JAKARTA, KOMPAS.TV - Ada hal menarik yang menjadi perhatian pada Rapimnas Gerindra yang berlangsung beberapa hari lalu. Semua pimpinan dan perwakilan partai hadir dalam acara tersebut, termasuk partai yang tidak bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM Plus), seperti PDI Perjuangan.
Politisi PDI Perjuangan, Abdullah Azwar Anas, yang juga menjabat sebagai Menteri PAN-RB, menyampaikan permohonan maaf dari Megawati Soekarnoputri kepada Prabowo Subianto karena tidak bisa hadir dalam Rapimnas Partai Gerindra.
Menanggapi hal tersebut, Prabowo menyatakan bahwa bukan hanya Megawati yang menyampaikan salam, tetapi juga Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDI-P, Puan Maharani turut menyampaikan salamnya.
Kehadiran perwakilan PDI Perjuangan dan sejumlah partai non-koalisi tersebut dinilai menjadi sinyal potensi bergabungnya mereka dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
Apalagi, pada Kongres NasDem sebelumnya, Prabowo mengungkapkan bahwa dia akan menunggu satu partai politik lagi untuk bergabung dalam koalisi.
Jika PDI-P bergabung, bagaimana nasib demokrasi ke depan?
Apakah PDI Perjuangan akan bergabung dalam koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran?
Bagaimana dengan nasib demokrasi ke depan jika semua partai politik bergabung dalam pemerintahan?
Kami akan membahas topik ini dengan sejumlah narasumber bersama Juru Bicara PDI Perjuangan, Chico Hakim, Ketua DPD Partai Gerindra Jakarta, Ahmad Riza Patria dan Prof. Dr. Muh. Nur Sadik, Guru Besar Kebijakan Publik Universitas Hasanuddin dan Direktur Center for Leadership (CLI) of Indonesia.
Baca Juga: Pramono Anung Sebut Ketua Timsesnya Bukan Politikus atau Eks Gubernur, tapi Good Looking
#pdip #politik #prabowo #megawati
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.