JAKARTA, KOMPAS.TV - Data milik Badan Intelijen Strategis, TNI dan Inafis Polri diduga bocor dan diperjualbelikan di situs gelap.
Pelaku peretasan meminta tebusan hingga 7.000 dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp114 juta.
Informasi dugan kebocoran data diungkap akun X @falconfeedsio, menurut akun tersebut pelaku peretasan adalah hacker dengan nama Samaran Moonz Haxor.
Moonzhaxor mengunggah file diduga berisi data bais TNI dan Inafis Polri.
Polri menegaskan bakal mengusut pelaku peretasan pusat data nasional dan sejumlah lembaga negara.
Polri juga akan bekerja sama dengan Kominfo maupun Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk segera memulihkan situs yang diretas.
Baca Juga: Apa Itu Lockbit 3.0 Ransomware yang Serang Pusat Data Nasional? Ternyata Begini Cara Kerjanya
#bais #data #hacker
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.