Presiden Joko Widodo mengaku kesal dengan kegiatan impor barang yang telah dilakukan oleh para pengusaha importir Indonesia. Pasalnya, barang-barang yang diimpor bukanlah barang langka yang dimiliki oleh Indonesia, seperti minyak dan gas.
Presiden Joko Widodo mengaku sudah mengetahui siapa-siapa saja yang selama ini mendapatkan untung besar dari impor minyak dan gas. Hal itu disampaikan saat sambutan Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, di Istana Negara.
Menurut Jokowi, perilaku impor ini telah menyebabkan defisit neraca perdagangan Indonesia. Akibatnya, impor Indonesia selalu lebih banyak dari pada ekspor, sehingga Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan. Menurut Jokowi, hal ini sudah terjadi selama bertahun-tahun belakangan.
Jokowi mengatakan, sebenarnya Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah yang bisa diolah menjadi produk-produk setengah jadi, bahkan produk jadi. Namun, ia curiga pengolahan batu bara menjadi gas ini justru dihalang-halangi oleh mereka yang selama ini mendapat keuntungan dari impor migas. Untuk itu, Presiden Jokowi sudah memberikan mereka peringatan kepada pemain impor migas tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.