Kompas TV video cerita indonesia

Begini Penampakan Hanggar Bandara di Natuna, Tempat Karantina WNI dari Wuhan

Kompas.tv - 1 Februari 2020, 23:12 WIB
Penulis : Laura Elvina

NATUNA, KOMPAS.TV - 241 WNI yang dievakuasi dari Kota Wuhan Provinsi Hubei, China, akan segera tiba di Bandara Raden Sadjad, Ranai, Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau, setelah mengikuti serangkaian proses evakuasi.

Pemerintah Indonesia diketahui telah menyiapkan lokasi karantina bagi evakuasi WNI, yakni di hanggar Bandara Raden Sadjad. Nantinya selama di ruang isolasi tersebut akan dilakukan observasi oleh tim medis dan psikolog, untuk memastikan para WNI yang dievakuasi terbebas dari virus corona, sebelum akhirnya mereka diperbolehkan pulang ke daerah masing-masing.

Saat ini di hanggar Bandara Raden Sadjad, sudah didirikan tenda-tenda yang dilengkapi peralatan medis. Pemerintah melalui Kemenkes juga menurunkan tim medis untuk merawat WNI.

Baca Juga: Update Evakuasi, Pesawat Penjemput WNI Sudah Tiba di Wuhan

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memastikan WNI yang dijemput dari Provinsi Hubei, China dalam sehat. Terawan menjelaskan sebelum dijemput, WNI menjalani tes kesehatan dan pihak pemerintah China juga memastikan orang keluar dari negara tirai bambu terbebas dari Virus Corona.

"WNI yang kita bawa pulang adalah WNI yang sehat semua sudah dilakukan screening cldan clearing disana untuk dipastikan bahwa yang kita bawa ini WNI yang sehat," ujar Terawan saat jumpa pers di Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (1/2/2020).

Mantan Kepala RSPAD Gatot Subroto ini menambahkan, meski dalam keadaan sehat, para WNI yang dievakuasi tetap menjalani protokol kesehatan di sebuah tempat yang jauh dari masyarakat sipil.

Protokol kesehatan ini untuk memastikan WNI bisa kembali ke masyarakat dan keluarga. Nantinya para WNI ini menjalani observasi sesuai protokol organisasi kesehatan dunia (WHO) secara disiplin.  

"Protokol transit observasi ini mengobservasi orang yang sehat bukan orang yang sakit, karena itu harus dijalankan dengan disiplin oleh semua pihak dan kami (Kemenkes) akan terus memantaunya," jelas Terawan.




Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x