KOMPAS.TV - Dari sektor migas, proyek konversi pembangunan kapal tanker menjadi Floating Storage Production and Offloading (FPSO) atau unit penyimpanan dan pembongkaran produksi migas terapung, Marlin Natuna, akhirnya selesai.
Proyek produksi migas bernilai investasi 236 juta dollar atau Rp 3,5 triliun ini memenuhi target penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 80 persen.
Selain itu, proyek ini dikerjakan oleh 1.386 pekerja Indonesia, atau 99 persen tenaga lokal yang terlibat.
FPSO Marlin Natuna memiliki kapasitas produksi 250.000 barel dan akan menampung minyak bumi dari proyek Forel di Natuna, Kepulauan Riau.
Proyek Forel merupakan proyek minyak terbesar yang akan onstream di tahun 2024 dengan perkiraan produksi sebesar 10.000 barel minyak per hari.
Baca Juga: Bahlil Minta ExxonMobil Tambah Produksi Minyak jadi 150.000 BPOD di 2026
#minyak #migas #minyakbumi #kapal
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.