Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Masyarakat Sabar Hingga 25 Juni
Melawan virus dengan virus kebaikan
Tak hanya laporan dr. Reisa, di tempat lain, ada influencer sekaligus penyintas Covid-19, Imam Darto yang berkisah mengenai gerakan untuk menularkan virus kebaikan bagi orang banyak selama masa PPKM.
Ia bercerita, gerakan tersebut berawal dari pengalaman pribadinya yang juga kesulitan mencari perawatan untuk kasus Covid-19.
Namun ternyata, dirinya tidak sendirian. Banyak orang yang juga kesulitan mencari perawatan medis sehingga Imam tergerak untuk membantu.
“Banyak yang mengirimkan pesan ke saya minta tolong karena kesulitan mencari rumah sakit, ruang ICU, tabung oksigen, tapi yang paling banyak adalah mencari donor plasma darah. Saya dan salah satu restoran lalu membuat gerakan memberi makan sepuluh pasien isolasi mandiri selama sepuluh hari, untuk makan siang dan malam mereka,” jelas Imam.
Menariknya, Imam memberikan syarat kepada penerima bantuan agar mereka mau menyumbangkan plasma darah setelah sembuh kepada orang yang membutuhkan. Dengan demikian, kebaikan ini akan semakin berdampak dan menular ke orang lain.
“Tetapi saya menerapkan prinsip yang nantinya pasien isolasi mandiri ini bisa mendonorkan plasma darahnya kepada yang membutuhkan ketika sudah sembuh,” imbuhnya.
Baca Juga: Brimob Polda Sulsel Antar Daging Kurban Ke Warga
Bagi Imam Darto, virus Covid-19 perlu dilawan dengan virus yang punya dampak menularkan kebaikan.
“Satu virus Covid-19 menulari yang lain, banyak yang terkapar sakit. Kita juga harus menularkan virus kebaikan agar banyak yang sembuh dan kekebalan tubuhnya naik. Minimal kalau tidak bisa berbuat sesuatu yang sifatnya materi, bisa sedekah senyum, karena tangan di atas itu lebih baik,” katanya.
Atas kontribusi tersebut, Dr. Panutan S. Sulendrakusuma, Deputi III Bidang Perekonomian Kantor Staf Presiden memberikan apresiasi mendalam terhadap Imam dan seluruh masyarakat yang menjadi bagian dari penanganan pandemi Covid-19.
“Apa yang dilakukan mas Imam Darto mencerminkan jati diri masyarakat Indonesia. Dari dulu masyarakat Indonesia adalah masyarakat berprinsip gotong royong. Untuk menangani pandemi
Covid-19 ini memang harus total football. Karena itu kita sebagai satu bangsa, harus menggunakan seluruh kekuatan yang ada di bangsa kita dalam menangani pandemi ini,” tutupnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.