Diperebutkan Tiga Dinasti Politik, Apa Keistimewaan Tangerang Selatan?

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemilihan Kepala Daerah Tangerang Selatan di tahun 2020 ini dipenuhi aroma pertarungan dinasti politik. Para elit politik memberikan perhatian besar pada gelaran Pilkada Tangsel tahun ini.

Setidaknya ada 3 nama yang disebut-sebut terkait dengan dinasti politik, yang akan berebut kursi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel.

Mereka adalah Siti Nur Azizah yang merupakan putri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo yang merupakan keponakan Ketua Umum Gerindra dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, serta Pilar Saga, yang merupakan anak dari Ratu Tatu Chasanah, dan masih kerabat dekat Ratu Atut Chosiyah.

Apa istimewanya Tangerang Selatan hingga diperebutkan oleh tiga dinasti politik?

Tangerang Selatan merupakan kotamadya yang baru berusia 12 tahun di tahun 2020 ini. Kota yang dulunya disebut sebagai kawasan Cipasera ini, memiliki potensi ekonomi yang cukup besar sebagai penyangga Jakarta.

Cipasera adalah singkatan dari Ciputat, Cisauk, Pamulang, Pagedangan, Serpong, dan Pondok Aren.

Menurut catatan Kompas, saat masih menjadi bagian dari Kabupaten Tangerang saja, kawasan Cipasera memberikan kontribusi 30 persen untuk pendapatan daerah Kabupaten Tangerang.

Setelah 12 tahun berdiri sendiri sebagai kota, Tangerang Selatan semakin eksis. Di kuartal ketiga tahun 2019, PAD Tangerang Selatan sempat tembus Rp 1,4 triliun.

PAD ini bersumber dari pajak daerah, berupa pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, PBB dan BPHTB, belum termasuk pendapatan dari wajib pajak baru.

Eksistensi Tangsel sebagai penopang ibu kota kian mencuat dengan rencana pembangunan klaster digital, layaknya Silicon Valley di California, Amerika Serikat. Perusahaan teknologi Apple Inc. telah mendirikan Apple Developer Academy di sini.

Langkah ini tentunya memperbesar kemungkinan sejumlah perusahaan teknologi dunia untuk berinvestasi di Indonesia.