KOMPAS.TV - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menyayangkan dengan banyaknya suara pekerja migran yang hilang saat pemilu 2024 lalu karena tidak melibatkan pendataan dari BP2MI.
Hal ini disampaikan oleh Kepala BP2MI, Benny Rhamdani saat melepas 228 Pekerja Migran Indonesia ke Korea Selatan.
Benny juga menanggapi soal kisruh Pemilu 2024 di pencoblosan luar negeri di Hong Kong.
Menurut Benny, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia sudah meminta Komisi Pemilihan Umum untuk berhati hati terhadap daftar pemilih tetap atau DPT pekerja migran yang berada di luar negeri.
Benny menyayangkan BP2MI tidak dilibatkan dalam pendataan pekerja migran yang berada di luar negeri.
Baca Juga: TKN Prabowo-Gibran Soal Hak Angket Kecurangan Pemilu: Tak Ada Satupun Alasan Urgensi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.