusuf menilai, pada 2022, bantuan untuk UMKM masih tetap diperlukan, karena UMKM memiliki porsi besar dalam perekonomian dan 99 persen di dalamnya adalah kelompok usaha mikro.
“Jadi bantuan yang berkaitan dengan UMKM khususnya usaha mikro, masih esensial untuk dilanjutkan,” tegas Yusuf.
Investasi dan upaya yang tidak sedikit telah digelontorkan guna pengendalian pandami dan pemulihan ekonomi nasional.
Guna memelihara dan meningkatkan ekosistem ketahanan yang sekarang mulai terbentuk, masyarakat diimbau untuk terus mendukung program pemerintah, termasuk terus melakukan ikhtiar proteksi kesehatan seperti disiplin prokes dan vaksinasi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.