JAKARTA, KOMPAS.TV - Lawatan bersejarah Paus Fransiskus juga tidak melupakan peran kaum muda lintas agama yang tergabung dalam Scholas Occurrentes.
Seorang guru perempuan asal Buton, Sulawesi Tenggara menangis terharu saat berbicara tentang pengalamannya di hadapan Paus, khususnya dalam membantu anak-anak marjinal.
Tangis haru Anna Nur Awaliya mewarnai pertemuan Paus Fransiskus dengan pemuda lintas iman di Gereja Katedral Jakarta pada Rabu petang.
Anna, yang berasal dari Buton, Sulawesi Tenggara adalah bagian dari Scholas Occurrentes, sebuah komunitas pendidikan yang dijalankan oleh kaum muda dan didirikan oleh Paus Fransiskus pada tahun 2013.
Kepada Paus Fransiskus, Anna mengakui kesamaan nilai-nilai toleransi yang diajarkan dalam Islam dengan nilai-nilai yang didapatkannya di komunitas Scholas.
Anna juga mengungkapkan bahwa dia mempelajari nilai-nilai kepedulian terhadap sesama melalui komunitas tersebut.
Baca Juga: Pimpin Misa Kudus di GBK, Paus Meminta Umat Katolik Taburkan Kasih, Kebajikan Budi dan Hati
#pausfransiskus #guru #gbk #katolik
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.