KOMPASTV – Masih banyak sifat dari virus baru seperti Covid-19 yang belum diketahui.
Gejala penyakit ini seringkali dianggap seperti gejala penyakit lain yang familiar. Salah satunya demam berdarah dengue (DBD)
Perbedaan DBD dan corona ini sebenarnya tipis dan merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus.
Gejala awal yang terjadi memang bisa saja mirip seperti demam, nyeri otot dan badan terasa lemas.
Dilansir dari Kompas.com, Meski begitu tetap ada beberapa hal yang bisa dijadikan pembeda antara DBD dan Corona, yaitu:
Gejala
Secara klinis,gejala DBD dan infeksi Covid-19 memang tidak jauh berbeda. Namun, ada beberapa hal sebagai ciri khas gejala DBD yang sejauh ini belum ditemukan pada pasien Covid-19, yaitu munculnya bintik-bintik merah yang biasanya muncul pada hari kedua hingga kelima setelah tubuh mulai demam.
Pada beberapa orang, DBD juga bisa memicu terjadinya perdarahan ringan seperti mimisan, gusi berdarah, dan mudah memar.
Mekanisme penyebaran
Meski sama-sama berasal dari virus, penularan DBD dan virus corona berbeda. Seperti yang kita tahu, DBD ditularkan melalui nyamuk. Sementara itu, virus corona ditularkan melalui droplet atau percikan air liur penderita.
Pemeriksaan
Pemeriksaan DBD yang menyeluruh biasanya disertai dengan pemeriksaan darah lengkap. Sementara itu pada Covid-19, pemeriksaan spesimen darah biasanya hanya dilakukan saat rapid test menggunakan antibodi. Untuk infeksi virus corona, pemeriksaan yang paling akurat adalah dengan pengambilan sampel melalui tes swab baik dari hidung maupun tenggorokan yang kemudian diperiksa menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR).
Cara pencegahan
Mempraktikkan physical distancing atau menjaga jarak antarmanusia, sangat penting untuk mencegah penyebaran Covid-19. Sebab, droplet yang keluar dari tubuh penderita yang positif, masih bisa jatuh ke permukaan di dekatnya. Selain itu, rajin cuci tangan dan tidak menyentuh wajah juga sangat bisa mengurangi penularan virus corona.
Sementara itu pada demam berdarah, cara paling efektif untuk mencegahnya adalah dengan memutus daur hidup nyamuk, sebagai pembawa virus. Menjaga kebersihan lingkungan dengan menutup rapat tempat yang bisa menampung air, menguras bak mandi, dan mendaur ulang wadah yang bisa menampung air dianggap efektif untuk cegah DBD.
Sedangkan untuk pengobatan DBD dan Covid-19 sendiri tidak jauh berbeda. Sejauh ini, belum ada obat yang benar-benar dianggap efektif untuk mengatasi infeksi virus corona. Begitu juga dengan pengobatan untuk DBD.
Jadi, pengobatan kedua penyakit fokus untuk meredakan gejala yang dirasakan dan meningkatkan daya tahan tubuh, agar antibodi di tubuh kita bisa mengalahkan virus yang mampir. Sebab, infeksi virus merupakan penyakit self limiting disease atau penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya apabila daya tahan tubuh kita bagus.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.