BADUNG, KOMPAS.TV - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset Dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Perfilman, Musik dan Media menggelar rangkain Mega Festival Indonesia Bertutur 2024 pada 7-18 Agustus 2024.
Pada gelaran ini, Subak menjadi tema yang diusung dengan makna harmoni dengan pencipta alam dan sesama.
Indonesia Bertutur menjadi suluh pemandu dan wadah ekspresi dalam berkesenian bagi para seniman.
Salah satu rangkaian Festival Indonesia Bertutur 2024 yang digelar di Pulau Peninsula kawasan The Nusa Dua, Jumat (16/08/2024) adalah film bisu berjudul ‘Samsara’.
Film garapan sutradara Garin Nugroho ini mengambil latar belakang Bali tahun 1930 yang mengangkat magic-realism-mistisme, atau hal-hal gaib yang ada dalam kehiduapan sehari-hari .
Sutradara ‘Samsara’ Garin Nugroho mengatakan, pengambilan film ini dilakukan di enam lokasi di Bali seperti di Kaldera Gunung Batur, Istana Anyar, Gunung Kawi dan Tenganan.
Pembuatan film membutuhkan waktu 12 hari dengan persiapan 3 sampai 4 bulan.
Dipilihnya Bali sebagai lokasi pengambilan gambar karena Bali di tahun 1980-an sedang memasuki era emas.
Pada saat itu pariwisata untuk pertama kali mulai berkembang dan banyak dikunjungi tokoh-tokoh dunia.
Film ‘Samsara’ bercerita tentang seorang pria dari keluarga miskin yang ditolak lamarannya oleh orang tua kaya dari perempuan yang dicintainnya.
Akhirnya melakukan perjanjian gaib dengan raja monyet dan melakukan ritual gelap untuk mendapatkan kekayaan.
Namun dalam prosesnya ritual ini justru mengutuk istri dan anaknya hingga menderitta.
Baca Juga: 5 Film Bertema Perjuangan untuk Ditonton di Hari Kemerdekaan Indonesia
#filmsamsara #indonesiabertutur #garinnugroho
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.