“Format online juga dapat menawarkan kepada para peserta lingkungan yang tidak terlalu menantang untuk membagikan pendapat mereka secara terbuka dan jujur. Suasana ini dapat mendorong percakapan yang lebih tulus,” imbuhnya.
GCC At Home mengadaptasi metode ini melalui program interaktif virtual yang mengundang guru dari beberapa negara, yaitu Indonesia, Korea Selatan, Vietnam, dan New Zealand.
Dalam program ini, guru-guru diharapkan dapat memberi paparan budaya yang berbeda, berpartisipasi aktif dalam diskusi antar budaya, serta mempraktikkan strategi yang mereka pelajari secara online.
Guru Musik dari SMA BINUS Hengky Setiawan sempat merasa kesulitan mengerjakan tugas yang diberikan. Namun melalui tugas ini, guru belajar untuk melakukan problem solving alih-alih membiarkan masalah tetap terjadi.
Baca Juga: ENZ dan Massey University Melatih 30 Guru Binus dalam "GCC At Home"
“Kesan pertama adalah sulit dan membutuhkan waktu untuk berpikir dan mengerjakan tugas-tugas yang ada, karena materi yang disajikan memang masalah-masalah yang sering terjadi di kehidupan sehari-hari. Tetapi dalam prosesnya membuat kita menyadari dan berpikir, bagaimana untuk mengatasinya daripada membiarkan begitu saja,” ungkapnya.
Salah satu peserta program, Level Head Grade 11 BINUS Zinclaire Sultan mengaku merasakan dampak positif dari program. Ia mengaku lebih memahami keberagaman dan belajar untuk menjadi bagian dari perbedaan itu.
“Program ini membantu saya memahami diri sendiri dan orang lain, memungkinkan saya untuk merenungkan identitas saya sendiri dan membandingkannya dengan identitas orang lain. Itu memberi saya kesempatan untuk menyadari betapa beragamnya kita sebagai manusia dan bahwa keragaman ini kompleks dan sekaligus indah,” jelas Zinclaire.
“Program ini membantu saya menyadari dan belajar bahwa kita perlu memiliki keterampilan yang diperlukan untuk menavigasi kompleksitas ini dan bagaimana kita harus mendekati dan hidup dengan orang-orang yang berbeda dari kita,” lanjutnya.
Direktur Regional ENZ, Ben Burrowes mengungkapkan apresiasinya kepada guru-guru dari berbagai negara yang dapat bertemu untuk berbagi ide satu sama lain.
“Bagi ENZ, ini merupakan nilai utama dari Pendidikan internasional. Kesempatan untuk belajar banyak dari budaya lain dan meningkatkan pengetahuan yang akan terus berkembang di masa depan. Selain itu, kami berharap program ini akan membuka jembatan dan jejaring pendidikan di antara guru-guru,” ungkap Ben.
Koordinator Program dari Massey University, Hilde Celie berharap program ini membawa dampak di lingkungan yang lebih besar.
“Dampak dari program GCC sangatlah signifikan dan abadi. Keahlian yang dipelajari akan menolong partisipan untuk menjadi warga negara global yang memiliki dampak sosial nyata di lingkungan kerja dan komunitas mereka di seluruh dunia,” tandasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.