JAKARTA, KOMPAS.TV - Pertemuan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh dengan presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto di Kantor Partai NasDem, dianggap sebagai sinyal merangkul lawan politik menjadi kawan politik selama lima tahun ke depan.
Hal ini terjadi, mengingat koalisi pengusung Prabowo-Gibran, hanya memiliki persentase suara parlemen kurang dari 50 persen.
Angket, yang disebutkan Yunarto, adalah usulan para lawan politik Prabowo-Gibran di pemilihan presiden.
Selain mengajukan gugatan hukum ke mahkamah konstitusi, kedua pasangan pilpres, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, melayangkan juga mendorong partai koalisinya mengajukan angket di DPR, sebagai perlawanan politik atas proses pilpres 2024.
Sementara itu, manuver Prabowo menemui Surya Paloh, dianggap sejumlah pihak sebagai sinyal retaknya hubungan Prabowo dengan Presiden Jokowi, ayah Gibran yang kini jadi wakil presiden terpilih.
Gibran menepis spekulasi tersebut.
Pendapat Gibran dikuatkan analis politik, yang melihat retaknya hubungan Prabowo dan Jokowi, sebetulnya belum terlihat.
Baca Juga: Film Purun Meraih Penghargaan Ajang Internasional, Melbourne Fashion Film Award 2024
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.