JAKARTA, KOMPASTV - Kue keranjang, atau sejenis dodol China jadi salah satu camilan yang disediakan dalam perayaan Imlek.
Bentuknya bundar dan satu warna yakni cokelat.
Mudah didapatkan dengan harga yang terjangkau.
Kue keranjang bisa dibeli di supermarket, pasar, dan mal di jelang Tahun Baru China.
Menariknya, kue keranjang bukan sekedar panganan yang dikonsumsi saat Imlek.
Ada berbagai fakta dan filosofi menarik yang memayungi perjalanan kue keranjang ini.
Nama Asli Kue Keranjang
Ternyata kue keranjang ini memiliki nama asli Nian Gao. Nian artinya tahun, Gao artinya kue. Dalam dialek Hokkian, Ti Kwe yang berarti kue manis. Dalam dialek Khe, Tiam Pan artinya sama yakni kue manis.
Tekstur Lengket Kue Keranjang
Tekstur Lengket Kue Keranjang ternyata memiliki arti sendiri, yaitu bermakna persaudaraan yang begitu erat antar kerabat dan keluarga. Rasanya yang manis dan legit menggambarkan sukacita, dan selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam hidup.
Waktu Pembuatan Kue Keranjang
Waktu pengerjaan begitu lama yaitu sekitar 11 – 12 jam. Dikarenakan adonan harus diaduk merata. Tak jarang pembuatnya masih menggunakan kuali besar dengan cara manual tanpa mesin. Kue keranjang yang berhasil, maka permukaannya tidak terlalu lembek.
Olahan dari Kue Keranjang
Selain dimakan langsung kue keranjang juga bisa diolah menjadi gorengan. Misalnya dengan menambahkan adonan tepung, kemudian digoreng lagi. Kue ini juga bisa dihidangkan dengan dikukus hingga lembek, dan disajikan sambil meminum teh hangat.
Ragam harga yang ditawarkan pasar menjual kue keranjang. Biasanya satu bulatan kue keranjang seberat 500 gram, dijual seharga Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.